[26] CEMBURU

1.9K 243 58
                                    

Kejadian di restoran kemarin sore terus-terusan membuat Chaeyeon tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejadian di restoran kemarin sore terus-terusan membuat Chaeyeon tersenyum. Kalimat yang Jaehyun katakan kemarin benar-benar membuat jantungnya berdebar kencang.

Gadis itu pikir setelah putus dengan Wonwoo akan sulit baginya untuk jatuh cinta lagi, namun lihatlah sekarang. Dengan mudahnya ia jatuh cinta kepada pesona Jaehyun.

Yuju dan Eunha saja di buat bingung oleh tingkah Chaeyeon hari ini. Sejak tadi kedua gadis itu mengajak Chaeyeon untuk mengobrol, namun tak sepatah katapun keluar dari bibir gadis itu.

"Kurasa dia kerasukan," bisik Eunha kepada Yuju.

"Ck. Mana mungkin," kata Yuju.

"Chae ..." panggil Eunha.

"Chaeyeon ...."

"Chaeyeon!"

"Hah? Ada apa?" tanya gadis yang baru sadar dari lamunannya itu.

"Kamu kenapa sih? mendadak jadi aneh hari ini," ucap Yuju.

"A—aneh gimana?" tanya Chaeyeon bingung.

"Yang pertama, kamu cuma diam pas aku dan Yuju bertanya. Yang kedua, sejak tadi kamu senyum-senyum sendiri. Yang ketiga, Chaeyeon ... kalau kamu baca buku jangan terbalik seperti itu," ucap Eunha sambil membalik buku yang Chaeyeon baca.

"A—ah maaf, aku sedang tidak fokus."

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Yuju.

"Sebenarnya aku—"

"CHAEYEON DI CARI BYUNGCHAN!" teriak Bambam dari luar ruangan.

"Ngapain Byungchan nyariin kamu?" tanya Eunha.

"Entahlah, aku juga ga tau. Aku pergi sebentar," ucap Chaeyeon sambil mengemasi barang-barangnya ke dalam tas kemudian keluar dari ruangan kelas.

***


Rose melangkah dengan malas saat memasuki sebuah restoran. Pikirannya bercabang entah kemana setelah tak sengaja mendengar pembicaraan kedua orang tuanya.

Ayolah, sekarang sudah bukan zamannya tapi ia akan di jodohkan dengan anak dari rekan kerja sekaligus sahabat kedua orang tuanya.

Ia berharap orang yang akan di jodohkan dengannya kali ini bukan pria tua seperti beberapa waktu lalu. Yang benar saja lelaki yang sudah berkepala tiga ingin menikahinya. Meski hartanya berlimpah sekalipun Rose tak akan sudi.

"Bersikap yang sopan. Sebentar lagi teman ayah akan tiba," peringat sang ayah.

Rose hanya mengangguk pasrah lalu duduk di salah satu kursi kosong sambil memainkan ponselnya.

KARANG TARUNA | 𝟏𝟗𝟗𝟕 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang