Hey, Adrianna!

46.6K 1.8K 123
                                    

Adrianna duduk dengan nyaman di sebuah lounge khusus yang diperuntukan untuk penumpang kelas bisnis di bandara Changi setelah menghabiskan akhir minggunya di Singapura bersama kakek dan nenek dari ibunya.

                Dirinya hanya bisa menggelengkan kepala ketika mengingat Papa dan Mamanya yang bertengkar mengenai pesawat apa yang harus ditumpangi nya dan dikelas mana dia harus duduk. Padahal kalau di fikir-fikir lagi, ini bukan kali pertama Adrianna melakukan travelling sendirian, apalagi ke Singapura.

                Menurutnya sangat disayangkan harus membayar mahal hanya untuk penerbangan yang tidak lebih dari dua jam. Namun, seperti yang sudah di tebak, tentu saja perdebatan mereka berakhir dengan kemenangan sang mama. Tentu saja, sejak kapan Papanya menang beragumen dengan Mamanya ?

                Karena tiket pesawatnya adalah kelas bisnis, maka Adrianna mendapatkan keuntungan untuk bisa masuk terlebih dahulu ke dalam pesawat. Jadi begitu ada pengumuman bahwa penerbangan yang akan ditumpangi Adrianna sudah siap boarding, gadis itu segera merapihkan barang-barangnya dan berjalan menuju boarding gate   .

                "Selamat datang, selamat menikmati penerbangan dengan kami," begitu kira-kira ucapan dari dua pramugari yang menyambutnya di pintu pesawat. Mereka tidak hanya berdua, ada 2 orang laki-laki yang juga berdiri untuk menyambutnya.

                Adrianna yang tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian, menundukan kepalanya dan berjalan masuk ke dalam pesawat. "Duduk dimana, Mba?"

                 Merasa diajak berbicara, Adrianna menengadahkan wajahnya dan menemukan seorang laki-laki dengan seragam khasnya menatap Adrianna. "Oh ngg... itu di 8K," jawab Adrianna terbata.

                "Oh, kursinya di sebelah kiri ya,"  ucapnya ramah yang disahuti Adrianna dengan anggukan kepalanya.

                "Makasih, mas," sahutnya seraya berjalan menuju kursinya.

                Sebenarnya tanpa diberitahu pun Adrianna sudah tahu dimana kursinya. Bukannya dia sombong, tapi hampir separuh perjalanan travelnya selalu menggunakan maskapai yang sama dengan kelas kursi yang sama.

                Tidak berapa lama, pengumuman bahwa pintu pesawat akan segera di tutup dan himbauan untuk menggunakan seat belt menggema di dalam kabin pesawat. Ucapan untuk menikmati penerbangan dan informasi mengenai penerbangan ke Jakarta pun tidak lupa di sampaikan. Hingga, suara itu menyebutkan nama captain dan First officer yang bertugas malam itu dan ucapan selanjutnya membuat Adrianna speechless.

                "Semoga kamu menikmati penerbangan ini ya, Adrianna,"

~||~

                Begitu pesawat yang ditumpangi Adrianna sudah menempel pada garbarata di bandara Soekarno-Hatta, buru-buru gadis itu segera berdiri, mengambil koper kabin nya untuk segera keluar. Selain memiliki keuntungan untuk masuk pesawat terlebih dahulu, duduk dikelas bisnis juga berarti memiliki keuntungan untuk keluar terlebih dahulu.

                "Mba, maaf mau keluar?" Tanya seorang pramugari bernama Jihan tertulis di name tagnya, membuat salah satu alis Adrianna terangkat.

                Ini yang namanya Jihan? Jodoh apa gimana bisa bareng begini?

                "Iya," jawab Adrianna.

                "Bisa tunggu sebentar?"

                "Kenapa?" Adrianna mengerutkan keningnya.

PreweddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang