Puasa oh Puasa

243 25 26
                                    

Wahai kawan-kawanku yang tak pernah menganggap aku sebagai kawan. Kali ini kita telah memasuki bulan suci Ramadhan. Dimana-mana tentang Ramadhan, gak di Wattpad maupun televisi isinya sama semua. Tapi gak papa lah, asalkan berfaedah.

//Hali: Besom udah lebaran woi!

Taufan: Sabar Babang ku, gak usah ngegas njir!

Thorn: Kalo Thorn boleh gak?

Gempa: Gak boleh nak, kamu belum cukup umur buat bawa motor.

Blaze: Iya kah? Emang umur kita berapa?

Solar: Udah heh, kok jadi melenceng?//

Jadi, apakah fanfic ini bakal ikut-ikutan bikin konten Ramadhan? Kita simak saja cerita di bawah ini.

.

.

.

.

"Sayang, opo koe krungu
Jerite hatiku?
Berharap, engkau kembali..
Say-"

Musik pun berhenti ketika Gempa mematikan alarmnya. Padahal reader lagi nyanyi dalem hati.

"Masih jam dua malam? Ntar aja ah sahurnya sekitar jam tiga" ucap Gempa dengan suara serak khas orang ngantuk. Ia menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya dan tidur kembali. Maklum lah, tadi dia abis mengabdi pada negara dengan mengikuti ronda bersama saudara lainnya. Bayangin aja, di satu jadwal piket isinya cuma Boboiboy bersaudara. Kata pak RT sih, mereka bertujuh aja udah cukup, gak perlu nambah pasukan lagi.

Tok. Tok. Tok.

Thon datang mengetuk pintu, ia pun langsung masuk ke kamar abangnya. Saat sampai di dekat kasur, Thorn melihat sisi lain dari Gempa. Hih kok ngiler sih? Jorok banget kayak kak Ice! Batinnya sambil menatap jijik.

"Kak" Thorn menoyor kepala Gempa dengan pelan, namun tak mendapat respon. Lalu ia menoyor lagi dengan kedua telunjuknya. Masih belum bangun.

"Kak Gempa bangun" ucap Thorn sambil menoyor kepala abangnya beberapa kali. Belum bangun juga. Apa jangan-jangan..

"KAK GEMPA JANGAN MATI DULU!" teriak Thorn histeris sambil mengguncang-guncang tubuh kakaknya. Namun Gempa tidak memberi respon apa pun. Kayaknya beneran mati deh.

"KAK! PLIS LAH, KITA BELUM MAKAN!" Thorn nangis bombay sambil menoyor-noyor kepala Gempa lagi. Lalu tangannya memeluk-meluk kepala Gempa dengan tidak manusiawi. Kalian ngerti kagak? Kalo enggak, tanya aja sama rumput yang bergoyang.

//Thorn : Rumput goyang itu tanaman langka ya?

Awal : Iya, kamu cuma bisa nemuin itu di diskotik terdekat. Ayo cari sebelum abis, unlimited loh!

Hali : Pembodohan yang hqq. Langka kok unlimited?

Thorn : Siapa yang bodoh? Abang atau Awal?

Hali : Coba ulangi dek, Abang gak denger *ngeluarin aura listrik.

Taufan : *pucat seketika

Thorn : Ih Thorn itu polos, bukan bodoh.

Solar : Polos sama bodoh emang beda tipis ya?

Awal : Udah Cuk! Kita back to story//

"Diem woi! Orang cuma pengin tidur sebentar" bentak Gempa sambil melempar bantal ke muka Thorn. Suasana pun hening sejenak. Gempa merasa bersalah atas apa yang telah dilakukannya.

"Eh maaf, tadi Kakak ngigau jadi kak Hali" ucap Gempa saat melihat Thorn yang berkaca-kaca. Hayoh Gem, anak orang jadi nangis.

"E-emang bisa?" tanya Thorn dengan wajah yang hampir menangis, idungnya sudah kembang kempis layaknya ikan buntal dan bibirnya mulai jatoh ke bawah-ya iya lah, masa ke atas.

"Bisa kok, Thorn coba aja sendiri" jawab Gempa sambil menyibak selimutnya lalu duduk di pinggir kasur bersama Thorn.

"Kalo jadi pak Presiden bisa ga?" tanya Thorn lagi dengan wajah yang bersinar layaknya lampu neon.

"Bisa, semua orang bisa bermimpi jadi apa pun" ucap Gempa tersenyum sambil menopang dagunya karena ngantuk. Sedangkan Thorn hanya mangut-mangut.

"Duh.. liat deh hubungan adek kakak ini. Begitu rukun, aman, damai, dan sejahtera. Sampe negara tetangga juga ikut merasakannya. Lu bisa gak kayak gitu?" tiba-tiba Taufan nongol di pintu kamar.

"Gua sih bisa aja, kalo Lu gak ada dalam kehidupan Gua" jawab Hali dengan sinis sambil ikutan nongol di atas kepala Taufan. Kalian ngerti kan? Jadi mereka itu bertumpuk.

"Kalo kita mah bisa, iya gak Ice?" Blaze nongol di sisi pintu yang berbeda. Ia pun menengok ke atasnya, namun tidak ada Ice disana.

"Hilih" jawab Ice dengan wajah malas dari atas kasur Gempa. Ia pun mengambil ancang-ancang untuk tidur di kasur tersebut. "Lu ngapain disana!?" tanya Blaze sambil nunjuk-nunjuk. Nih anak kapan lewatnya, kok ga ketauan ya? Batin semua kebingungan.

"Huhuhu, Thorn harusnya sama Solar, terus kak Gempa jomblo" si Tukang eksis muncul sambil mengelap ingusnya ke piama punya Blaze. "Sakit hati aku bang, saudara tersayangku kau rebut begitu saja!" sambungnya so' dramatis dengan lampu panggung yang menyorot. Blaze sama Taufan langsung mainin lagu sedih pake biola. //Anggaplah lagu Goyang Dumang versi mellow.

"Wah Solar sayang Thorn?" Tanya Thorn sambil menatap Solar yang lagi asik ngelap ingus.

"Iyalah, sayang banget. Thorn kan saudara yang paling deket buatku" jawab Solar ngangguk-angguk. "Apalagi karena kamu viewers ku jadi banyak Thorn" sambungnya lagi.

Bletak. Satu sendal dilempar ke kepalanya Solar.

Bletak! Bletak! Bletak! Sendal lain pun ikut menyusul ke kepala si Tukang eksis ampe benjol tiga tingkat.

"LU PANSOS KAMBING!" teriak semuanya tak terkecuali Readers yang sering muncul tiba-tiba kayak Jin Tomang.

"Pansos tuh apa ya?" Thorn yang polos atau ehm uhuk gukguk beg*, garuk-garuk pelipis tanda gak ngerti.

"Pansos itu panjat-"

"Pinang! Nah iya panjat Pinang!"

Ucapan Ice dipotong dengan tidak sopannya oleh kedua makhluk Tuhan yang bernama Taufan dan Blaze.

Bzztt! Sambaran listrik mengenai mereka.

"Adek Gua udah beg* jangan ditambah beg* lagi sama kalian!" Teriak Hali murka karena adek tercintanya mau dibelokkan ke arah yang SESAT!

Kenapa closingnya sadis begini?



//Taufan: sesatnya jangan dicapslok juga lah.

Blaze: Emang kita syaiton ngajakin sesat

Ice: Mereka tuh gak ngajakin sesat

Blaze: Betul kata adekku tercinta

Solar: Cuma melakukan pembodohan.

Hali: Awas kalo ada yang kayak gitu lagi ke si Thorn! *ambil kuda-kuda silat.

Gempa: Gempa juga gak bakal biarin *ambil ancang-ancang buat tinju.

Awal: Ikutan ah!

Thorn: Kamu siapa?

Awal: Author kalian.

Thorn: Kamu seperti jelly.

Awal: KOK LU JADI KORBAN IKLAN SIH!

Karena Awal ngebentak Thorn, para BBB udah ancang-ancang buat belasah si Author. Awal telen ludah susah payah.

Awal: Alamak!

Thorn: HUAAAA! *nangis.

BBB's: AWAS LU AWAL!1!1

Dan pada akhirnya, chap ini pun tak bisa dilanjutkan dan harus ada part 2 nya.

To Be Continued

=================================

Gempa : Tunggu! KITA TELAT SAHUR TERAKHIR ASW!

BBB's : DEMI APA!? TYDACKKKK

BOBOIBOY 7 Siblings [Revisi]Where stories live. Discover now