13

349 13 0
                                    

Mei;
waktu yang mendebarkan rindu.

Mei yang sama, ketika aku mulai berani menghitung hari untuk merindukanmu.

Mei yang sama, ketika aku mulai berani menulis namamu pada tiap-tiap bait puisi.

Mei yang sama, ketika aku mulai berani membawamu dalam doa, menjadikanmu semoga; yang kutahu mungkin keterlaluan.

Ini Mei yang sama, ketika aku mulai menyadari bahwa ketiadaanmu adalah luka paling sakit yang mustahil untuk disembuhkan.

Masih Mei yang sama, dengan rindu paling candu sepanjang waktu.

Mei yang kembali membawa lari ingatan.

Mei yang kembali menyesakkan dada.

r i n d u (akan terbit) Where stories live. Discover now