Part 6

22.1K 3.8K 752
                                    

TAEYONG menatap wajah tampan Jaehyun yang sedang terlelap di atas ranjang rumah sakit. Jaehyun sudah mendapatkan perawatan dokter sekitar satu jam yang lalu, untung saja tidak ada luka serius. Hanya sobekan kecil pada kepala dan luka pada lutut serta betis yang kini sudah di perban.

"Apa dia baik-baik saja?" Johnny yang baru saja masuk ke dalam ruangan melemparkan pertanyaan pada Taeyong yang masih duduk di kursi yang terletak di samping kasur.

"Ya, hanya saja belum sadarkan diri." gumam Taeyong pelan; hatinya terasa sakit melihat Jaehyun terluka seperti ini.

Balapan motor memang memiliki banyak resiko. Salah satunya terjatuh dan yang paling parah; kematian. Namun selama ini Taeyong belum pernah sampai ke tahap itu, kecuali ketika baru saja belajar menaiki motor. Ia sering terjatuh dan mendapatkan luka ringan pada tangan atau kaki. Taeyong tidak menyangka bahwa Jaehyun yang lebih handal membawa motor bisa terjatuh seperti ini.

Johnny menghela nafas dalam. "Kau sudah makan Taeyong? Lebih baik bersihkan diri dan ganti pakaianmu terlebih dahulu, mungkin Jaehyun akan membuka mata ketika kau kembali nanti."

Karena penampilan Taeyong terlihat cukup berantakan sekarang. Wajahnya kusut; dengan noda hitam di bawah mata yang semula di hiasi oleh eyeliner, lalu rambutnya yang acak-acakkan dan noda darah Jaehyun pada jaket putih yang di pakai Taeyong.

"Aku disini saja." gumam Taeyong pelan; bersikeras untuk menunggu Jaehyun sampai lelaki itu membuka mata agar hatinya bisa terasa lebih tenang.

"Setidaknya ganti bajumu, banyak noda darah disana. Atau kau ingin aku membawakanmu baju dan membelikanmu makanan?" tawar Johnny pada akhirnya; merasa kasihan melihat Taeyong yang terlihat murung. Setidaknya lelaki cantik itu memerlukan makan; saat ini sudah jam sepuluh malam.

Taeyong menghela nafas dalam. Mungkin ia memang harus membersihkan diri terlebih dahulu dan memasukan sesuatu ke dalam perut karena ia belum memakan apapun sejak sore. Taeyong berdiri; mengenggam tangan Jaehyun selama beberapa saat sebelum mengangguk pada Johnny.

"Aku akan pulang dulu sebentar, lalu kembali lagi kemari. Tolong jaga Jaehyun untukku." ujarnya lalu membuka pintu ruang inap milik Jaehyun; VIP.

"Taeyong." panggil Johnny sebelum lelaki cantik itu benar-benar pergi.

Taeyong menoleh; menatap Johnny dengan tatapan bingung.

"Jaehyun masih sangat mencintaimu."

"Ya, aku tahu." Taeyong menutup pintu dan pergi dari sana; meninggalkan Johnny yang tersenyum kecil.

Setelah kepergian Taeyong. Johnny mendekati ranjang Jaehyun dan menepuk keras pipi lelaki bermarga Jung itu.

"Bangun sialan!"

"Aㅡah aduh kepalaku! Bisakah kau gunakan cara yang normal?!" seru Jaehyun yang kini memegangi perban pada kepala; merasa sakit ketika Johnny menepuk pipi. Seperti tersambung pada luka yang ada di kepala.

Johnny mendecih. "Dasar sialan! Sudah kubilang jangan melalukan hal bodoh seperti ini, tapi ternyata kau keras kepala. Lihat apa yang terjadi dengan kakimu Jung!"

Yah, semua yang terjadi sudah di rencanakan oleh Jaehyun. Karena mana mungkin seorang Jung Jaehyun terjatuh dengan konyol seperti tadi jika bukan karena di sengaja? Tikungan yang berada di rute memudahkan Jaehyun menjalankan rencana nya. Memang terasa sangat menyakitkan ketika kulit dengkul serta betisnya tergesek oleh permukaan aspal yang kasar.

Mau bagaimana lagi? Jaehyun putus asa, sangat sulit sekali membuat Taeyong kembali dengannya. Jadi mau tak mau ia harus menggunakan cara ekstrim. Sedikit membuahkan hasil karena Taeyong menghawatirkannya.

Nothing To Lose《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang