Adikzone? (naruhina)

10.2K 481 16
                                    

Naruhina again ~
🐤

"Naru" cicitnya

"Ya?"

"Aku menyukaimu" ucapnya lantang

"Maaf, aku menyukai orang lain"

🍁

Hinata menghela nafas jika mengingat pernyataannya seminggu yang lalu. Membuang malunya untuk menyatakan suka pada pria idamannya tapi ditolak. Disatu sisi ia lega sudah mengutarakan perasaannya namun disisi lain ia juga kecewa dan patah hati.

Mencoba untuk move on tapi tidak semudah itu bung, banyak yag harus hinata lalui contohnya menahan emosi dikala pria idamannya akrab dengan wanita pujaannya atau menahan cemburu saat pria itu terang-terangan bemesraan didepannya tepat 1 hari setelah ia ditolak. Heh, lucu sekali jika hanya ia yang terpuruk sedangkan pria itu semakin hari semakin tampan.

Lihatlah!

Dia berjalan dengan gagahnya bahkan dengan wajah bodohnya pun tetap terlihat tampan, sial!

"Sudah menatap pujaan hati?" senggol temanku berambut pinky sebut saja sakura.

"Apa?" sakura terkekeh dan menggeleng, memilih menyerah menggoda kucing bunting macam hinata

"Belum move on juga?" tanya teman satunya bernama ino. Sakura sudah memberi isyarat untuk tidak menganggu kucing betina ini.

Hinata mendengus, menyedot habis es jeruknya dan pergi dengan kesal.

Sakura mendekati ino "sudah kukatakan jangan menganggu kucing bunting itu" ino mengucap lengannya. Cubitan sakura tidak main-main

"Kapan kau berkata seperti itu?"

"Tadi, aku sudah memberimu isyarat bodoh"

"Aku kan tidak tahu, lagipula kenapa memakai isyarat jika bisa berbicara"

"Kau ini bodoh ya? kusarankan jangan terlalu lama bersama sai. Bodohnya sai tertular padamu" ucap sakura menoyor kepala ino dan beranjak pergi. Ino mengusap kepalanya sambil berpikir emang bodoh bisa menular?

🍁

"Mereka itu bodoh atau apa? Memangnya move on segampang tukar sendal? Atau semudah masak mie instan? Heh, susah tau! lamanya seperti masak nasi! " gerutu hinata sepanjang koridor tanpa menyadari sosok pria yang berada disampingnya

"Kau lapar?" hinata terpelinjit mendengar suara gaib disampingnya. Pria itu tertawa renyah melihat reaksi hinata

"Sejak kapan kau disini?"

"Sejak kau berbicara tentang masak nasi" wajah hinata memerah. Hinata berdehem menghilangkan rasa gugupnya

"O-oh" hinata sedikit mempercepat langkah namun dengan mudah pria itu menyusul hinata. Kaki pendek sialan batin hinata.

"Kemana hinata?" hinata memukul kepala pria itu

"Panggil aku dengan benar, aku lebih tua darimu naruto" naruto mengerucutkan bibirnya mengusap pelan kepalanya yang habis diberi tampilan sayang dari hinata

'Hinata's One Shoot' ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang