only you|04. berangkat bareng

100 16 0
                                    


seharian ini mungkin june bisa hipertensi karena sikap dokyeom yang ember ke semua orang. june suka rose, bukankah itu hal biasa?

kenapa seakan dokyeom ingin semuanya tahu? dimana sisi spesialnya?

tetapi walau bagaimanapun, itu semua ada hikmahnya.

tadi saat di warkop bu irene, june jadi tahu ah tepatnya ingat kalau rose ini tetangganya dahyun. dan dahyun sendiri adalah kekasih hanbin. ini berarti saat hanbin akan apel dirinya bisa sekalian numpang dong hehe.

tidak hanya itu. kim mingyu sempat mengaku kalau dirinya juga tetangga rose. saat berangkat sekolah, mingyu ini kerap dimintai tolong rose untuk nebeng ke sekolah. sementara saat pulang, mingyu tidak pernah bisa memberi rose tumpangan karena dirinya selalu mengantarkan pulang chaeyeon, siswi xi mipa-1 yang katanya sedang dekat dengannya.

kalau begini kan, june jadi mudah mendekati rose. maksudnya, saat rose meminta tolong mingyu, dirinyalah yang akan menggantikan. mingyu pun mendukungnya..

setelah merebahkan diri di kasur sembari memikirkan rose, june meraih handphonenya di dalam tas yang juga terletak di atas kasur.

jarinya kini menuju ke salah satu roomchat yang sengaja ia sematkan untuk mempermudah komunikasi.

kontak rose, siapa lagi.

june : beli sayur di mpok rere, neng mawar selamat sore

rose : WKWKWK
rose : sore kembali mas june

june : lagi apa nih rose?

rose : ini habis masak nasi goreng sama dahyun

june : subhanallah, istri idaman

june tanpa sadar menyunggingkan senyum saat mengetiknya.

rose : wkwkw, apa banget deh june

june : eh rose
june : besok lo berangkat sama siapa?

rose : gak tau nih, biasanya bareng mingyu tapi tuh anak katanya mulai besok antar jemput chaeyeon.
rose : mungkin pakai gojek deh

june tersenyum kembali. dalam hati dirinya bersorak senang.

june : yaudah bareng gue aja

rose : loh, gak ngerepotin june?

june : gak lah, apa sih yang ngerepotin kalau buat neng mawar
june : lagian kan rumah kita searah

rose : hmmm oke deh june, thanks before yaa

june : :))

***

pagi ini, tak seperti biasanya pukul 6 lewat 5 menit june sudah bersiap. hal itu tentu mengundang pertanyaan dari sang mama.

"tumbeh udah rapi june? biasanya juga masih ngorok!" sindir mamanya ketika melihat anak lelakinya baru duduk di meja makan untuk sarapan.

"hari ini beda mahh, june mau jemput gebetan," jawab june dengan bangganya.

"gaya bener kamu, biasanya aja paling ogah-ogahan kalau disuruh boncengin cewek bahkan mbaknya sendiri aja ogah," sindir mama june.

"hehe dia kan yang pertama dan satu-satunya."

"waduh gombal banget anak mamah. udah sekarang cepetan sarapan, keburu dia nunggu lama!"

***

rose sudah bersiap-siap di depan rumah. dirinya kini sudah berdandan rapi dan kalau boleh jujur lebih cantik dari biasanya.

entahlah, rose merasa hari itu spesial. padahal kan hanya akan berangkat bersama june.

tiba-tiba deru kendaraan sepeda motor terdengar mendekat. sudah dapat dipastikan sosok june lah yang datang.

rose tersenyum simpul, melihat begitu gagahnya june dengan motor sport warna merah dan helm full face dengan warna senada.

june membuka helm. kemudian dirinya menyapa rose, "selamat pagi istri idaman."

rose terkikik, "pagi kembali suami idaman."

june serasa melambung tinggi. kalau tidak ada rose di hadapannya, mungkin pria itu sudah berteriak-teriak tidak jelas.

"eung... lo nungguin dari tadi?"

"enggak kok june, bentaran doang." pembohongan publik, nyatanya rose sudah berdiri di depan pagar rumahnya dari tiga puluh menit yang lalu.

"ohhh, mamah papah lo kemana btw? gue mau pamitan nih sama calon mertua."

senyum di bibir rose perlahan menghilang, "mereka kerja june. jarang banget pulang."

merasa sudah menyentil hal sensitif pada diri rose, june jadi merasa tidak enak.

"oh yaudah, kalau gitu kita berangkat sekarang yah?"

rose mengangguk, lalu naik ke atas motor june.

sebelum penunggang motor memakai helmnya, dirinya sempat berpesan, "pegangan ya rose! gue biasanya ngebut."

"..a-aa?" rose jadi salah tingkah sendiri.

karena merasa rose tidak kunjung merespon, maka dengan inisiatif sendiri june melingkarkan tangan rose ke pinggangnya.

rose makin tak karuan.

tetapi sepanjang perjalanan, gadis itu menyadari sesuatu.

kenyamanan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

***


[3.] only you \\  jun&ros✔️Where stories live. Discover now