30. Whats Going On

64 7 0
                                    

Pagi ini, matahari bersinar cerah. Queen sedang duduk di cafe milik Bryan sembari menyeruput kopi hangatnya.

Hari ini, Bryan ada meeting dengan klien yang akan bekerja sama untuk pembukaan cabang cafe ini. Queen merengek ingin ikut meski Bryan sudah memaksanya untuk tinggal di apartemen. Akhirnya, Bryan mengizinkan dengan syarat Queen hanya boleh duduk dan berkeliling di area cafe.

"Aku ingin keluar sebentar untuk menghirup udara segar." Queen berdiri sembari memegangi perutnya yang sudah memasuki bulan ke-6.

Queen berjalan menuju pintu keluar dan memilih untuk duduk di salah satu kursi yang ada di depan cafe. Matanya berbinar menelisik setiap apapun yang ada di sekitarnya.

Dilihatnya mobil hitam yang berhenti di sebrang jalan. Seorang anak kecil laki-laki berusia kira-kira 5 tahun membuka pintu mobil, menutupnya dan langsung berlari menyebrang tanpa menoleh ke kiri dan ke kanan. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang ke arah anak itu, Queen mecoba berlari sambil berteriak, "Awas!"

BRAK

Anak laki-laki itu terjatuh di pinggir jalan dalam keadaan tersungkur. Untungnya dia masih selamat.

"Ada seseorang yang tertabrak!"

"Cepat bawa dia ke rumah sakit!"

"Tidak! Darah! Dia berdarah!"

Teriakan orang-orang yang mulai berkerumun menarik perhatian Michael yang sedang menyajikan menu di meja pelanggan.

"Apa yang terjadi di sana? Kenapa ramai sekali?"

Michael mendatangi kerumunan dan mencoba melihat apa yang sedang terjadi. Michael merangsek membelah kerumunan, "permisi! Tolong, permisi!"

Michael melihat Queen yang tergeletak tak sadarkan diri, darah mengalir dari kepalanya.

"Queen!" Teriaknya.

"Aku mengenalnya, tolong bantu aku membawa dia ke rumah sakit!" Michael meminta bantuan beberapa orang untuk membopong Queen dan memasukkannya ke salah satu mobil yang bersedia mengantar mereka ke rumah sakit.

◽️◾️◽️

Bryan menatap nanar pujaan hatinya yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Dia hanya bisa melihat dari kaca yang ada di pintu.

"Sayang, kenapa jadi begini?"

Wajah Bryan terlihat sangat menyedihkan, air mata membasahi pipinya. Dia ingin sekali masuk dan menemani Queen.

"Maafkan aku karena tidak bisa menjagamu." Bryan berkata lirih.

Suara langkah kaki yang berjalan ke arahnya membuat Bryan menoleh. "Mom, kekasihku ada di dalam." Bryan berjalan cepat lalu memeluk Isabel. Tangisnya pecah di pelukan Mommynya.

"Apa yang terjadi, Bry?" Tanya Crystal yang juga ikut datang.

"Aku tidak tahu, aku sedang tidak bersama Queen tadi. Ini kesalahanku, aku memang bodoh."

Isabel mengelus kepala anaknya dengan lembut, "jangan menyalahkan dirimu sendiri, Bryan. Apa yang terjadi biarlah terjadi, sekarang mari kita fokus ke keadaan Queen."

Bryan terus menangis, "seharusnya aku tetap memaksa Queen untuk tinggal di apartemen saja. Seharusnya aku tidak mengizinkannya ikut denganku ke cafe."

"Sayang, kita tunggu Queen di sini ya. Kita duduk dulu, tenangkan dirimu." Isabel duduk di kursi sambil tetap memeluk Bryan yang juga telah duduk di sampingnya.

"Aku akan mengabari yang lain." Crystal beranjak menjauh untuk melakukan panggilan.

◽️◾️◽️

Keadaan Queen berangsur membaik, dia sudah boleh ditemani sekarang. Bryan tak hentinya mengecup dahi kekasihnya, berharap Queen akan segera sadar.

Crystal yang duduk di sofa tak jauh dari ranjang mengamati kondisi Queen. Matanya terbelalak saat melihat sesuatu, "Bry! Lihatlah! Jemari Queen bergerak!"

Bryan segera memencet tombol yang ada di samping ranjang Queen setelah memastikan apa yang dilihat oleh Crystal. Dia sangat cemas saat ini.

Dokter dan perawat datang dan mulai memeriksa kondisi Queen. Perlahan, Queen membuka matanya dan bergumam, "Sea.."

"Sayang, aku ada di sini!" Kata Bryan sembari mengusap air matanya.

"Sea.. Sean.." lirih Queen.

Dokter mengernyit, "apa ada yang bernama Sean di sini? Pasien memanggil nama Sean."

"Sean?" tanya Bryan. Dokter mengangguk.

"Tidak ada yang bernama Sean di sini, saya Bryan. Mungkin dokter salah dengar." elak Bryan sembari terkekeh.

"Sean..." lirih Queen lagi.

Perawat itu menggeleng, "benar. Pasien memanggil nama Sean."

Bryan terdiam dan mencoba mendengar kata yang keluar dari bibir Queen.

"Sean..."

◾️◾️◾️

Akhirnya...
Lanjut segini dulu yaa, setelah sekian tahun hiatus. Maafkan aku 🥲
I love you all 🫶🏻

26 Juni 2023
16:00

Revenge Место, где живут истории. Откройте их для себя