Lukisan Polos yang Cantik

161 33 10
                                    

Hari pameran dimulai...


Winwin sudah menggunakan pakaian formal, karena ini pameran resmi, menurut Jaehyun. Dengan balutan Jas, kemeja berwarna pink dan dasi magenta, ia berada di pinggir sebuah lukisan yang bergambar pemandangan di sebuah kuil.


"Winwin-ssi!" Ini suara pemuda yang Winwin telepon tempo hari, Taeyong.
Dan sepertinya, Winwin masih marah pada pemuda tampan yang berbalut jas putih tersebut.

"Ye annyeong." sapanya datar, membuat Taeyong tertawa lucu sebagai tanggapan. 

"Berisik kau, enyah dari sini hush hush!!!"

"ye, stan ku di seberang sana, bodoh." Jawab Taeyong, mengejek sembari menunjuk stan dengan lukisan anak anak yang berlarian. 

"sudah kukatakan sebelumnya, kan? Jaehyun yang terbaik!" ia mundur kembali ke stannya dan mengacungkan jempolnya ke arah Winwin yang hanya tersenyum kaku, dan berbalik ke belakang sambil mendecih.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


dua jam berlalu, dan ia masih terdiam.


benar sekali, tidak ada yang berkunjung ke bagiannya.

ia memainkan game di ponselnya untuk menghilangkan kebosanannya. bukan kok, bukan P*BG atau M*bil* L*g*nds

dari jauh, terlihat seorang pria memperhatikannya, lalu berjalan menghampiri dan berdiri di hadapannya.


sadar merasa di perhatikan, ia mengadahkan kepalanya dan melihat ke arah pria tersebut.


"e-eh annyeong!" Winwin gelagapan, pria yang di depannya hanya tersenyum bodoh, seolah mengejek Winwin yang panik.

 "S-Saya Winwin, lukisan ini merupakan lukisan dari kuil di jepang yang terbakar --"

"lucu sekali." gumam pria tersebut.

"y-ya?" jawab Winwin, mendengar interupsi yang tidak jelas dari pemuda tersebut. 

"ada yang bisa saya bantu?" Memicingkan mata, ia bertanya pada pria yang ada di depannya.

"Nama?"

"e-eh? saya Dong Sicheng, seperti yang tertera di name tag saya. tapi teman teman saya memanggil saya Winwin."

menatap aneh pria tersebut, winwin menjawab pertanyaannya dengan lancar. pria tersebut kembali tertawa mendengar jawaban winwin.

"maksudku, judul dari lukisan tersebut." jawab sang pria. 

"namamu saya sudah mengetahuinya, karena sebelumnya kau mengenalkan diri pada saya." lanjutnya, tersenyum geli.

Winwin memerah, malu.


'ya tuhan, kenapa sih gue.' monolognya.


"Pe-pelukisnya Kwon Sunbaenim, tuan."

"hoo, jadi inilah lukisan yang dia cari." Jawab pria tersebut, mengangguk ngangguk mengerti. 

"aku beli lukisan ini. dimana aku harus membayar?" tanyanya, mengeluarkan dompetnya. Winwin dengan bergegas mengeluarkan mesin debit dari balik stan nya.

Gula.Where stories live. Discover now