Bagian 3

7 0 0
                                    

Pagi ini cuaca sedikit mendung dengan awan abu abu yang menggantung diangkasa.Sherin berjalan dilorong yang sudang ramai oleh lalu lalang siswa SMA Anak Bangsa.Sherin berjalan sendirian dengan wajah tanpa semangat.Dengan langkah gontai,Sherin memasuki kelas dan menuju ke meja nya yang berada di pojok belakang. Sena yang sudah datang dari tadi bingung dengan sifat Sherin yang berubah sejak kejadian kemarin lalu ketika ia menemukan Sherin sedang menangis.Biasanya Sherin akan menyapa ketika dia memasuki kelas.Namun sekarang  baru masuk Sherin langsung duduk di tempatnya dan meletakkan kepalanya diatas meja.

Sena mendekati Sherin,barangkali ia mau bercerita pada Sena.Sena duduk di depan bangku Sherin yang kosong karena pemiliknya sedang izin sejak dua hari lalu.Sena menyentuk lembut rambut Sherin sehingga membuatnya kaget.

"Lo kenapa?Dari kemarin nggak ada suaranya sama sekali."sergap Sena ketika Sherin mengangkat kepalnya.

Namun Sherin hanya diam,malah setetes air mata mengalir dari pipi Sherin.

"Lo kenapa?Cerita aja deh sama gue,manfaatin aja gue sebagai temen lo,biar gue gak jadi temen yang gk guna,"Sena memegang tangan Sherin.

"Gue...gue...sakit hati sama Angga Sen,"akhirnya Sherin berbicara juga.

"Angga ngapain lo?"tanya Sena antusias.

Sherin menceritakan tentang masalah dengan Angga kepada Sena.Waktu bercerita,Sherin tak berhenti menangis karena teringat kejadian kemarin.Tiba tiba Sherin tersenyum ketika saat cerita tentang Angga selesai.

"Kok lo senyum sih? tadi nagis-nangis"Sena heran dengan tingkah Sherin.

"Gue kemarin ketemu seseorang..."cerita Sherin dengan mata berbinar binar dan senyum terlukis manis diwajah cantinya.

Dan cerita Sherin berlanjut hingga saat ia bertemu dengan cowok sapu tangan itu.Ia menjuluki cowok sapu tangan karena dialah orang yang pertama kali memberi Sherin sapu tangan ketika Sherin sedang menangis.Mendengar cerita itu Sena menyimak dengan antusias dan Sena merasa hatinya tenang karena melihat Sherin sudah kembali bahagia.

***

Bel istirahat berbunyi,Sherin dan Sena berjalan menuju kantin yang sedang ramai.Wajar saja kantin di SMA Anak Bangsa hanya ada dua.Yang satunya lagi adalah kopsis yang menjual berbagai macam kebutuhan sekolah.Dan satu lagi adalah kantin Suka Ramai yang berada di bawah asuhan Mang Ujang.Seorang paruh baya yang selalu memakai songkok berwarna merah menyala ketika jualan.Walaupun hanya dikelola satu orang,kantin tersebut menjual berbagai macam makanan dengan rasa yang tak kalah enak dibandingkan restoran mahal yang ada di Jakarta.Emang agak sedikit hiperbola sih,tapi menurutku itu memang benar.

Langkah Sherin terhenti ketika dia melihat Angga di kantin itu.Ia menatap Angga lama dan membuat Angga menyadari keberadaannya.Sherina menarik tangan Sena dan mengajaknya untuk berbalik.

"Yuk,balik aja,aku nggak mood makan kali ini,"

"Ou...tapi aku laper,kamu ke kelas dulu aja ya,"Sena menolak ajakan Sherin karena bagi Shena lapar mengalahkan segalanya.

Sherin mengangguk dan segera berbalik arah.Dia segera berjalan namun tiba tiba langkahnya terhenti karena seseorang menangkap pergelangan tangannya.Sherin mengira kalau itu adalah Sena.Tapi setelah ia berbalik badan ternyata itu adalah Angga.Seketika Sherin melepaskan tangannya dari cengkeraman tangan Angga.

"Kamu kenapa sih?"tanya Angga bingung

"Enggak kok..nggak papa,"Sherin segera berjalan meninggalkan Angga yang bingung dengan sikapnya.Dan lagi lagi Angga menghalanginya.

"Hei,lihat aku!"Angga menyengkeram bahu Sherin.Sherin meringis dan meronta agar dilepaskan.

"Mau mu itu apa sih?"kata Sherin dengan nada tinggi.

"Seharusnya aku yang nanya,kamu tuh kenapa?"kata Angga dengan balas bertanya.

"Kamu jahat!"Sherin meneteskan air matanya.


tunggu kelanjutan dari cerita Love ini ya..


love

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOVEWhere stories live. Discover now