AMD: 38 (END)

5.1K 401 63
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Beberapa bulan kemudian...

"Anda gugup Tuan?" Tanya Jisoo dengan senyum simpul.

"Ya, aku tidak pernah segugup ini." Ucap Nic dengan langkah bolak-balik yang cukup membuat mata risih melihatnya.

Padahal Jisoo yang notabennya ratu pada hari itu, sedang duduk tenang dengan balutan gaun pengantin berwarna putih. Berbanding terbalik dengan Nic yang terlihat benar-benar gugup. Untung saja mereka berdua ada di ruangan khusus yang hanya diisi keduanya.

"Astaga, yakinkan aku, Jisoo." Ucap Nic beralih berjongkok di depan Jisoo.

"Anda kenapa?" Tanya gadis itu dengan tawa kecil.

"Aku gugup. Kenapa kau tidak gugup sama sekali?" Tanya Nic dengan dahi berkerut.

"Seharusnya Anda menghiburku." Ucap Jisoo sembari beranjak berdiri yang secara otomatis membuat Nic ikut berdiri.

"Apa sudah akan dimulai?" Tanya pria itu setelah menarik napas panjang sejenak.

"Hmm, sekarang aku jadi ikut gugup." Gumam Jisoo dengan suara kecil.

"Tidak, tidak. Kau tidak boleh gugup." Ucap Nic dengan nada tegas.

"Jika kau terjatuh itu tidak lucu." Imbuhnya dengan dengusan sembari menggenggam tangan Jisoo yang terasa dingin.

"Baiklah, siap?" Tanya Nic yang membuat Jisoo mau tidak mau mengangguk samar.

"Mari kita menyambut para tamu." Imbuh Nic dengan langkah perlahan untuk menyamai Jisoo yang berjalan di sampingnya.

"Astaga, aku tidak percaya hari ini terjadi juga."

"Sepertinya aku lupa mengatakan ini, kau terlihat sangat cantik, Jisoo. Kau benar-benar menjadi ratu hari ini." Imbuh Nic dengan suara berbisik.

Jisoo bergumam dengan senyum tipisnya, "Terima kasih, Anda juga sangat tampan."

"Hmm, aku tau itu." Jawab Nic dengan percaya dirinya yang membuat Jisoo terkekeh dan menghilangkan sejenak rasa gugupnya.

"Siap?" Tanya Nic kemudian saat mereka sudah berada di depan pintu menuju aula pernikahan.

"Tenang saja, aku bersamamu." Imbuhnya sembari menggenggam tangan Jisoo yang menggandeng lengan Nic.

"Hmm." Gumam Jisoo lirih dengan senyum simpul.

"Baiklah, satu... dua... tiga... tersenyumlah." Ucap Nic saat pintu terbuka dan menampilkan para tamu undangan yang sudah berdiri menanti sang mempelai wanita.

Tepukan meriah dan senyuman bahagia menyambut serta mengiringi langkah Jisoo dan Nic yang berjalan di sepanjang altar. Jangan lupakan musik yang mengalun dengan lembut seiring dengan langkah mereka berdua.

"Tersenyumlah dan jangan gugup." Bisik Nic yang malah membuat Jisoo tertawa kecil. Masalahnya ucapan dan tingkah Nic berbanding jauh. Ucapannya menenangkan Jisoo, tapi cengkeramannya yang menggenggam gandengan tangan Jisoo dilengannya menandakan pria itu sangat gugup.

"Anda juga jangan gugup." Bisik Jisoo dengan senyum manis.

Ya jika dipikirkan lagi, Jisoo benar-benar tidak menyangka hari seperti ini tiba dihadapannya. Dia menikah? Belum pernah terpikirkan oleh Jisoo untuk membangun sebuah hubungan serius berupa pernikahan. Tapi hal yang belum dia pikirkan itu nyatanya malah sudah lebih dulu dia hadapi. Kehidupan memang terkadang sangat sulit ditebak. Atau bahkan memang tidak bisa ditebak?

"Kalian malah terlihat seperti pasangan pengantinnya." Goda Ken saat Nic dan Jisoo sudah tiba di altar.

Pria itu berdiri dengan Taeyong yang juga berdiri tegap di sampingnya. Ingin tau apa yang Ken lakukan? Pria itu memegang nampan berisi map dan kotak cincin. Ya biarkan seorang Ken yang sangat ahli di depan komputer sejenak saja menjadi pembantu di hari pernikahan tersebut.

Always Meet Danger ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang