Hari minggu pagi di kediaman keluarga Kim agak berbeda, itu di karenakan sang pemilik rumah yang sudah beberapa hari ini dinas keluar negeri sudah kembali dan saat ini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga untuk bercerita.
"Eomma tau tidak, kemarin wookie mendapat nilai A+ saat mengerjakan bahasa inggris" ujar Ryeowook menggebu-gebu. Saat ini ia sedang berada di tengah-tengah Tuan dan Nyonya Kim.
"Wahhh hebat sekali putri appa ini", ujar Tuan Kim.
"Wookie mau hadiah apa sayang" tanya Nyonya Kim.
Nyonya Kim memang selalu memberikan hadiah kepada putri-putri mereka jika putri mereka mendapat nilai bagus dan bisa membuat mereka bangga.
"Hmm.." Ryeowook nampak berfikir sejenak, ia memandang ayah dan ibunya sekilas sebelum sebuah ide jahat terlintas di benaknya.
"Bagaimana kalau kita liburan ke pulau Jeju. appa, eomma. Bolehkan? Aku sangat ingin kesana" Tanya Ryeowook sambil memandang tuan dan nyonya Kim.
"Boleh sayang minggu depan setelah appa menyelesaikan tugas appa kita berangkat ke pulau Jeju, kita akan liburan bersama di sana" jawab Nyonya Kim. Ia memeluk dan mencium pipi putri ke empatnya itu dengan sayang.
.
.
.
Hyukjae memandang interaksi kedua orang tua dan nonnanya dengan sendu. Ia memandang kertas ulangan yang di bawanya dengan nanar. Sebenarnya ia sangat ingin menunjukkan hasil belajarnya kepada orang tuanya tapi urung saat melihat Ryeowook mendapat nilai lebih bagus darinya. Ryeowook memang gadis pintar, anak itu sering sekali mendapat nilai A+ di setiap mata pelajaran.
Itu yang membuat keluarga Kim bangga kepada putri-putrinya yang memiliki otak yang cerdas, menurun dari orang tuanya.Dengan langkah pelan Hyukjae berniat kembali ke kamarnya, sebelum sebuah teguran sinis ia dapat dari nonna keduanya Kim Heechul.
"Huhh...kau mau menunjukkan nilai jelek itu kepada eomma dan appa hehh" ucap Heechul kasar.
"Jangan harap kau akan mendapatkan apa yang Ryeowook dapatkan, bermimpi saja kau anak bodoh" lanjutnya sebelum meninggalkan Hyukjae yang masih berdiri mematung.Mendengar perkataan Heechul mata Hyukjae memerah tanda ia akan menangis, apa salahnya jika ia juga ingin merasakan apa yang di rasakan oleh Ryewook, ia juga ingin mendapat hadiah dari kedua orang tuanya.
Akhirnya Eunhyuk memutuskan untuk berlari memasuki kamarnya dan menutupnya rapat.
"Hikkss..hikss.. eomma Hyukie juga mau seperti Ryeowook Nonna" gumam Hyukjae di sertai tangisan pilu anak itu.
.
.
.Heechul memasuki ruang keluarga dengan membawa nampan yang berisi minuman dan cemilan yang sengaja ia siapkan untuk kedua orang tuanya itu.
"Eomma, Appa ini minumannya. Bukankah obrolan kita akan lebih mengasyikan jika di temani secangkir teh hangat" ujar Heechul sambil tersenyum manis.Melihat putri keduanya Tuan Kim tersenyum begitu manis, "wahh sepertinya salah satu putri Appa siap menjadi ibu rumah tangga, siapa laki-laki yang mengantarkan kau pulang kemarin hmm???" ucap dan Tuan Kim sambil tersenyum.
Heechul hanya menunduk malu dengan pipi memerah.
"Belum saatnya Appa tau" jawab Heechul.
"Hmmm Hyukie dimana?? Eomma belum melihatnya sejak tadi" Tanya Nyonya Kim saat tidak melihat satu-satunya anak lelakinya.
"Mungkin anak itu masih asik main game di kamarnya" jawab Ryeowook kasar.
Mendengar jawaban Ryeowook Tuan dan nyonya Kim hanya tersenyum maklum.
"Ya sudah Eomma lihat adikmu dulu" Nyonya Kim melangkahkan kakinya menuju lantai dua, dimana letak kamar anak bungsunya berada.
.
.
Tok tok tok..

YOU ARE READING
Our Family
FanfictionKeluarga Kim adalah salah satu keluarga yang cukup terpandang di kota Seoul. Tuan Kim adalah seorang pengusaha sukses. Ia memiliki sifat yang rendah hati kepada siapapun, ia tidak sombong, dan alasan itu yang menjadikannya banyak di segani karyawan...