Chapter 5: kegilaan dimulai

3 6 0
                                    

*Kota Deyja: tengah malam*

Keadaan bangunan balai kota Deyja sudah lumayan sunyi. Wajar saja, sebagian orang yang ada disana sedang terlelap dalam mimpi dan hanya menyisakan sedikit pasukan yang sedang melakukan patroli malam.

Hiruto memanfaatkan hal itu lalu dengan tangkas memanjat bangunan itu dengan sihir rantainya, sihir rantai adalah salah satu sihir unik yang membuat penggunanya dapat berpindah tempat dengan cepat dengan memanfaatkan rantai yang keluar dari telapak tangan mereka.

Hanya dengan sekian detik saja, Hiruto berhasil mencapai lantai atas balai kota itu lalu menghilang didalam kegelapan. Bahkan para anggota Phantom Step yang sedang berpatroli malam tersebut sama sekali tidak menyadari kehadiran Hiruto.

Tanpa menimbulkan keributan sedikitpun, Hiruto menebas satu persatu leher anggota Phantom Step yang sedang berpatroli tersebut dengan pisau yang berada di tangan kirinya.

Tanpa teriakan, dan yang terdengar hanyalah tusukan pisau saja.

Seluruh anggota Phantom step yang sedang berpatroli malam itu terbunuh dengan teknik membunuh Hiruto yang begitu rapinya.

Karena tidak ingin menyisakan satupun anggota Phantom step di kota itu, Hiruto berniat membangunkan seluruh anggota Phantom Step yang tertidur di dalam bangunan tersebut lalu membantai habis mereka.

Dengan menyatukan kartu sihir elemen api dan angin yang ia beli dari toko sebelumnya, Hiruto berniat menciptakan ledakan hebat yang dapat membangunkan siapa saja yang ada disana.

*BOOOOOMMMMM!!!!

Hiruto melemparkan sepuluh kartu sihir peledak secara bersamaan, hal itu akhirnya menciptakan ledakan yang luar biasa di langit balai kota Deyja.

Seluruh orang yang sedang tidur di balai kota Deyja itu dikagetkan dengan ledakan besar itu, lalu dengan cepat keluar dari bangunan tersebut.

Melihat orang-orang yang ada disana berhamburan keluar sontak membuat Hiruto tersenyum.

Hiruto akhirnya menggunakan kekuatan Fate Breaker nya demi memanggil senjata sabit kematian yang selalu ia gunakan dalam misinya.

Api Fate Breaker yang berwarna hijau dan biru keluar diujung telapak tangan Hiruto lalu menciptakan sebuah sabit hitam besar yang sangat tajam.

Tanpa pikir panjang, Hiruto menggunakan sihir rantainya sekali lagi lalu bergelantungan dari gedung ke gedung dan menyergap para anggota Phantom step yang ada di bawahnya.

Suara cipratan darah diiringi dengan dengkingan besi menggema di balai kota Deyja

Satu persatu tubuh anggota Phantom Step tersebut terbelah oleh sabit hitam Hiruto. Tanpa rasa iba sedikitpun, Hiruto terus memotong tubuh lawannya dan menghantarkan mereka kepada kematian.

Salah satu anggota Phantom step menyadari bahwa mereka diserang oleh Sang Black reaper, dan dengan cepat memberitahu yang lainnya.

"BLACK REAPER!!! ITU BLACK REAPER!!, SIAPKAN KARTU PELUMPUH KALIAN!"

Hiruto menyadari bahwa dirinya telah terdeteksi oleh mangsanya. Lalu dengan perasaan yang sedikit tertekan, ia mendekati orang yang berteriak keras itu lalu membelah perutnya.

*Sraaakk!!!

Isi perut orang itu berhamburan lalu mengenai orang-orang disekitarnya.

Karena dilanda ketakutan yang luar biasa, akhirnya seluruh anggota Phantom step yang ada disana mengeluarkan kartu pelumpuh Yang mereka miliki lalu melemparkannya ke arah Hiruto.

Dengan mengaktifkan kekuatan sihir Fate Breaker nya secara sempurna, kini tubuh Hiruto diselimuti oleh aura sihir terkutuk itu yang berwarna kehijauan serta kebiru-biruan. Hal ini meningkatkan kelincahan Hiruto hingga mencapai titik sempurna.

Hiruto menghindari satu persatu kartu yang berada di udara dengan sihir Fate Breakernya. Akan tetapi, karena jumlah mereka terlalu banyak, salah satu kartu itu berhasil menempel di punggung Hiruto dan akhirnya menciptakan sebuah ledakan petir pelumpuh.

*Booomm!!

Hiruto terpental dan akhirnya jatuh terbaring di tanah.

Ledakan itu sama sekali tidak menyakiti lawannya, akan tetapi efek ledakan itu secara spontan membuat lawannya mati rasa dan membuat tubuh mereka tertunduk lemas.

Hiruto kini hanya bisa terbaring lemas setelah menerima serangan fatal itu. Seluruh anggota Phantom step yang tersisa kini berdiri mengelilingi Hiruto dengan tatapan penuh kepuasan.

Akan tetapi, kekuatan sihir Fate Breaker milik Hiruto kini memulihkan dirinya dengan sangat cepat, Seluruh tubuh Hiruto terbakar oleh api Fate Breaker dan akhirnya tubuh Hiruto pulih sepenuhnya dalam waktu beberapa detik saja.

Seluruh anggota Phantom step terheran-heran dan tercengang melihat fenomena aneh itu. dan tanpa mereka sadari, tubuh mereka terdiam kaku untuk beberapa saat.

Hiruto menyadari hal itu dan dengan cepat meraih sabit hitam yang berada sangat dekat dengannya.

Dengan memanfaatkan segala celah yang ada, Sontak membuat Hiruto mengalirkan sedikit kekuatan Fate Breaker nya ke arah sabit itu lalu dengan singap melakukan serangan berputar.

Jarak jangkau sabit hitam Hiruto meningkat semakin jauh, karena sebelumnya Hiruto sudah mengkombinasikan kekuatan Fate Breaker miliknya dengan senjata itu sehingga Hiruto dapat menggunakan sihir rantainya diujung gagang sabit itu.

*SWIIINNGGGG!!!!!!!

Hiruto memutar sabitnya 360° lalu dengan cepatnya membelah tubuh seluruh orang yang mengelilingi dirinya.

*AAAARRRRRGGGGGHHH!!!!!

Teriakan kematian bergema di balai kota Deyja.

Hujan Darah terus menghampiri Hiruto. akan tetapi hal itu sama sekali tidak membasahi tubuh Hiruto, dikarenakan jubah Hitam yang ia gunakan dapat menetralkan apapun sesuai dengan kehendak pemiliknya.

Potongan tubuh para anggota Phantom step kini berserakan di atas tanah. akan tetapi, hal itu sama sekali tak membuat perasaan Hiruto puas.

Hiruto melanjutkan langkahnya menuju balai kota Deyja bagian dalam Demi memastikan bahwa misinya sudah benar-benar selesai.

Black Reaper: Hidden mission [END]Where stories live. Discover now