Journey Of Love: Chapter 2

7.5K 431 9
                                    

Happy reading^^

Jangan lupa voment:)
.
.
.
.
.
Bandara Konoha-Jepang

Perjalanan dari osaka-konoha hanya memakan waktu kurang lebih satu jam setengah.

Sakura dan sasori sudah tiba di bandara konoha. Sakura tidak lagi menangis seperti tadi. Ekspresi bahagia yang di tampilkan sakura mampu membuat sasori ikut bahagia.

Pada saat mereka didalam perjalanan tadi. Sakura hanya diam dan menunduk. Tidak bicara sama sekali.

Walaupun sasori yang memulai pembicaraan. Sakura hanya mengangguk dan menggeleng saja. Dan itu membuat sasori merasa khawatir.

Tapi kekhawatiran itu lenyap setelah mereka keluar dari pesawat. Sakura tampak senang, terlihat dari matanya yang berbinar.

"Ayo, taxinya sudah menunggu di depan."

Sakura mengangguk dan terseyum.

"Ayo nii-san."

Mereka berjalan menuju pintu keluar.

Mereka menghampiri taxi yang di pesan sasori tadi. Sasori menyerahkan koper kepada sopir taxinya untuk ditaruh di bagasi.

"Sudah selesai?" tanya sakura

"Sudah. Ayo segera masuk,kau pasti lelahkan?" sambil mengelus puncak kepala sakura.

"Aku terlalu senang. Sehingga melupakan rasa lelahku nii-san." jawab sakura dengan cengiran lucunya.

Sasori tertawa.

"Baiklah. Tapi kau tetap harus istirahat. Besok kau akan mulai kuliah. Dan kau tidak boleh terlihat kelelahan pada saat kuliah nanti."

Sakura mengangguk.

Mereka berdua masuk kedalam taxi. Setelah itu taxi pun melaju, membawa mereka ke apartemen sasori.

Sasori mempunyai sebuah apartemen. Dia membelinya dengan uang jerih payahnya semdiri. Dia juga bekerja sebagai karyawan.

Walaupun dia mengambil jurusan hukum. Tapi pekerjaan itu untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya, dan karena pekerjaan itu pula ia bisa membeli apartemen sendiri tanpa meminta uang orang tuanya.

"Nii-san apa apartemennya masih jauh?"

"Tidak terlalu jauh."

Sakura mengangguk.

"Aku tidak sabar untuk kuliah nii-san. Aku juga tidak sabar ingin melihat seberapa besar bangunan universitas itu. Apa universitas itu seperti yang ada di foto atau lebih menakjubkan dari itu?" ucap sakura sambil membayangkannya.

"Kau akan tahu besok. Jadi bersabarlah."

"Hu'um."
.
.
.
.
.
MANSION UCHIHA Pukul 11.30.

"Sasuke?!"

Suara tegas dan tajam.
Menghentikan langkah seorang pemuda berwajah bak dewa yunani.
Tanpa menoleh kebelakang ia menjawab.

"Hn." jawabnya dingin.

"Dari mana saja kau, hah?!"

"Bukan urusan. Tou-san!"

Setelah mengatakan itu, sasuke melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya berada.

"Sasuke!! Tou-san ingin bicara denganmu!!" seru sang ayah.

Sasuke terus berjalan dan tidak memperdulikan perkataan ayahnya. Karna dia sedang dalam mood yang tidak baik.

"Anak itu..!" geramnya sambil menijat pelipisnya.

Journey Of Love (Hiatus)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora