1

10.5K 412 68
                                    

Langkah cepat P'Pupae berjalan menyusuri sepanjang lorong kantor sebuah perusahaan rekaman ternama di Thailand. Di ikuti oleh langkah pelan penuh keraguan orang di belakangnya yang dengan teratur mengikuti P'Pupae. Merasakan jarak yg cukup jauh antara dirinya dan orang di belakangnya, P'Pupae pun berhenti sejenak dan membalikkan badannya untuk melihat apa yang sedang di lakukan oleh orang tersebut.

"Saint, ayo cepat. Mereka semua sudah menunggumu" ajak P'Pupae sembari berjalan ke arah wanita cantik bernama Saint dan merangkul pundaknya agar Saint bisa lebih cepat berjalan.

Saint hanya menganggukan kepalanya ragu sambil mengikuti langkah P'Pupae yang menggiringnya menyusuri lorong panjang yang entah dimana ujungnya.

Sebuah pintu besar berwarna coklat dengan ukiran cantik yang menghiasi pintu tersebut menjadi akhir tujuan dari langkah P'Pupae dan Saint. P'Pupae dan Saint diam sebentar di depan pintu besar berwarna coklat itu. P'Pupae menghembuskan nafas panjang seakan mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.

Menatap Saint sebentar sambil tersenyum amat manis, "Kita pasti bisa melakukan ini, Saint. Kau percaya padaku, kan?" katanya meyakinkan.

Saint mengangguk ragu. Tidak sepatah katapun keluar dari bibir nya yang semerah cherry itu.

"Baiklah, ayo kita masuk" Kata P'Pupae lagi sambil memegang gagang pintu coklat tersebut dan membuka pintu besar itu dengan lebar.

Saint sedikit menutup matanya karena cahaya matahari yang begitu menyengat terpancar dari jendela-jendela besar yang mengelilingi ruangan tersebut. Setelah matanya mampu beradaptasi dengan segala pancaran cahaya yang menerpa, Saint bisa dengan jelas melihat ruangan di balik pintu coklat itu.

"Ahh Saint, akhirnya kau datang juga. Kami sudah menunggumu dari tadi" sapa seorang pria dengan perut tambun yang menghampiri Saint dan mengambil tangan Saint cepat untuk berjabat tangan.

Saint yg terkejut hanya mengikuti apa yg di lakukan pria tambun itu. Membalas jabat tangannya sambil melihat P'Pupae yg masih berdiri di sampingnya. P'Pupae tersenyum tipis, berdeham sedikit untuk memulai percakapan antara mereka semua yg berada di dalam ruangan.

Mereka? Benar. Saint mengedarkan pandangannya ke tiap sudut ruangan yg besar ini. Ada 3 sofa besar dan 1 sofa kecil yg saling berhadapan, serta meja kaca berbentuk persegi panjang menjadi furniture di ruangan ini. Jendela besar menjadi salah satu dinding di ruangan ini, pantas saja Saint merasa sangat silau begitu masuk. Masih mengedarkan pandangannya, ada beberapa bingkai foto yg terpajang rapi mengelilingi dinding beton itu.

Akhirnya matanya tertuju pada 3 orang pria yg duduk di salah satu sofa besar. Saint tidak menyadari bahwa ketiga pria itu dari tadi memperhatikannya. Saint sibuk menenangkan dirinya sendiri sehingga tidak merasakan tatapan tajam dari ke tiga orang yg duduk itu.

"Baiklah, aku akan segera memperkenalkan kalian" kata P'Pupae sambil menepak punggung Saint dengan tangan kanannya, dan tanan kirinya mengarah pada pria tambun yg tadi mengajak Saint berjabat tangan, "Saint, ini adalah Khun Chen. Dia akan menjadi Produsermu setelah ini"

"Panggil aku P'Chen saja ya, aku belum terlalu tua" balas pria bernama P'Chen itu sambil melambaikan tangannya ke arah Saint.

Saint menundukkan kepalanya dan memberi salam kepada P'Chen sebagai bentuk hormat kepada orang yg lebih tua.

"Salam, P'Chen. Namaku Saint Suppapong" kata Saint akhirnya membuka suara.

"Dan meraka.." P'Pupae memutar tubuhnya untuk melihat ketiga pemuda yg sedang duduk di sofa. "meraka adalah Mean Phiravich, Title Kirati, dan leader kalian nantinya Perth Tanapon"

Ketiga pemuda yg disebutkan namanya barusan sontak berdiri untuk berkenalan dengan Saint. Mean dan Title memberikan salam hangat pada Saint. Saint membalasnya dengan salam dan senyum tipis.

BAD LIAR (PerthSaint) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang