AMD: 19

2.2K 370 22
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Taeyong POV

Dia menarik. Siapa yang melempar umpan. Siapa yang terpancing. Aku tau dia sangat gugup sekarang. Melihat wajah gugupnya dari dekat, membuatku ingin tersenyum. Tidak, bahkan aku sudah tersenyum sekarang.

"Wah, aku tidak tau kau pandai menggoda, Yong." ucap Ken tiba-tiba.

Sial! Dia pasti melihatku dari CCTV. Ya selain itu, jangan lupakan aku yang memakai earphone. Dan sialnya lagi Nic malah ikut menertawakanku.

"Menikmati keadaan." ucapku sambil menyeringai.

Wanita di depanku terlihat mengernyit bingung. Dia pasti tidak paham dengan ucapanku. Meskipun aku yakin dia mengetahui bahwa aku tidak sedang berbicara dengannya. Tapi kurasa ucapanku sedikit ambigu. Antara berbicara dengannya atau Ken.

Perlahan aku menjauhkan wajahku darinya. Karena aku sadar tadi dia menahan napasnya. Dia terlihat gugup dan mengalihkan pandangannya dariku. Tanpa sadar aku tersenyum miring. Dia cukup menghibur.

"Emm, sampai kapan kita akan berdansa?" tanyanya ragu padaku.

Aku melirik jam sekilas. Tanpa sadar aku sudah berdansa dengannya selama setengah jam. Pantas saja dia bertanya. Dia pasti sudah lelah karena high heels yang dia gunakan.

"Baiklah, ayo berhen-, Shit!" umpatku seketika.

"Dia di sini arah jam satu." ucapku cepat dengan suara lirih.

"A-ada apa?"tanya wanita di depanku terlihat terkejut dan bingung.

"Bisa kau memelukku sebentar?" tanyaku sembari menarik tangannya yang melingkar di leherku.

Aku memindahkan tangannya ke pinggangku dan mulai merengkuhnya. Dia terlihat terkejut dengan gerakanku, tapi itu tidak penting sekarang. Kini aku membenamkan wajahnya didadaku. Aku bersyukur dia tidak meberontak dan protes atas tingkahku yang mendadak ini.

"Dia menatap ke sini. Suruh orang-orangmu untuk mengalihkan perhatian." ucapku pada Nic.

"Baik tunggu sebentar. Shit! Kenapa dia bisa di sini?!" maki Nic.

Tiba-tiba terdengar suara alarm kebakaran berbunyi. Sontak semua orang di ruangan ini berlari berhamburan untuk menyelamatkan diri. Aku menggunakan kesempatan ini untuk bersembunyi ke tempat yang lebih aman.

"A-ada apa?" ucap wanita di rengkuhanku dengan nada khawatir dan frustasi.

Dia kini mendongak menatapku lalu menatap sekeliling. Wajahnya terlihat khawatir melihat orang-orang yang mulai berlarian.

"Dengar. Kita harus segera pergi dari sini. Dan jangan sampai terpisah dariku." ucapku sambil menaikkan dagunya agar dia menatapku.

Dia terlihat bingung dan takut. Tetapi aku langsung saja menarik tangannya dan berjalan cepat menuju ruangan lain. Cukup sulit untuk melewati kerumunan orang yang berlarian tak tentu arah. Apalagi dia memakai high heels yang mempersulit gerakannya.

Semoga saja hal yang ku pikirkan tidak akan pernah terjadi. Kumohon. Dia tidak ada hubungan apapun dengan semua itu. Aku tidak ingin dia terlibat dan terluka lagi karenaku.

🍒🍒🍒

Jisoo POV

Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa semua orang berlarian? Ah tunggu dulu, Nat! Di mana dia? Sekilas aku menatap arah belakangku dan mencari keberadaannya. Tapi nihil, Nat tidak terlihat sama sekali.

Always Meet Danger ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang