28

825 113 14
                                    

"Apaan sih?!" Pekik Chaewon dengan wajah kesalnya. Changbin melepas pegangan tangannya pada pergelangan tangan Chaewon ketika mereka berdua berada di taman yang letaknya sedikit jauh dari rumah Chaewon.

"Lo kenapa?!"

"Gue? Emang gue kenapa?" Kali ini Chaewon berbicara dengan nada sinis, bukan membentak.

"Lo ngejauhin gue kaya gue ngga pernah ada."

"Masa, sih? Ngga tuh."

"Chaewon!"

"Hm?"

"Lo tuh kenapa sih?! Biasanya ngga gini."

"Au deh. Ngga urus."

"Gue ngga suka lo deket-deket Junkyu ya?!"

"Ha ha ha."

"Gue serius."

"Lo pikir dengan ngomong begitu gue bakal ngejauh?"

"Kita belum putus Chaewon, gue masih punya hak."

"Ya udah putus aja sekarang."

"Gue ngga mau, Chaewon." Changbin menggenggam tangan Chaewon.

"Lo tuh, kenapa sih?! Chaeyoung tuh masih ngarepin lo?!"

"Tapi gue ngga mau sama dia, Won."

"Masa? Bukannya selama ini lo selalu sama dia? Lebih lama sama dia? Gue bukan apa-apa buat lo! Lepasin gue, Bin." Chaewon berusaha melepaskan genggaman tangan Changbin. Tapi Changbin malah mengeratkan tangannya.

"Chaewon! Tolong.."

"Ngga! Gue ngga mau ada di antara kalian berdua. Gue cape. Gue mohon ngertiin gue, Bin."

"Ngga bisa, Won."

"Lo liat disana. Chaeyoung nungguin lo! Sana pergi. Gue ngga butuh lo lagi." Chaewon menunjuk ke arah belakang Changbin dengan air wajahnya yang menggelap. Ia enggan untuk melihat wajah Chaeyoung yang menatapnya remeh. Dengan segera Chaewon melepaskan genggaman tangan Changbin dari pergelangannya.

"Chaewon!" Ketika Changbin berlari untuk mengejar Chaewon, Chaeyoung segera memeluk lengan Changbin erat.

"Ngapain sih Bin masih ngarepin dia? Disini udah ada aku yang pasti nunggu kamu."

"Pergi ngga! Lo itu selalu aja ganggu hidup gue?!" Changbin melepaskan lengannya geli dari tubuh Chaeyoung. Changbin mengusak rambutnya kasar dan sedikt memberikan jarak di antara mereka berdua. "Dulu lo udah ninggalin gue. Kenapa sekarang lo mau balik lagi ke gue disaat gue bener-bener lupa sama lo?!"

"Changbin! Kamu berubah?!"

"Itu karena lo ngga pernah kenal sama gue Chaeyoung! Kapan lo nyerah?! Gue cape buat jadi baik setelah gue sadar apa yang terjadi saat itu!"

"Terjadi apa?!"

"Di kelas Chaewon. Waktu lo berantem sama dia." Air muka Chaeyoung menggelap.

"K-kamu ngomong apa sih, Bin?" Mata Chaeyoung bergetar dan bergulir kesana-kemari. "Udah jelas-jelas disana dia yang salah bukan aku! Kamu percaya kan sama aku?!" Setelah mengeluarkan kalimat itu dari bibirnya ia memegang tangan Changbin, tapi dengan kasar Changbin menepisnya.

"Ngga usah pura-pura! Lo pikir gue ngga tau pas anak lain sindir-sindiran muka lo berubah jadi asem banget?!" Changbin menunjuk wajah Chaeyoung yang mulai bergetar. "Disitu gue tau, kalo lo itu merasa tersindir."

"Ngga Changbin.. bukan aku.."

"Berhenti sok polos di depan gue, kalo ternyata lo itu nyatanya busuk di belakang."

"Changbin.."

"Heh.." Changbin mendengus angannya berkacak di pinggangnya. "Lo itu udah busuk Chaeyoung! Lo ngefitnah supaya gue bisa lo rebut dan lo mau manfaatin gue kaya dulu lagi?"

"STOP CHANGBIN?!" Teriak Chaeyoung.

Untung taman disana selalu sepi, jadi tidak ada yang memperhatikan pertikaian mereka. Changbin menyeringai. Saat Chaeyoung mulai bergetar di hadapannya. Ia benci melihat perempuan menangis sebenarnya tapi sepertinya itu tidak mempan pada perempuan yang ada di hadapannya.

"Gue selama ini selalu nyesel ninggalin lo, Bin. Makanya pas gue balik kesini gue langsung cari tau segalanya tentang lo! Karena gue tau lo masih ada perasaan buat gue?!"

"Maaf, Young. Tapi yang lo lakuin jauh-jauh hari yang lalu bikin gue bener-bener ngubah perasaan gue buat lo."

"Bin.."

"Udah lah, Young. Tolong jangan ganggu hubungan gue lagi.."

Changbin pergi dan menyusul Chaewon yang entah kemana. Ia merasa bersalah karena waktu itu ia emosi dan menyalahkan Chaewon. Meski tidak sepenuhnya. Langkahnya berhenti saat matanya menangkap punggung seorang perempuan yang sedang mengusak bulu anak kucing yang ada di pelukannya.

"Chaewon.."

"Ngapain lagi, sih?!"

"Gue.. mau minta maaf.."

"Apa?" Chaewon berjongkok lalu kucing yang ada dipelukannya berlari menjauh. "Eh, Maomao! Maomao! Kok lari, sih!?"

"Gue mau minta maaf kalo gue pengecut selama ini."

"Oh, bagus deh kalo lo sadar."

"Gue mau coba perbaikin hubungan kita, Won. Gue ngerasa lo udah ngubah gue sepenuhnya."

"Dicoba doang nih?"

"Gue mau perbaikin hubungan kita."

"Ngga tau deh. Liat aja apa yang bakal gue lakuin ke lo."

"Gue mohon, Won."

Chaewon hanya mengindik dan berjalan menjauh dari Changbin. Changbinnya antara kesal, marah, dan bersalah. Campur aduk perasaannya. Kenapa dia sia-siain Chaewon yang notabenenya masih pacar dia dan lebih milih buat selalu sama Chaeyoung.






Notes


Changbin

Masih pacar Chaewon
Laki-laki berandal
Bakal berusaha semaksimal mungkin buat dapetin balik Chaewon
Bucin

Junkyu

Salah satu orang yang ada di sisi Chaewon selama Changbin ngga ada
Laki-laki frontal
Bakal berusaha semaksimal mungkin buat dapetin Chaewon
Bucin

Jadi, jika kalian adalah Chaewon kalian bakal milih Changbin atau Junkyu?

[1] Truth or Dare ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang