02

424 54 6
                                    

Kata mereka aku kejam, tidak bermoral, tidak punya hati dan lain lain. Dan ya, itulah aku.

Kecintaan ku dengan kekuasaan membuat ku gelap mata, apapun yang aku ingginkan harus aku dapatkan saat itu juga walau harus memakai cara yang kasar. Tapi tenang aku hanya menyinggirkan tikus tikus jalanan saja yang menganggu hidupku.

Mafia, ya mereka bilang aku ini mafia. Tapi entah jika menurut mu seperti itu berarti anggap saja aku ini mafia.

Di besarkan dari keluarga adulkittiporn dan di didik dengan keras dari kecil membuat ku seperti ini. Dari kecil aku sudah diajarkan untuk menuruskan perusahaan ini.

Di umurku yang ke 25 ini aku sudah menjadi CEO dengan saham yang bertebaran di pejuru dunia. Di tambah dengan wajah tampan ku, rahang yang tegas, mata sipit yang membuatku seperti keturunan madarin dan tubuh ku yang kokoh tinggi menjulang ini membuat para wanita wanita gencar untuk menggodaku.

Seperti saat ini, seorang wanita yang entah siapa namanya aku lupa. Mendatangiku dengan baju yang amat sangat kekurangan bahan, yang memperlihatkan dadanya dan punggungnya jan lupa make up nya yang setebel buku Obama dan Pluralisme.

Saat ini ia sedang mendekati diriku dan menggesekan dadanya ke lengan kanan ku. Dengan suaranya yang menjijikan ia mencoba untuk merayuku.

DOR

"Cih, dasar pengganggu" gumam ku setelah berhasil menembakan peluruku tembus ke dadanya.

"Begini lagi begini lagi" ucap sepupuku.

Entah sejak kapan ia masuk kedalam ruangan ku.

"Pasti kau yang mengundang wanita jalang ini"

"Kalau bukan mama mu yang nyuruh juga ga bakal aku lakuin" katanya sambil memutar mata dengan malas.

"Siapa suruh nurut"

"Hei, aku begini juga demi mu. Sudah tua bangka masi saja belum punya pasangan"

"Belum nemu yang cocok"

"Cih, pemilih sekali. Sudah berapa banyak wanita cantik kau tembak?!"

"Entah" jawabku acuh

"Besok akan kukirimkan lagi kau wanita"

"Cukup Tay, aku akan mencari wanita ku sendiri.

Dia Tay Tawan sepepu ku. Lebih tepatnya sepupu jauh. Tapi karena papa ku dengan papa Tay bekerja sama dalam hal bisnis membuat ku dekat dengan Tay.

"Cari wanita katamu? Kapan kau akan mencari??? Sudah pusing aku denger keluhan mama tentang kau yang masi saja berjomblo Off?!"

"Sudahlah mending kau urusi saja BF mu itu, aku tebak dia pasti sedang merajuk melihat kau bermain dengan wanita wanita itu" kataku sambil menepuk pundaknya lalu berjalan meninggalkannya.

"Arm!!" Panggil ku setelah keluar dari ruangan pribadiku.

"Ya tuan"

"Urusi wanita itu"

"Baik tuan"

"Ah jangan lupa beritau Alice agar tidak sembarang menerima tamu untuk masuk ke ruangan ku walau tamu itu dibawa oleh Tay"

"Kalau tidak, siap siap saja tergusur" lanjut ku tanpa melihatnya dan berjalan pergi.

Arm dan Alice adalah teman pada masa kuliah yang sekarang sudah menjabat menjadi sekretaris pribadiku.

Mereka juga yang selalu mengurusi kehidupan ku dari aku bangun sampai tidur lagi.

Dan hanya mereka yang masih bertahan untuk bekerja dengan ku.

Kulihat jam di alroji tangan ku, pukul sudah jam 4 sore. Waktunya untuk ku bersenang senang.
.
.
.

"Akrrr, ah tolong ampu.. aaa"

Kali ini aku sedang menikmati pekerjaan ku. Ku lihat darah yang mengalir di daerah bagian mulutnya yang baru saja aku potong sampai ke telinganya. Salah satu matanya sudah aku keluarkan, dan tangannya yang sudah aku pisahkan dari anggota badannya.

Aroma darah yang pekat, sangatlah aku nikmati. Melihat seseorang yang sudah tidak berbentuk lagi membuat ku puas. Puas dengan hasil karya ku sendiri.

Itu adalah hukuman untuk manusia koruptor, memakan hak orang dan berpura pura menjadi sesosok malaikat.

Sekejam kejamnya aku, aku tidak akan membunuh manusia yang tidak bersalah. Aku akan mencari mangsa yang memang harus aku singgirkan dari bumi.

Tugas ku hanya membantu malaikat maut untuk mempercepat kematian orang agar orang itu tidak menambah dosa di dunia. Lihat baik sekali bukan aku ini.

"Rest in peace and go to the hell son of bitch" kata ku sambil mengambil pisau yang masi tertancap diwajahnya lalu mengelapnya.

"Bereskan" kataku lalu pergi menuju lamborghini hitam ku.

Aku sedang fokus menyetir, tiba tiba terdengar nada dering dari benda hitam pipih milik ku.

"Halo" angkat ku dengan tetap fokus menyetir.

"Off sayang"

Ah ternyata mama.

"Off, mama dengar kau membunuh wanita lagi? Dengar Off, mama sudah tua. Mama inggin melihat kau berjalan dialtar bersama dengan istrimu. Mama inggin mengendong penerus keluarga kita yang baru"

Brengsek pasti Tay mengadu ke mama.

"Ma, jika mama inggin penerus keluarga. Kenapa mama ga bikin aja sendiri sama papa? Off tidak keberatan kok jika mempunyai adik"

"Off!!"

"Apa ma? Jika sudah tidak ada lagi akan aku matikan"

"Jumpol"

Ah gawat.

"Jika kau tidak segera menikah dalam waktu 1 bulan ini, mama akan mencabut kekuasaan mu. Mama tidak akan mencarikan mu wanita lagi, tapi inggat jika dalam 1 bulan kau belum memperkenalkan pasanganmu, siap siap saja kau jadi penggelandangan sayang"

Belum sempat aku protes mama sudah memutuskan sambungannya.

Sial, jika mama sudah memanggilku dengan panggilan Jumpol berarti itu adalah tanda bahaya. Dan ternyata benar. Ancaman apa apaan itu, aku sudah susah payah hingga sampai dititik ini. Seenak sekali dia inggin mencabut kekuasaanku jika aku tidak menemukan pasangan dalan waktu sebulan?!.

Bayangkan 25 tahun ini saja belum cukup waktu ku untuk menemukan pujaan hati. Apa lagi cuma sebulan?!.
Sangat tidak berperasaan.

"Sambungkan aku dengan mook" ucap ku

Menyambung dengan Mook

"Halo Off"

"Hai Mook"


---

Hai jangan lupa vote dan komennya.

8 Mei 2019
Misyame

THE DARK DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang