H. Eh, Dini?

2.1K 150 15
                                    

"Orang jahat tercipta dari orang baik yang tersakiti? Bukan, orang jahat tercipta dari keinginannya sendiri."

-Andini Maheswari-

☁☁

Andini menatap pria yang umurnya sekitar 30-an itu tanpa minat. Pria itu terus-terusan bercerita tentang kehidupannya, Dini bosan.

"Jadi ya, Om itu udah mulai bosan sama istri om," keluh pria itu dengan raut sedihnya.

"Cerai aja," jawab Dini santai.

"Maunya juga gitu, tapi dia lagi hamil. Om jadi bingung, om juga udah bosan sama kehidupan yang om jalanin."

Dini melihat handphonenya lalu berdiri dan berkata, "Maaf ya om, Dini harus pergi."

"Mau kemana kamu?"

"Ada urusan penting. Soal tadi, kalau udah bosan sama kehidupan yang om jalanin, mati aja, simpelkan? Good bye!"

"ANDINI!"

Tanpa melihat ke belakang, Andini langsung melesat pergi dengan mobilnya.

☁☁

"Shiro, mama udah mau pulang, kamu baik-baik ya di sini!" Alya mengusap air matanya yang jatuh.

Angkasa yang melihat kelakuan Alya daritadi hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dasar gadis aneh!

"Angkasa, ini saya tinggal di sini ya?" tanya Alya menunjuk makanan Shiro.

Tanpa ragu, Angkasa menganggukkan kepalanya cepat.

Alya tersenyum lebar. "Makasih!"

"Saya mau pulang, nanti bisa-bisa kena marah kalau pulangnya malam. Itu tadi yang saya masakin kamu panasin aja untuk makan malam, bisa kan?" Alya mengambil tasnya dan melangkah ke kandang Shiro.

"Dadah Shiro, huweee bakal kangen Shiro!" rengeknya.

"Ayo, gue anter."

Saat mereka berjalan ke pekarangan rumah Angkasa, ada cahaya putih seperti kamera? Eh, ada yang mengambil foto mereka?

"Eh, itu ada yang mainin kamera atau petir tadi? Kaget saya," ucap Alya mengelus dadanya.

Angkasa menatap sekitarnya tajam, dia merasa itu cahaya kamera. Pasti ada manusia kurang kerjaan yang mengambil fotonya dan akan menjadikannya gosip!

Angkasa berlari menuju gerbang rumahnya, Alya yang secara spontan juga ikut lari bersama Angkasa. Mereka menatap sekitarnya, hingga...

"Eh, itu kok kayak Dini?"

Angkasa mengepalkan kedua tangannya dan menghembuskan napasnya kasar. "Ayo, pulang."

"Masa sih Dini? Roknya sama kayak yang saya lihat di jalan tadi," gumam Alya.

"Cepetan, gue mau tidur!"

Alya langsung menerima helm yang diberikan Angkasa. Setelah Alya menaiki motor Angkasa, Angkasa langsung menjalankan motornya tanpa mengatakan apapun.

Keheningan, dimulai.

☁☁

Paginya, ketika Alya baru saja berjalan di koridor, orang-orang sudah menatapnya sinis. Lagi, tanpa tahu salahnya apa, Alya sudah dihujani tatapan sinis.

"Lihat tuh, anak baru gayanya aja baik, eh taunya busuk."

"Pakai pelet nih anak ya?"

"Jual diri tuh anak ke Angkasa."

"Murahan."

Alya benar-benar tidak paham. Ini, ada apa sih?

Alya melihat orang-orang yang berkumpul di mading, Alya langsung ikut melihat mading. Matanya membelalak saat melihat fotonya dan Angkasa tertempel di mading. Itu saat dia baru keluar dari rumah Angkasa, cahaya itu?

Alya mencengkram roknya kuat. Dia berlari ke belakang sekolah untuk menenangkan dirinya dan melarikan diri dari tatapan sinis semua orang.

"Lu yang ngelakuin itu kan?"

"NGAKU DIN, ELU KAN?"

Alya tersentak, itu suara Angkasa. Din? Dini?

Alya menggeleng-gelengkan kepalanya, air matanya mulai berjatuhan. Masa sih, Dini?

Alya melihat ke arah Angkasa, dia tidak bisa melihat orang yang sedang dimarahi oleh Angkasa, karena badan Angkasa menutupinya.

"Ga usah sok suci deh, Sa. Jijik gue lihatnya."

Suara ini, Alya mengenalinya, Dini?

Alya menutup mulutnya, menahan suara isakan yang akan keluar dengan bebasnya.

"Lu kok suka banget sih ikut campur hidup gue, Din? Udah deh, urusin hidup lu sendiri sana!" gertak Angkasa.

"Gue ga bakal ikut campur kalau lu ga gini, Angkasa!"

Alya tidak terlalu mendengar apa yang dibicarakan Angkasa dan Dini. Pokoknya yang Alya tahu, Dini yang sudah melakukan ini semua. Alya keluar dari persembunyiannya dan menatap Dini tajam.

Dini dan Angkasa terkejut melihat Alya yang tiba-tiba ada di sini.

"Kamu jahat, Din! Aku kira kita bakalan jadi sahabat," isak Alya.

"Apasih Al? Ki--"

"Benar kata Angkasa, kamu itu jahat!" ucap Alya tajam dan langsung pergi dari hadapan Dini.

"Puas lu, Sa? Bangsat lu emang!" teriak Dini lalu pergi menyusul Alya.

Angkasa tersenyum miring.

Angkasa☁

SELAMAT DATANG DI DUNIA ANGKASA. SELAMAT JATUH CINTA😈 DAN AWAS TERSESAT, HAHAHA.

PENDEK KAN? Iya pendek, huhu. Maapkeun akuuu. 😭

Sampai jumpaa diberikutnya, mwah! 💋

Saranghae. 😘

>>>>

Angkasa ✓Where stories live. Discover now