45. Kejutan

6.7K 498 40
                                    

🌻🌻🌻

"Mir, clarissa nangis, gue harus gimana?"

"Ah kok bisa sampai nangis sih, lo apain emang?"

"Ya sesuai instruksi lo inem, kan gue disuruh pura-pura lupa, gimana sih, disana udah aman belum?"

"Aduh disini masih berantakan banget vin, jangan didesak-desak akutu."

"Ntar kalo malam nggak beres gimana?"

"Ya ampun bawel, selesai kok nanti malam tenang aja elah, makanya lo percaya aja sama gue, ini juga lagi usaha sama yang lain, udah ah gue tutup!"

Namira menekan tombol merah pada ponselnya.

"Siapa?"

"Kevin dit, katanya clarissa ngamuk dia lupa ulang tahunnya."

Dita tertawa pelan, "emang yah tuh mama muda, anak 2 masih aja kayak anak gadis kelakuannya."

***

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 13.00, seharusnya sudah memasuki waktu makan siang namun clarissa sepertinya masih betah berlama-lama didalam kamar.

Kevin, callen dan meimei yang saat ini dipangku oleh kevin tengah berdiri didepan pintu kamar dengan wajah datar.

"Pa pintunya diketuk." suruh callen apda kevin.

Kevin mrnatao callen datar, "nggak bisa cal, tangan papa penuh buat gendong Meimei." sahut kevin yang sebenarnya takut jika harus dirinya yang mengetuk pintu.

"Terus siapa yang ngetuk, callen?"

"Coba deh kamu yang ketuk." suruh kevin pada si sulung.

Callen terlihat berfikir selanjutnya ia menatap kevin mendongak, "tapi callen takut, gimana kalo meimei aja yang ngetuk?"

Lagi-lagi kevin menghembuskan nafasnya gusar, "ya mana ngerti koh si meimei kalo disuruh ngetuk pintu, gimana sih!"

"Ya terus gimana, papa nggak bisa, callen nggak mau-"

Kleekk- suara pintu dibuka.

Mereka bertiga menegang seketika, tak jauh berbeda dengan clarissa yang menatap keluarganya tersebut dengan tatapan heran.

"Pada ngapain ngumpul disini, ngantri bbm?"

"Enak aja ngantri bbm, kita mau jemput kamu."

Clarissa mulai mendengus sambil mengambil meimei daro dekapan kevin, "ngapain jemput-jemput segala, kayak orang tua renta aja dijemput dikamar segala." clarissa masih sebal sepertinya.

"Ya gimana nggak dijemput, ini udah jam makan siang, kami semua lapar, iya nggak koh?" kevin minta pembelaan pada anaknya.

"Hhmm.." angguk callen sambil mendongak ikut menatap clarissa.

Clarissa pun mendecih sebal, "makan aja pada ingat, yang lain pada lupa!"

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Callen's Diary ✔️Where stories live. Discover now