5. Do You Wanna Make a Baby?

16K 817 96
                                    

Aku berakhir pulang larut.

'Diskusi' bersama Anna; bos baruku ternyata memang selesai sampai malam karena banyaknya hal harus aku perkenalkan padanya.

Station kerja, client, proyek dan sebagainya itu; ia pertanyakan dengan begitu mendetil dan merepotkan dan anehnya; mengapa ia hanya menyuruhku untuk menjelaskan semuanya?

Dasar wanita yang merepotkan!

Volvo-ku berhenti tepat didepan rumahku dan Joohyun yang lampu dalamnya sudah mati; menandakan bahwa istriku itu sudah terlelap di kamar.

Aku menghela nafas lelah lalu membuka seatbelt dan melangkah keluar setelah mengambil tas laptop dikursi penumpang, menutup pintu mobil lalu menguncinya kemudian melangkah lunglai kearah pintu.

Tanganku sudah menggenggam handle namun ku begitu kutarik, pintunya tak terbuka. Joohyun pasti menguncinya.

Istri yang pintar.

Aku tersenyum sendiri lalu mengambil kunci cadangan dalam salah satu pot tanaman di teras, masuk kedalam rumah dan kembali mengunci pintu lalu membuka sepatuku.

Aigoo, rumah ini terasa begitu hening. Walaupun aku mencoba untuk tidak berisik, langkah kakiku masih saja berdentum diatas lantai kayu menuju kamar tidurku dan Joohyun.

Pintu kamar berderit saat aku membukanya perlahan, pandangan mataku langsung jatuh pada sosok mungil Joohyun dibalik selimut yang tengah terbaring menyamping; menungguku pulang.

Aww.

Aku tersenyum haru, menghampirinya kemudian berjongkok agar bisa berhadapan dengan wajahnya; memperhatikan bulu mata lentiknya yang menyapu bagian bawah matanya yang lembut.

Dia sangat cantik, bahkan ketika sedang terlelap damai seperti ini.

Bibirku memberikan satu kecupan singkat di keningnya sebelum aku kembali berdiri, menyimpan tas-ku diatas meja lalu melesat ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Ah, aku tidak mau berlama-lama; aku segera menyelesaikan mandiku lalu kembali kekamar untuk memakai pakaian yang aku asal ambil dari dalam lemari.

"Aaah~" desahku lelah setelah memakai kaos, lanjut memanjat keatas ranjang dibelakang Joohyun dan memeluknya dibawah selimut yang hangat. "Selamat malam, sayang. Aku mencintaimu."

Chu

Satu kecupan manis hinggap di pipinya, pelukanku disekitar pinggang Joohyun mengerat selagi aku menghirup ceruk lehernya; menenangkan diriku sendiri oleh aroma manisnya yang membuatku candu.

"Ngh~ Seulgi...?"

Uh oh, kurasa aku membangunkannya. Joohyun menggeliat dalam pelukanku lalu menguap, jemarinya meraba-raba tanganku yang memeluk pingganya erat sebelum menautkan jari tangan kami berdua.

"Kau sudah pulang, sayang?" ia bertanya parau dan lemah.

"Uh... ya." Aku berbisik, menyesal karena sudah membangunkan tidur nyenyaknya. "Mian, apa aku membangunkanmu?"

"Tak apa, syukurlah kau sudah pulang." ujarnya masih dengan nada malas yang serak, "Aku sangat mengkhawatirkanmu."

"Maafkan aku," jawabku sembari memberikan kecupan lain di pipinya. "Bos baruku itu sangat menyebalkan, dia membuatku tidak bisa pulang cepat dan menemanimu dirumah."

Kudengar ia tertawa sedikit; membuatku ikut tertawa juga lalu memeluknya semakin erat. "Bogoshippeo."

"Nado." bisikinya manis pada ungkapan rinduku. Aku menarik tubuh rampingnya kearahku; semakin menempelkan punggung kecilnya pada tubuh depanku erat serta menghujani rahangnya dengan kecupan-kecupan manis.

[M] Into You 2Where stories live. Discover now