04

429 57 3
                                    

Gun sedang mempersiapkan diri untuk nanti malam. Ia sedang memakai kemeja yang dikancing asal memperlihatkan sedikit dada dan bahu sebelah kirinya.

Tak lupa ia memakai kalung Gucci yang berwarna emas dan ada lambang G di tengah tengahnya. Ia juga memaki anting hitamnya di telinga kirinya sepada dengan bahu putihnya yang terlihat.

Rambutnya ia sisir acak dan memakai celana hitam ketatnya. Yang terakhir topengnya. Ia memakai topeng Black Gold miliknya yang hanya dipakai untuk acara khusus seperti ini.

Gun mengecek penampilannya lagi didepan cermin besarnya. Dan merasa sudah merasa puas dengan penampilannya kali ini. Gun langsung pergi menuju lokasi.
.
.
.

"Hai Momma"

"Off, anakku sayang apa kabar?" Momma menyambut hangat kedatangan Off. "Baiklah Off, apa yang kau butuhkan kali ini nak? Sampai kau menyewa keseluruhan bar?"

"Apa Mook belum memberi tau mu Mom?" Tanya Off sambil melirik tajam ke Mook. Dan yang dipelirik merasa biasa saja lalu pergi meninggalkan keduanya.

"Momma hanya ingin mendengarnya langsung dari mu Off"

"Off mau Momma memberikan Off salah satu anak mu"

"Anak Momma hanya satu Off. Dan kali ini dia sudah menikah dan mengandung" Jawab Momma sambil terkekeh pelan.

"Mom, Off serius"

"Baiklah Momma mengalah. Kau boleh mencari pasanganmu Off. Tapi mengapa kau mencari anak anak Momma?"

"Karena Off yakin, Momma tidak akan salah mendidik anak anak Momma"

"Tapi inggatlah, jangan sampai kau menyakitinya" Ucap Momma tegas.

Perlahan lampu yang memang awalnya sudah meredup tambah memeredupkan sinarnya. Musik yang awalnya hanya sebagai pengiring saja sekarang sudah berubah menjadi bentuman musik dj.

Lampu sorot sudah menyala tepat mengarah ke tengah panggung yang kini sudah ada lelaki kecil yang membelakanginya.

Melihat itu Off langsung berjalan menuju meja bar yang berada tepat di depan panggung, setelah ia berpamitan dengan Momma.

Sampai disana Off memesan segelas vodka lalu memperhatikan lelaki kecil yang sedang menari dengan lihainya diatas panggung.

Tanpa Off sadari jika ia tersenyum kecil melihat lelaki itu.

"Apakah kau tertarik dengannya?" Mook menghampiri Off dan memesan sebuah jus untuk dirinya.

Off hanya melirik ke arahnya sekilas lalu mengat bahunya acuh.

Mook mengambil segelas jus yang telah tadi sudah ia pesan lalu duduk disamping Off. "Gun namanya dia masi SMA tepatnya sudah kelas 12 dan dia adalah anak kesayangan Momma"

"Lalu apa urusannya dengan ku?"

"Aku tau kau tertarik padanya Jum" Smirk Mook.

"Kau memang mengetahui ku dengan baik" Ucap Off tanpa mengalihi pandangannya. "Jus hem? Tumben"

"Aku sedang mengandung Off"

"Yayaya aku tau. Beri salam ku untuk suami mu" Off memesan segelas vodka lagi dan beranjak pergi. "Dan sekarang aku akan menjemput pengantin ku"

Off pergi mendekati Gun yang sekarang sedang mengobrol dengan salah satu penari yang Off tak ketahui namanya.

Off menghampiri Gun lalu menyodorkan segelas vodka yang ia bawa tadi. Melihat ketidak adanya penggerakan Offpun berkata "Minum lah aku tau kau haus"

Gun melirik kearah Off lalu menyiaratkan temannya untuk pergi terlebih dahulu. Lalu Gun berhadapan dengan Off yang masi setia menawarinya segelas vodka.

"Makasi" Balas Gun singkat.

Melihat Gun sudah menerima dan meminum vodka yang ia berikan Off mengajak Gun untuk duduk disalah satu meja yang berada disebelah kanan bar. Dan dengan bodohnya Gun menurutinya.

"Jadi kau adalah tamu spesialnya" Tanya Gun ketika ia sudah menepati sebuah kursi di depan Off.

"Mungkin iya mungkin tidak"

"Okay, siapa namamu tuan?"

"Panggil aku Off dan jangan ada embel embel tuannya"

"Baiklah Kak Off"

"Cukup Off saja bocah"

"Hei, aku bukan bocah namaku Gun. Jika kau inggin mengetahuinya. Lagian kau sepertinya jauh lebih tau dibanding aku. Akan lebih baik jika aku memanggilmu kak"

"Mau siapapun namamu, aku tidak peduli. Dengan badan mu yang pendek aku tetap akan memanggilmu bocah. Dan aku belum setua itu bocah" Off menyentil kening Gun.

"Auu, sakitt tauu" Ucap Gun menggerutu.

Tanpa mereka sadari, Off dan Gun larut dalam obrolan mereka berdua. Sampai Gun merasakan panas disekitar tubuhnya. Ia merasa kegerahan padahal seluruh ac disana sudah menyala.

Awalnya Gun hanya mengibas ngibaskan tanggannya berharap rasa panas itu menghilang tapi bukannya menghilang rasa panas itu malah jadi menjadi. Akhirnya Gun mulai membuka kancingnya yang tadi sudah sempat ditutup rapat.

"Ada apa Gun" Tanya Off

"Ha? Tidak papa kok" Gun memaksa untuk tersenyum walau keadaan tubuhnya sedang tidak baik.

"Hey, jika kau membutuhkan sesuatu tinggal bilang saja" Ucap Off sambil menyentuh pundak Gun yang sudah terlihat karena baju Gun yang sudah tersisihkan.

Dan ketika tangan Off menyentuh pundak telanjangnya, Gun merasakan sesuatu yang menyengat. Entah rasa apa itu yang jelas sekarang Gun sedang mencoba mengendalikan tubuhnya.

Off yang melihat kondisikan Gun yang seperti ini tentu saja senang. Karena rencananya berhasil.

Ya. Off sudah menaruh obat perangsang di minuman Gun tadi. Ia sudah merencanakan sebuah permainan agar ia bisa dengan mudahnya mendapatkan Gun.

Off mengajak Gun pulang bareng dengan beralasan takut Gun kenapa kenapa dijalan karena Gun terlihat kurang sehat.

Sekarang Gun sudah duduk disamping pengemudi. Dia duduk disamping Off.

"Akrrr"

Gun sudah mulai mengerang, sepertinya lelaki kecil itu sudah mulai tergoyah. Dan di saat itulah tangan nakal Off mulai beriaksi.

Dengan tangan kanannya yang masi menyetir dan tangan kirinya yang sekarang mulai meraba raba dada Gun.

Gun yang merasakan kenikmatan ketika tangan Off menyentuh permukaan kulitnya akhirnya meneluadkan desahan tertahan. Apa lagi ketika Off telah menemukan putingnya dan memainkannya.

"Aahh Off" Terlepas juga sebuah desahan yang sudah Gun tahan mati matian sejak tadi.

Mendengar desahan itu Off tambah bersemangat untuk memaikan puting Gun dengan bergantian. Dan sesekali ia mencuri kecupan dari bibir ranum Gun.

---

Hei, jangan lupa vote dan komennya!

9 Mei 2019
Misyame

THE DARK DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang