Empat

1.2K 138 22
                                    

Tell me you love me...

Jisoo menguap untuk kesekian kalinya. Sekarang dia berada di kelas mendengar ocehan dari Suho yang sama sekali tidak menarik baginya.

"Jisoo kau mendengarkan ku?" Suho bertanya kepada Jisoo.

"Apa?"Jisoo balik bertanya dengan memanyunkan bibirnya. Suho hanya tertawa kecil lalu segera mendudukkan dirinya di samping Jisoo. lalu merangkul tubuh mungil Jisoo.

"Katanya sekolah kita bakal ngadain camping" Jisoo mengangguk saat mendengar perkataan Suho. Sejujurnya dia tidak suka hal yang berkaitan dengan alam "dan panitia yang bertanggung jawab ini adalah Taehyung dan Sehun"

Mata Jisoo melotot saat mendengar nama Taehyung rasanya jantungnya berdetak dengan cepat sekarang . Dia segera mendekatkan dirinya ke Suho dengan antusias.

"Serius?" Jisoo tersenyum lebar membuat Suho mengusap kepalanya halus.

"Ya. Dan ku dengar Jennie juga akan ikut dalam Camping ini. Kau ikut kan?"

"Daebak!" Jisoo melompat saat mengetahui Jennie akan ikut. Menurutnya itu adalah kesempatan yang bagus untuk mendekati Taehyung. Apa lagi dia dan Jennie sudah berteman jadi otomatis dia akan dekat dengan Taehyung.

"Kenapa?" Suho bertanya kepada Jisoo. Tapi gadis itu malah berlari menuju kelas Yoongi dengan tersenyum lebar. Ia tidak sabar memberitahu kabar ini kepada Yoongi.
.
.
.
.
.
"Yoongi-ah apa kau tau sekolah akan mengadakan camping" Jisoo tersenyum lebar kepada Yoongi. Namun namja itu tidak menghiraukannya bahkan ia tidak melihat kearahnya sedikitpun.

"Kau marah?" Lanjut Jisoo. Sekarang Jisoo sedang berusaha membuat keadaan seperti dulu, disaat dia tidak mengetahui bahwa Yoongi menyukainya.

"Dengan sahabatmu yang manis ini" Jisoo memanyunkan bibirnya tepat di depan Yoongi. Namun namja itu malah mendorong Jisoo tanpa sengaja hingga ia terjatuh.

"WAE?!!!" Jisoo berteriak. Ia pun berdiri kembali. "Yak!! Apa kau tau seberapa susahnya aku untuk melupakan perkataan mu kemarin! Dan sekarang kau mendorongku! Wah ku kira kau adalah sahabat yang baik tapi apa, sekarang kau mengingkari janji kita. Kau tau kan kita pernah.."

Belum selesai Jisoo berbicara namja itu telah mendorong Jisoo ke arah tembok. Lalu mengurung Jisoo di antara kedua tangannya.

"Jangan katakan janji itu lagi!!" Yoongi mendekatkan wajahnya ke arah Jisoo. Dia sedikit berteriak membuat Jisoo ketakutan.

"Wae?!! Itu janji kita. Dan kau tidak boleh mengingkarinya!!"Jisoo mendorong tubuh Yoongi. Namun sayangnya kekuatannya tidak sebesar kekuatan Yoongi.

"Aku menyukaimu!!! Aku menyukai seorang Kim Jisoo" Yoongi berteriak lalu memukul tembok tepat di samping Jisoo. Tanpa disadari air mata Jisoo keluar. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia takut dengan Yoongi.

"Kenapa?kenapa harus aku?" Jisoo menghapus air matanya lalu menatap mata Yoongi lekat.

"Apa tidak ada lagi gadis selain aku!! Kenapa kau harus menghancurkan persahabatan kita? Kenapa? Kenapa? Katakan kepadaku kenapa?!!" Air mata keluar deras dari pelupuk mata Jisoo. Rasanya ia ingin memukuli namja yang ada di depannya ini.

"Karena kau adalah Kim Jisoo" jawabnya lirih. Yoongi berusaha memegang tangan Jisoo. Tapi dengan cepat Jisoo menghempaskan tangannya.

"Jangan sentuh aku! Kau bukan Yoongi yang ku kenal! Pergi aku membencimu! Aku membenci perasaanmu kepadaku!!" Jisoo berlari sambil menangis. Ia meninggalkan Yoongi dengan segudang penyesalan
.
.
.
.
.
Pikiran Jisoo melayang layang. Pikirannya hanya tertuju kepada kejadian tadi. Kejadian yang membuat dia kehilangan sahabat nya. Tatapannya kosong, ia harap kejadian tadi hanya sebuah mimpi. Dan ia akan terbangun tanpa mengingat apapun.

Tapi sesaat kemudian tatapan Jisoo berhenti pada Taehyung berpelukan dengan Jennie. Jennie bahkan mencubit pipi Taehyung dengan gemas. Ingin rasanya Jisoo menangis dan terus seperti itu sampai ia merasa puas.

Betapa bodohnya Jisoo menyukai orang yang bahkan tidak pernah menganggap nya ada. Harapan yang telah muncul sebelumnya  kini telah lenyap bersamaan dengan hatinya yang hancur berkeping - keping. Jisoo sudah muak dengan semua jalan kehidupannya. Kenapa ia tidak bisa merasakan kebahagiaan walau hanya sekali. Katakan Jisoo yang egois karena tidak pernah mensyukuri hidupnya. Tapi sekarang kehidupannya telah hancur.

"Jisoo" panggil Jennie saat ia menyadari keberadaan Jisoo. Dia menatap Jisoo dengan khawatir. Namun tidak dengan si brengsek Taehyung.

"Ada apa denganmu? kenapa kau menangis? Apa ada masalah" Jennie memegang pundak Jisoo lalu segera menghapus air mata yang mengalir dari pipi nya. Jisoo hanya tersenyum kecil lalu sedikit menggelengkan kepalanya. Menandakan bahwa ia tidak apa apa.

"Apa seseorang menyakitimu?" Jennie terlihat khawatir. Ya mungkin sikap inilah yang membuat Taehyung menyukainya. Jennie selalu peduli dengan semua orang. Kalau saja Jisoo adalah pria. Ia dapat pastikan bahwa ia akan menyukainya.

"Tidak..." jawab Jisoo lirih. Jisoo melirik ke arah Taehyung. Tapi sayangnya pria itu malah menatap nya dingin seakan-akan akan ia telah mengangu waktunya dengan Jennie. Tapi anehnya Jisoo masih mengharapkan dia yang merangkulnya dan menghapus air matanya. Gila bukan.

"Ayo ku antar ke kelas mu" Jennie menuntun dan membantu Jisoo untuk  berjalan. Tapi sayangnya kaki Jisoo  tiba tiba mengalami kram. membuat ia susah berjalan. Tapi bukanya berjalan ia malah jatuh ke tanah. Pakaian yang Jisoo kenakan telah kotor karena ia tepat jatuh ke arah lumpur.

"Akhh"

Untungnya Jennie tidak ikut jatuh dengan Jisoo. Jisoo menunduk entah kenapa air matanya mulai mengalir. Lagi dan lagi. Bukan karena kakinya yang sekarang bertambah perih. Tapi ia merasa bahwa ia telah tidak berguna.

"Jisoo apa kau baik baik saja?" Jennie terlihat sangat khawatir bahkan ia sampai membersihkan kaki Jisoo  dari debu dan lumpur. Tapi sayangnya Jisoo malah terus menangis tanpa henti. Membuat Jennie kebingungan. Ia menatap Taehyung, berharap pria itu membantu dia untuk membawa Jisoo.

"Biar ku bantu" Suara berat Taehyung membuat Jisoo berhenti menangis. Ia sekarang berlutut di depan Jisoo. Jennie terlihat tersenyum dan mengangguk. Senyuman yang tidak dapat di artikan.

"Ayo ku bantu" Jennie membantu Jisoo berdiri lalu segera meletakan Jisoo di punggung Taehyung.

Dia Jisoo dengan perlahan. Jisoo harap waktu akan berhenti untuk sebentar. Ia masih ingin merasakan kehangatan tubuh Taehyung.
.

.
.
.
.
.
Mencintai seseorang itu bukan bagaimana kamu memperlakukannya.
Tapi bagaimana kamu menjaga hatimu hanya untuk dirinya.

Happy Reading
😁😁😁
vote dan comment ya☺️

Do Know What To DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang