Part 5

20.9K 70 0
                                    

Langkah lejo berbelok kearah deretan rak buku, urungkan niat yang tadi harusnya ia lurus ke depan. sesekali mengintip sembari mencari buku yang ingin di beli, keadaan toko buku pun ramai oleh puluhan pembeli lain. namun ada hal indah terjadi ketika seorang pembeli memanggil sang panjaga kasir untuk membantu mencarikan buku yang dia ingini, bahkan lejo tak mengetahui bahwa mereka sudah sangat dekat. terdiam keduanya kala saling bertatapan diantara rak buku, riani menemukan buku yang dicari pria calon pembeli sekaligus menemukan keberadaan lejo disebrang. senyum merekah di bibir lejo, seolah tersihir manis bak madu wajah riani menatapnya pula. "ini buku yang kamu cari?" "iyah ini buku yang ku cari". tersenyum gembira pria calon pembeli ketika riani datang membawakan buku yang dia ingini. selepas layani pembeli tadi, riani memberanikan diri datangi lejo diantara rak buku. tak datang dengan tangan kosong melainkan sebotol minuman di bawanya pula. terlihat lejo masih asyik mencari dan membaca beberapa judul buku, sedang riani datang dari arah belakang. "kamu masih belum menemukan bukunya?" "mau aku bantu?". tawar riani lembut. berbalik menatap keberadaan wanita cantik itu, cukup kaget sebab tiba-tiba saja suara itu memecah konsentrasi. botol minuman tadi yang di bawanya langsung ia berikan pada putra ibu heti tersebut. "terima kasih" ucap lejo. menerima botol minuman pemberian riani juga tersenyum kecil. tak lama riani mencari, buku yang ingin di beli lejo pun telah ia temukan di belakang rak tempat lejo berdiri. satu tegukan dua tegukan, air minum pemberian riani sudah setengah habis di minum, bahkan lejo bisa melihat jelas keberadaan riani walau terhalang rak buku. kerudung syar'i warna maroon nampak indah menutupi tubuh riani, seolah bidadari hingga lejo bahkan tak berani menatap lama wajah indah tersebut. "ini buku yang kamu cari?" "iyah, terima kasih dan maaf merepotkanmu riani". ucap lejo tenang. namun tidak, sebab riani tampak terkejut lejo memanggil namanya, menurut cerita ibu heti yang ia dengar adalah sulit bagi putranya memanggil nama seseorang terlebih mereka baru saja kenal. lejo tidak akan memanggil seseorang dengan sebutan nama melainkan menyapa dengan tangan atau datangi orang tersebut sekedar menyelesaikan masalah lalu pergi. sama halnya terjadi sekarang, lejo pamit pulang dengan sopan setelah riani dapatkan buku yang ia cari, bahkan putra ibu heti itu tak sekedar basa-basi menanyakan kabar. keluar pintu toko tanpa berbalik sedikitpun, lalu menghilang di ujung jalan, sedang riani terus memperhatikan hingga benar-benar tubuhnya menghilang. wajah tenang lejo sembari fokus kendarai motor, terlintas kejadian yang baru saja ia alami di toko buku tadi, sesekali senyum lelaki itu merekah bak tersiram embun, ia terus seperti itu hingga tiba di rumah tiga puluh menit kemudian. "assalamualaikum" "walaikumsalam kak haris" jawab risa dan rian. kompak datangi lejo yang baru saja pulang, dua adiknya mengira tas hitam yang di pegang lejo adalah makanan. wajah adik kembar lejo itu berubah murung saat tahu bahwa isi dalam tas hitam tersebut adalah sebuah buku dan bukannya makanan seperti yang mereka duga. "lain kali kakak akan belikan" "tapi kami maunya sekarang kak haris". rengekan saudara kembar tersebut tak di gubris haris, malah pergi masuk kamar sembari rebahan di atas kasur, keluarkan buku yang tadi ia beli sambil memandanginya lama.

Pelacur dalam balutan syar'iWhere stories live. Discover now