JAEHYUN melangkah kan kaki di koridor kampus. Mengabaikan seluruh tatapan memuja dari para gadis dan juga laki-laki berstatus bottom. Rencana yang sudah ia susun semalam hancur tak bersisa, sangat sulit untuk meyakinkan Taeyong kembali.
"Oy." ujar Jaehyun begitu sampai di hadapan Johnny yang sedang melamun sendirian di kantin.
Sepertinya yang lain belum datang. Wajar saja, jadwal pertama di mulai tiga puluh menit lagi. Tidak mungkin teman-teman nya akan datang tepat waktu. Sebenarnya Jaehyun juga tidak ingin datang sepagi ini, ia hanya merasa bosan di apartemen. Bayang-bayang Taeyong selalu berputar di otak.
Johnny mendongak; memperhatikan wajah lesu Jaehyun. Mengerenyit bingung saat melihat bibir Jaehyun terluka, belum lagi lebam biru pada pipi.
"Kau habis di hajar?" tanya Johnny bingung.
Bukankah semalam Jaehyun berhasil membawa Taeyong pergi ke motel dan menghabiskan malam panas bersama? Namun kenapa wajah lelaki itu malah seperti habis di pukul?
"Menurutmu?" Jaehyun mendengus. Lalu berteriak; memesan Lemon Tea.
Sedetik kemudian tawa Johnny pecah. Ia sudah bisa menebak bahwa Jaehyun tidak berhasil merayu Taeyong untuk tidur bersama. Buktinya wajah lelaki bermarga Jung itu terlihat masam. Wah, padahal Johnny sudah berharap banyak.
Ia tahu semua tentang Jaehyun dan Taeyong. Termasuk kenapa mereka berdua bisa berpisah. Well, sebenarnya ini murni kesalahan Jaehyun. Namun sungguh, Johnny berharap jika sahabatnya itu kembali bersama Taeyong agar ia bisa mendekati Ten.
"Lalu kenapa kau melamun?" Jaehyun mengalihkan pembicaraan. Lalu menggumamkan kata terimakasih saat Ibu kantin membawakannya Lemon Tea yang tadi di pesan.
Johnny mengulum bibir. "Seperti biasa. Lagi-lagi di tolak."
"Ten?"
"Ya."
Jaehyun tidak heran untuk yang satu ini. Johnny memang menyukai Ten sejak lama, namun lelaki cantik itu sama sekali tidak ingin melirik Johnny. Padahal Jaehyun berharap sekali jika Ten akan luluh pada pesona Johnny.
Lagi pula, memang apa bagusnya Taeyong? Kenapa juga Ten malah memilih lelaki yang sudah jelas-jelas berstatus sebagai bottom? Menggelikan.
"Sepertinya kita harus benar-benar berjuang John. Mari kembalikan para uke itu ke jalan yang benar! Aku tidak habis pikir, kenapa Ten bisa tergila-gila dengan Taeyong!" sungut Jaehyun emosi; lalu menyeruput Lemon Tea hingga tersisa setengah.
"Benar." Johnny juga merasa bingung akan perkara yang satu itu. Sudah jelas-jelas ia lebih baik dalam urusan memanjakan di bandingkan Taeyong!
"YO EVERYBODY!"
Lucas berteriak lalu tersenyum lebar. Ia segera menghampiri meja yang di tempat oleh Jaehyun dan Johnny. Di belakang Lucas ada Mark yang berdecak kesal.
Sudah Mark kira bahwa berada di kelompok yang sama dengan Lucas adalah hal tertolol yang pernah terjadi selama ekstensi hidupnya! Lucas itu berisik, tidak bisa diam. Jauh lebih parah dari pada Yuta.
Mereka berempat saling memberikan high five. Lalu Lucas dan Mark duduk di samping Johnny serta Jaehyun. Hanya tinggal menunggu Yuta datang dan kelompok mereka akan lengkap!
"Wow, ada apa dengan wajahmu?" tanya Mark kepada Jaehyun. Lebam biru serta luka sobek di bibir terlihat begitu jelas.
"Aku tidak ingin membahasnya." ujar Jaehyun dengan nada datar. Jika ia menjawab, sudah pasti ia akan menjadi bualan teman-teman nya.
YOU ARE READING
Nothing To Lose《Jaeyong》✔
Fanfiction[Romance] Jaehyun dan Taeyong adalah kedua orang yang memimpin geng motor. Mereka sering melakukan balap liar dan juga taruhan, belum lagiㅡkeduanya adalah musuh bebuyutan. •Jaehyun x Taeyong •BXB || GAY || HOMO || YAOI •Don't read if u don't like...