23

1.4K 113 1
                                    

Bobby POV

Pagi ini, aku akan menghubungi Hanbin. Aku ingin memberitahunya bahwa pagi ini aku akan datang ke rumahnya.

"Yeoboseyo?", jawab Hanbin yang terdengar seperti baru bangun tidur.

Eo, aku menghubunginya pagi sekali. Ini masih pukul 4 pagi. Aku hanya tidak nyenyak tidur karena memikirkan Jennie. Jadi aku harus secepatnya membantunya keluar dari masalahnya, aku juga tidak ingin Hanbin salah paham padaku.

"Eo, apa aku mengganggu tidurmu?", tanyaku dengan bodohnya.

"Tentu saja! Nuguseyo?", tanyanya.

"Aku Bobby. Aku akan datang ke rumahmu, 1 jam lagi.", kataku to the poin.

"Yak! Kau selingkuhan Jennie? Untuk apa kau ingin datang ke rumahku? Jennie tidak ada disini, bukankah kau yang mengantarkannya ke rumah orang tuanya? Kau juga kan yang menghasutnya agar bercerai denganku? Apa kau ada niatan untuk menikahinya setelah kami bercerai?", tanya Hanbin yang sepertinya emosi.

Cih,ternyata itu yang ada dipikirannya?

"Kau berisik sekali! Ini masih terlalu pagi untuk mendengar ocehanmu, diamlah! Lebih baik, kau mandi setelah itu siapkan sarapan untuk kita karena aku mungkin akan sarapan di rumahmu nanti.", kataku.

Karena aku berniat untuk menjelaskan semua padanya nanti. Dan aku harus bisa membuat Hanbin datang ke rumah orang tua Jennie tidak hanya sekeder untuk menemui samchon melainkan untuk menjemput Jennie juga.

Tapi, sebenarnya apa yang akan samchon lakukan pada Hanbin nanti?

"Sudah tahu ini masih sangat pagi, lalu mengapa kau menghubungiku? Mengganggu tidurku saja. Dan apa katamu tadi? Kau akan sarapan disini? Andwae! Aku hanya memperbolehkanmu sarapan kemarin saja. Mengapa kau jadi ketagihan? Bisa - bisanya Jennie mau denganmu, pria yang suka gratisan. Mungkinkah jika kau pergi dengan Jennie, maka Jennie yang membayarkan semua keinginanmu?", tanya Hanbin.

"Kemarin karena aku ingin melihatmu, aku penasaran dengan seseorang yang begitu tega tidak mengakui anaknya. Jadi, aku datang sebelum kau pergi bekerja. Dan akhirnya, Tuhan mempertemukan kita juga eo?", kataku sambil terkekeh.

"Dan apa katamu? Yak! Aku tidak seperti itu. Aku punya banyak uang untuk membayar semua yang kuinginkan. Apa aku salah sarapan dengan keluargaku?", lanjutku.

"Cih, jujur aku tidak sudi bertemu denganmu kemarin. Sekarangpun, aku tidak mau bertemu denganmu. Jangan datang ke rumahku! Aku sibuk. Dan apa katamu? Keluarga? Siapa? Kau, Jennie dan calon anak kalian itu? Jadi kau sudah menyebutnya keluarga?", tanya Hanbin sinis.

"Hari ini weekend, tidak ada alasan sibuk. Aku tetap akan datang ke rumahmu. Aku juga tidak mau tahu, kau harus buat sarapan sebelum aku datang. Setelah aku sampai, aku akan langsung sarapan. Dan kau akan terus salah paham jika kau tidak ingin mendengar suatu penjelasan, entah itu penjelasanku ataupun Jennie.", kataku lalu memutuskan panggilan secara sepihak.

Bobby POV End

Hanbin POV

Apa - apaan selingkuhan Jennie ini? Siapa tadi namanya? Bobby? Tidak cukupkah dia mengganggu rumah tanggaku? Haruskah tidurku diganggunya juga?
Ais, jinjja.

Apa juga tujuannya ingin datang kesini? Dia jelas tahu Jennie tidak ada di rumah. Bukankah dia yang mengantar Jennie ke rumah orang tuanya? Dan dia dengan seenaknya menyuruhku membuatkan sarapan untuknya? Cih, selingkuhan istriku menyuruh suami kekasihnya membuatkan sarapan? Yang benar saja. Bahkan untuk makan malamku saja aku tidak membuatnya.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

Saat ini jam menunjukkan pukul 5.15. Aku mendengar bel berbunyi, tanpa menunggu lama akupun membukanya. Aku terkejut, karena selingkuhan Jennie benar - benar datang pagi ini.

"Yak! Ingin apa kau datang kesini?", tanyaku.

Tapi lihatlah dia, bukannya menjawab dia malah tersenyum dengan bodohnya.

"Kau tidak menyuruh hyungmu ini untuk masuk terlebih dahulu?", tanyanya, lalu dengan tidak sopannya dia langsung masuk begitu saja.

"Yak! Tidak sopan sekali kau! Ini rumahku! Hyung? Hyung apa? Siapa yang ingin memanggilmu dengan sebutan hyung eo?", teriakku dari arah pintu.

"Aku tahu ini rumahmu, tapi kau juga tidak bisa membiarkan tamu terus berdiri didepan pintu kan? Dan seharusnya kau juga belajar sopan santun. Kau harus menghormati orang yang lebih tua daripada dirimu.", katanya lalu pergi kearah meja makan.

Cih, apa dia berniat sarapan? Disana tidak ada apapun kecuali meja dan kursi. Makan saja itu!

Lalu aku menutup pintu dan menghampirinya.

"Kau belum membuat sarapan? Bukankah sudah kubilang, setelah sampai aku akan langsung sarapan.", katanya yang masih melihat meja makan yang kosong itu.

"Makanlah apa yang kau lihat.", kataku lalu duduk di ruang santai dan menghidupkan tv.

"Kau menyuruhku untuk memakan meja, begitu? Wah, kau ini benar - benar eo?", katanya lalu ikut duduk disebelahku.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya?", tanyaku tanpa memandangnya.

"Aku ingin kau datang ke rumah orang tua Jennie, samchon ingin bertemu denganmu.", katanya.

Samchon? Siapa yang dia maksud dengan samchon? Apakah abeonim?

"Nugu?", tanyaku.

Aku hanya ingin tau lebih jelasnya.

"Appa Jennie.", katanya singkat.

Wah, jadi benar? Abeonim ingin bertemu denganku. Apa ini karena Jennie pulang tanpaku? Apakah abeonim akan langsung menyuruhku untuk menyeraikan Jennie setelah ini? Bagaimana jika appa tau masalah ini? Tamatlah hidupku.

Hanbin POV End
.
.
.
TBC

Gimana part 23nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.

Saranghae Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang