01

690 61 0
                                    

Dentuman musik mengelilingi ruangan tersebut, dengan berbagai sorotan lampu berwarna yang menambah suasana, ditambah dengan aroma alkohol yang menyengat yang membuatku semakin semangat untuk menggoyangkan lengkuk tubuh indahku.

Membuat semua orang yang melihat berteriak riuh. Tak sedikit dari mereka yang inggin naik keatas panggung untuk menari dengan ku, kalau saja tidak ada penjaga yang mengawasi disekitar panggung aku rasa panggung ini sudah penuh dengan lelaki berhidup belang yang inggin berlomba lomba untuk menjamah tubuh indah ku ini.

Bukannya sombong, tapi harus aku akui kalau aku Gun Atthaphan seseorang lelaki yang memiliki wajah cantik melebihi perempuan normal. Dengan kulit ku yang putih bersih, pinggangku yang ramping, lengkuk tubuhku yang bisa dibilang sempurna. Walau tinggi tubuhku termasuk pendek dari pada lelaki pada umumnya tetapi itulah yang membuat ku terkesan lebih imut.

Bukannya besar hati, tapi sudah banyak sekali orang yang memuja muja tubuh ku ini. Dan dengan tubuh ku ini aku bisa leluasa bergerak dengan lincah mengikuti irama musik. Dengan topeng yang sudah di desain khusus menutupi hampir keseluruhan wajahku terkecuali bibir ranum ku.

Ya, aku adalah sexy dancer.

Tapi tidak semua orang bisa melihat aksi ku ini. Karena hanya orang yang bedompet tebal saja yang bisa melihatku. Bayaran ku sangatlah mahal, apa lagi bagi mereka yang inggin menyentuhku. Sebanyak apapun yang aku ingginkan mereka harus menurutinnya kalau tidak jangan harap kau bisa melihat ku.

Sekarang aku sedang di belakang panggung, aku baru saja menyelesaikan aksi ku.

"Gun!!" Seru seseorang

Aku melihat sekeliling untuk melihat sesosok itu. Sesosok yang sangat aku kenali 4 tahun kebelakang ini.

"Hai New, tumben kamu dateng"

"Wine maybe?"

"Ahh thanks"

"Hemm"

"Lagi berantem ya?"

"Engga kok siapa bilang"

"Terus ngapain kamu kesini kalau gak lagi berantem? Ah iya dimana Tay?"

"Gak usah sebut nama itu deh"

"Nah kan bener kamu lagi berantem. Kali ini kenapa lagi"

"Haah, biasa dia tu ya selalu aja dikrubutin sama cewek cewek cabe!! Udah gitu dia mau lagi dideketin kan aku keselll!!!" Omel New lucu.

Dia New, New thitipoom seseorang yang sedang asik mengomel disampingku ini. Aku dan New kenal saat kita awal masuk SMP dan entah bagaimana caranya kita jadi deket dan sahabatan sampai sekarang.

"Gun!!! Kamu tu dengerin ga si??!!" Bentaknya sambil mempoutkan bibirnya dan menggembungkan pipinya lucu.

"Iya iya aku denger kok"

"Terus pendapat kamu gimana?? Ngeselinkan dia tu!!??"

"Biasa aja si. Toh udah biasa seorang Tay dikelilingi dengan gandis cantik"

"Ihh kok gitu si?! Bukannya ngasi saran malah dibenerin!! Auah bete BYE!!!" amuknya sambil menghentak hentakan kakinya berjalan menjauh.

Well, hal seperti ini adalah hal yang biasa bagi aku.

Seorang New yang marah ketika melihat BFnya bersama cewek lain. Ehh tunggi BF disini bukan BoyFriend loh tapi BestFriend. Ya New dan Tay mereka sudah bersahabat sejak mereka masih menjadi janin. Lebih tepatnya New yang masi menjadi janin karena Tay Tawan adalah nama lengkap Tay itu lebih tua 2 tahun dari New dan juga aku.

Newlah yang memperkenalkan Tay kepada ku saat aku main kerumahnya karena rumah Tay itu bersebelahan dengan rumah New.

Dan sejak saat itu aku jadi dekat dengan Tay. Tay juga alumni di SMA sekolah ku, yang berarti aku pernah satu tahun sesekolahan dengannya. Yang tentu saja sebelum dia lulus.

"Gunn, apakah kau sudah selesai sayang??"

"Ya momma, setelah berganti baju Gun akan pulang"

"Baiklah sayang, segeralah ganti bajumu dan pulang lah. Nanti pagi kau sudah harus kesekolah bukan?"

"Ya mom, terimakasih"

"Hemm, jangan lupa besok lagi sayang. Kau adalah yang terbaik, jangan sampai kau kelelahan" wanita paruh daya itu mengelus sayang rambut hitam ku lalu meninggalkan sebuah kecupan dipipiku sebelum ia melangkah pergi.

Beliau adalah wanita paruh daya yang mempunya bar ini. Dan juga beberapa bar terkenal lainnya yang sering aku tampili. Momma adalah panggilannya, dia begitu baik dan penyayang. Sudah ku anggap seperti ibuku sendiri karena kebaikan hatinya. Kata kata bijaknya juga kerap kali membantu ku.

Setelah momma pergi, aku langsung bergegas mengganti baju ku dan memakai masker untuk menutupi mulut dan hidung ku dan berjalan keluar melewati pintu khusus menuju parkiran yang memang disediakan momma untuk para pekerjanya.

Menaiki mobil putih kesayangan ku, lalu berlaju dengan kecepatan normal menuju rumah.



---

Haii jangan lupa vote dan komennya!

7 Mei 2019
Misyame

THE DARK DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang