BAB 4

39 15 7
                                    

"em, gue cuman mau nyampein sesuatu. Nggak lebih."

"-----"

"apa? Caper??? Nggak, nggak deh. Nggak mungkin aku gitu." Jawabnya setengah kaget.

"-----"

"itu menurut mereka kan. So, itu cuman yang mereka pikirkan. Kenyataannya nggak."

"-----"

"entahlah. Cuman lega apa yang membuat aku terganggu udah bisa aku selesain."

"-----"

"terkadang memang iya aku seneng, rasanya sih spesial, namun kayak beda gitu>"

"-----"

"ya, gue beda saat diluar rumah dan di dalam rumah."

"-----"

"sekali lagi, gimanapun itu, ak aku gk berniat caper."

-----Alya Vanasya Reina-----

=-----=

Daniel sedang mencari-cari sesuatu di dalam tumpukan kertas.

"ketemu." Serunya lega, sambil tersenyum.

Semua kertas itu adalah kertas formulir yang di isi oleh murid tahun ajaran baru.

Tadi daniel mencari formulir alya, karna di formulir itu terdapat id line setiap siswa di formulirnya masing-masing. Dan, semua itu adalah ide nya bimo, ya, tidakkah mereka sedikit kurang ajar?

Setelah menemukan formulir alya dan menyimpan id line yang ada di formulir itu ke hp nya sambil tersenyum.

"siapa ya, gue namain? Alya? Dek alya? Adik kelas?"gumannya terus berpikir. "atau..., si manis!?" dia memutuskannya, sangat sulit menentukan nama untuk si cantik itu. Daniel terkekeh pelan karena menyetujui ide konyolnya.

To: My Sweet

Hy alya,! Ini gue kak daniel! Kenal?

Akhirnya sebuah kalimat singkat itu terkirim, etelah beberapa kali menghapus karena kata-katanya tidak cocok. Lega rasanya setelah mengirimnya, namun juga was-wasan.

Hanya menunggu satu menit, alya sudah membalasnya

From: My Sweet

Juga kak. Iya, alya masih kenal kok sama kak daniel.

Entah apa yang membuat sudut bibirnya naik, membentuk sebuah lekungan senyuman.

Tak lama, hp nya berbunyi lagi.

From: My Sweet

Ada apa ya kak? Oh, atau kakak mau nyampein sesuatu buat kak anesya? Biar alya sampein! Atau mau ngomong langsung sama kak anesya nya?

Daniel terperanjat.

"oya, ngapain gue nge line dia. Apa gue mau nanya sesuatu?" batinnya kebingungan.

Baru saja iya ingin bilang bahwa ada perlu sama anesya. Namun teringan waktu bagaimana dia ditampar ole wanita itu, dia langsung mengurungkan niatnya.

Dia memiringkan kepalanya berusaha berfikir. "atau gue nanya kabar dia kemaren?" daniel tersenyum. "yang gue heran, kenapa dia dibully?" lanjutnya menghela napas.

To: My Sweet

Kakak mau nanya. Alya baik-baik aja kan? Kakak heran, ngapain mereka ngebully kamu?

Entah mengapa yang membuat dia sangat penasaran dan ingin tau, membuatnya berdebar-debar menunggu jawaban.

Kali ini, alya lama membalas line nya.

The Story Of AlyaWhere stories live. Discover now