Fourteen : Looking For Vanya 2

736 74 18
                                    

Mungkin ini bakal singkat, maybe?

Maaf kalo rada aneh soalnya ini memang udah kepikiran terus dalam keadaan yang sangat menuntut :')

Jadi sekali lagi, minta maaf ya hehe

Happy reading!

______

BRAK

Pintu terbuka setelah dobrakan ketiga, terlihat sinb yang seperti di cekik dan yang paling mengejutkan, badannya melayang.

"SINB!!" teriak semua nya dan langsung berusaha menyelamatkan sinb.

Umji juga ikut membantu dan menghiraukan kakinya yang terus menestak cairan merah kental itu.

Umji menutup matanya sebentar mencoba berpikir bagaimana bisa menyelamatkan sinb.

"STOP!" mendengar teriakan nyaring umji semuanya langsung terdiam baru kali ini anggota polos mereka begitu.

Dengan langkah yang terlihat emosi, umji memegang kaki sinb yang masih bisa ia gapai.

Sinb sudah terlihat sangat lemas, umji langsung menarik kaki sinb sambil entah menggumamkan apa.

Dengan mudah sinb terjatuh dengan sigap jeonghan menangkapnya.

"Vanya,I know, you want us to feel what you feel. But I beg you to do it this way, I have felt what you feel and just relax in a moment you will live quietly in your realm." kata umji sambil memejamkan matanya.

Anggota lainnya hanya diam tak bergeming, mereka masih me anti apa yang akan umji katakan selanjutnya.

Dan dengan tiba tiba, cermin yang ada di kamar pecah dan umji tergores dengan pecahan kaca itu, umji memang berada dekat dengan cermin jadi dengan mudah ia terkena itu.

Umji hanya tersenyum dengan respon Vanya, "I know where you are." setelah itu umji membuka matanya.

Umji menatap para anggotanya yang telah ia anggap keluarga itu, "Kak, bang mau bantu umji kan?" ya begitulah umji, ia kan mengubah aksen bicara menjadi lebih soft Jika sedang memerlukan sesuatu.

Mereka mengangguk, umji tersenyum "Bang jeonghan?" jeonghan menoleh Saat namanya dipanggil umji.

"Tidurkan sinb di ranjang setelah itu taruh handuk basah di lehernya." kata umji dan langsung di angguki sowon.

Sowon tidak sengaja melihay luka umji yang bisa dibilang cukup parah itu, "Dek! Itu kaki lu kenapa?" sowon langsung menghampiri umji yang telah terlihat pucat.

"Umji nggak apa apa kok kak." dan setelah itu badan umji ambruk karena kekurangan banyak darah.

+

Sinb membuka matanya perlahan, ia mengedipkan matanya berkali kali guna untuk menetralkan cahaya.

"Akh." ringisnya saat merasakan lehernya yang sangat perih, tapi lehernya juga sedikit merasa lebih baik karena ada handuk basah disitu.

Sinb melirik kearah sampingnya, melihat umji yang terlihat lemah dengan kaki kanan dan tangan kirinya yang diperban.

Ceklek.

Bunyi pintu di buka, dan terlihat pria kecil dan pendek dengan Kulit seputih salju itu.

"Oh? Lu udah sadar?" tanya woozi nama pria itu seraya menaruh 2 gelas air di nakas.

"Hooh, tumben lu baek bang haha." sinb berbicara dengan suara seraknya khas orang yang baru saja bangun dari tidur, woozi berdecak kesal "Masih untung gua bawain, daripada gak dibawain." setelah mengatakan itu woozi keluar kamar.

Sinb dengan keadaan lemahnya berusaha meraih gelas air yang berada di samping kirinya dan dapat.

Sinb tersenyum senang lalu duduk dan meminum air itu, "Huhh lega hayati." kata sinb setelah meminum air.

Sinb turun dari ranjang dengan hati hati agar umji tidak terbangun karena bisa dibilang umji itu sangat sensitif dan mungkin peka? Tapi nggak peka dengan perasaan. Gg

Sinb keluar kamar dan menghampiri semua bestie nya berkumpul.

"HAEE!" sinb berteriak dengan suara nyaringnya.

"BERISIK!" teriak kuda eh deka pada sinb, sinb hanya memanyunkan bibirnya lalu duduk tepat di samping jeonghan.

"Kamu udah mendingan?" tanya jeonghan di jawab anggukan oleh sinb, "Iya udah nggak apa apa." sinb memeluk jeonghan dan jeonghan mengelus kepala sinb halus.

"WOI gak usah pacaran disini!" kata hoshi, sinb berkata denaan santainya "Lah bang, lu nggak NGACA lu malah lebih parah apa tuh yang nyium bibirnya kak yerin di belakang, padahal kak yerin nggak mau. Dasar." hoshi hanya tertohok mendengarnya.

Yang lain hanya ngakak doang, "Makanya hosh hati hati ma singa." kata joshua.

"Lah gua singa? Terus lu apa bang?" tanya sinb, "Gua? Pacar nya sowon." jaqab joshua yakin.

"Apaan anjir, emang kak sowon mau? Situ aja belum nembak udah kayak gitu. Gak mikir." sinb berkata lagi.

Joshua melongo, sedangkan sowon yang berada di samping joshua hanya tertawa tanpa hentinya.

"Lu udah sadar malah tambah kayak gini, kurang ajar lu. Lebih baik lu gak usah bangun juga." kata joshua, sinb langsung melepas pelukan ya lalu duduk tegak.

"Lah lu siapa? Nyuruh nyuruh gua gak sadar? Dan gua kurang ajar bang? Gak NGACA. Oh ya dan lu bukan TUHAN bisa nyuruh nyruh gua buat gak sadar kalo gua bosan idup juga bakal pergi sendiri." kata sinb dan joshua memilih diam saja.

"KAKAK!!" terdengar teriakan umji dari kamar, semuanya langsung berlari menuju kamar.

Saat dikamar terlihat umji yang telah cemas, "Siapa gitu cepat ke hutan perbatasan kota, CEPETAN!" kata umji, dan sebagian disitu pergi ke hutan.

Umji mengambil handphone nya aalu mencari kontak teman joshua itu, "Hallo? Ya ini umji."

"Cepatlah kesini kalau mau nyawamu selamat." umji berkata dengan datar.

"Dan bawa juga sahabatmu." panggilan berakhir.

"Umji? Apa yang terjadi?" tanya yerin mengelus pundak umji.




















Tbc
Hehe gantung :'), maaf hehe.

Ini singkat apa enggak? Kira kira apa yang akan terjadi?


Yudada babayyy

I'ts not hoax || sebeunchin [✔] Where stories live. Discover now