Wanita Cerewet

30 4 0
                                    

Pernah gak saat kamu lagi asik ngumpul bareng temen lagi seru-serunya hp kamu bunyi. Kamu liat layar hp "Ibu" atau "Mama" atau "Rumah" yang sedang nelpon kamu. Terus kamu angkat telpon itu dan suara seorang wanita mulai terdengar   saat kamu menaruh hp ketelingamu.

"Kok belum pulang? Ini udah sore. Kamu main dimana? Cepat pulang ya, Harinya juga udah mulai mendung. Entar kehujanan." Katanya tanpa kamu menjawabnya satupun.

"Bentar lagi. Aku masih dirumah teman, Udah dulu ya ma." Jawabmu singkat tanpa memberikan jawaban yang lengkap dan kamu langsung memutus sambungan telpon.

Kamu kembali bergabung dengan teman-teman mu, Kembali mengobrol, Kembali tertawa riang. Beberapa saat kemudian hp mu kembali berdering. Kamu lihat lagi layar hp itu ternyata ibu mu yang menelpon.

"Kenapa lagi? Bentar lagi aku pulang kok. Udah dulu ya ma." Katamu tanpa memberikan kesempatan untuk wanita itu bicara lalu kamu matikan kembali hp mu, Dan kali ini kamu ubah ke mode senyap agar dering hp tidak lagi mengganggu mu.

Dan lagi kamu kembali kekelompok mu tanpa menepati ucapan mu saat kamu bilang akan segera pulang. Lalu salah satu teman mu bertanya.

"Siapa sih kok bolak balik telpon?" Katanya bertanya padamu.

"Mamaku, Biasalah aku disuruh cepat pulang." Jawabmu........Lalu mereka menertawai mu dan mengolok mu.

"Ya ampun anak emak, Gak bisa keluar rumah lama dikit dicariin, Ditelponin. Udah gede juga masih dikekang aja sih." Lalu mereka menertawai mu. Tentu kamu nggak marah saat mereka ngejek kamu begitu, Malah kamu ikutan ketawa bareng mereka. Tapi gak sama hati kamu, Kamu ngerasa malu, Kamu ngerasa terkekang dan dibatasi.

Dan sampai pada saatnya kamu pulang kerumah. Kamu masuk rumah tanpa salam dan wajah yang merengut bete.

"Kok baru pulang?" Ucap wanita yang sejak tadi menunggu mu dengan perasaan campur aduk.

"Iya maaf. Aku capek mau mandi dulu." Jawab mu singkat dengan wajah yang masih merengut kamu berjalan menuju kamar mu, Tanpa menoleh kearahnya, Tanpa kencium tangannya.

Dalam hati mu kamu menggerutu, Kamu kesal. Kenapa harus memiliki seorang ibu yang sangat cerewet? Jalan lama gak boleh apa lagi jalan malam sama pacar. Semua-semua gak boleh ini itu gak boleh. Kamu merasa hidupmu membosankan dan tidak seberuntung teman-teman mu.

Setelai selesai mandi kamu memilih berdiam diri dikamar menyumbat telinga mu dengan earphone. Pintu kamarmu diketuk berulang kali tetapi kamu tidak mendengar lalu ibu mu masuk, Kamu pun kaget dan langsung melepas benda ditelingamu.

"Mama kalo masuk ketok pintu dulu, Aku kaget." Ucapmu kesal dengan wajah merengut.

"Tadi udah mama ketuk beberapa kali tapi kamu gak denger makanya mama masuk mama kira kamu udah tidur." Jelas ibu mu agar kamu tidak lagi marah.

"Masa iya jam segini tidur? Aku capek makanya pengen dikamar aja."

"Kita makan dulu yuk." Ajak ibu mu, Ia tersenyum manis padamu seolah wajanya mengucapkan maaf padamu dan ia tau kamu begitu menyukai makanan yang ia buat.

"Gak ah ma, Aku udah makan tadi dicafe sama temen-temen aku." Jawabmu ketus tanpa memahami maksud ibumu. Lalu kamu kembali memasang earphone ketelinga mu padahal kamu tau ibumu masi berdiri ditempatnya tadi tapi kamu seolah tidak perduli.

Ibumu kembali menutup pintu kamarmu dengan wajah yang sedikit murung.

Apa kamu tau bagaimana perasaan seorang ibu? Dan apa kamu tau rasanya menjadi ibu? Tidak mudah untuk menjadi seorang ibu.

Apa kamu tau bagaimana rasanya menahan mual berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Itulah rasa yang dialami ibumu saat pertama kali kamu hadir dalam rahimnya.

Kamu tau bagaimana rasanya menahan lapar karena tidak bisa makan? Jika ia paksakan ia pasti akan kembali memuntahkan nya. Itulah rasa yang dialami ibumu saat kamu mulai menghisap saripati makanan yang ia makan.

Kamu tau bagaimana rasanya membawa beban maksimal 4,8kg dalam perut? Jangankan untuk berjalan, Tidurpun ia sangat kesusahan. Tapi dengan lembut ia mengelus perutnya seolah sedang mengelusmu dan berkata "Sehat terus ya sayang didalam sana."

Kamu tau bagaimana rasanya saat kaki kecilmu menendangi perutnya? Terkadang saat ia sedang tertidur lelap kakimu menendang kuat hingga ia terbangun tapi dengan lembutnya ia mengelus kakimu dari luar perutnya dan berbicara padamu "Udah malam, Kita bobo ya de. Besok main lagi."

Sungguh tidak habis sampai disitu perjuangan seorang ibu. Lalu bagaimana bisa kamu mengacuhkan nya seolah kamu tau sisa umur yang dimilikinya, Seolah kamu dapat membalas semua jasanya. Tidak kawan, Jangan perlakukan ibumu seperti itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mommy (I Love U)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang