Kejahatan Yahiko

584 18 0
                                    

Hallo minna,

Arigatou udh tnggalkan jejak dichapter sebelumnya ya,

Dichapter ini, Neji bakal tau siapa mantan kekasih Tenten, dan konflik pada pasangan Nejiten akan berakhir juga,

Happy reading minna
















Lelaki berambut coklat panjang diikat rendah dan bermata amethyst itu memandang surat teror yang digenggamannya. Neji, lelaki itu sudah beberapa bulan ini mendapatkan surat teror itu yang tidak diketahui siapa nama pengirimnya dan isinya selalu sama yaitu menjauhi Tenten kekasihnya, dan jika itu tidak dilakukan maka ia akan dibunuh oleh pengirim surat itu. Neji tentu saja sudah melakukan pencarian orang yang menjadi dalang tersebut. Awalnya ia mengira jika ini hanya orang iseng saja tetapi hal ini sudah terjadi lebih dari sebulan, maka dari itu dua hari yang lalu ia menyuruh anak buahnya untuk mencari tau pengirim surat.

Neji masuk kembali ke dalam ruangannya dan pergi ke kamarnya. Ia tiduran diranjang king sizenya sambil menelpon kekasihnya, Tenten.

“Tenten, sudah makan siang?” tanya Neji.
“Aa...belum, Neji-kun.”
“Bagaimana jika kita makan siang bersama?” tanya Neji tersenyum tipis. “Mmm...baiklah...”
“Oke ku jemput,”
“Baiklah, Neji-kun.” 

Tenten menutup telponnya. Neji bergerak ke arah walking closetnya dan mencari baju yang pas untuk makan siang dengan kekasihnya. Ia memutuskan memakai kemeja berwarna putih dan jeans berwarna senada, Neji meraih kunci mobilnya diatas nakas dan melangkah keluar kamarnya, sebelum ia sampai pintu kamarnya, seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Tok....tok....tokk.....
“Tuan, ada seseorang yang ingin berjumpa dengan anda.” ucap maid itu.
“Ya, aku akan turun ke bawah.” ucap Neji seraya membuka pintu dan melangkah keluar diikuti oleh maid itu.
“Dimana orang itu?”
“Diruang tamu, tuan.”

Neji pergi ke ruang tamu dan melihat salah satu anak buahnya, Konohamaru (Disini Konohamaru berusia 20 tahun, 3 tahun lebih muda daripada Neji) berada diruang tamunya. Konohamaru membungkukkan badannya,

“Tuan Hyuuga, saya sudah menyelidiki siapa dalang dibalik surat teror itu.”
“Siapa dalangnya?”
“Yahiko Pain.”

Neji menatap bingung Konohamaru,

”Siapa Yahiko Pain? Apa kau sudah menyelidiki semua tentangnya?”

Konohamaru memberikan beberapa kertas yang berisi profil Yahiko, mulai dari tempat tinggalnya, dan perusahaan kecilnya yang bergerak dibidang permesinan. Neji membaca semua yang tertera di dalam kertas itu.

“Aku rasa, aku tidak pernah terlibat dengannya tapi mengapa ia menuliskan surat-surat itu?”
“Ah, tuan. Yahiko berhubungan dengan nona Tenten, kekasih anda. Lebih tepatnya ia adalah mantan kekasih nona saat SMP.”
“Nani?”

Neji kaget dengan berita ini tentu saja ia kaget, karena Tenten tidak menceritakan soal Yahiko sedikitpun padanya.

“Yahiko juga mendatangi nona Tenten, dan terlihat ia ingin bersama kembali dengan nona Tenten. Tapi nona menolaknya.”
“Arigatou, Konohamaru.”
“Saya pamit undur diri tuan.”

Konohamaru meninggalkan kediaman Hyuuga. Neji berfikir tentang Yahiko yang masih mengejar kekasihnya dan ia tersadar dari pikirannya bahwa ia sudah ada janji dengan Tenten hari ini dan ia akan menanyakan hal ini pada kekasihnya itu.

 

    Skip Time
Neji telah sampai di depan rumh Tenten, ia turun dari mobilnya dan mengetuk pintu rumah Tenten. Tapi tidak ada jawaban sedikitpun. Neji memegang gagang pintu, dan ternyata pintu rumah itu tidak terkunci. (Ceroboh sekali Tenten). Neji melangkah masuk,

“Tenten?”
“Tenten.” panggil Neji.

Tak suara yang menyahutnya. Neji mengeluarkan ponselnya dan menelpon Tenten. Terdengar suara ponsel Tenten yang berada dikamarnya. Neji berfikir mungkin Tenten sedang mandi. Neji duduk menunggu diruang santai sambil emmainkan ponselnya. Sudah 20 menit ia menunggu disitu, ia bangkit dan berjalan ke kamar Tenten, sebelum mencapai pintu kamar Tenten, ia dikejutkan dengan suara rendah seorang lelaki dirumah itu.

“Ah, Hyuuga Neji. Apa kau mencari kekasihmu?”

terlihat sosok lelaki berambut oranye bermata ungu. Neji memandang ke arah belakang lebih tepatnya dapur.

“Yahiko Pain,” ucapnya dengan smirk.
“Apa yang kau lakukan disini Yahiko?”
“Ah...tentu saja menemui calon istriku.” ucap Yahiko dengan seringaian yang mengerikan.
“Dalam mimpimu.” Jawab Neji tajam.
“Dimana Tenten?!!”
“Tenten!!”

Neji berlari masuk ke kamar Tenten menghiraukan Yahiko yang memandang marah padanya. Pintu kamar Tenten terbuka lebar, dan terlihat gadis bercepol 2 itu terikat tangannya dibelakang dan mulutnya ditutup dengan kain, Neji segera membuka ikatan itu dan melepaskan kain itu dari mulut Tenten.

“Neji-kun...hiks...hiks...”

Tenten menangis ketakutan melihat Yahiko yang nekat melakukan ini.

Yahiko memasuki kamar itu, dan memegang pisau dapur, Yahiko berlari ke arah Neji, berniat membunuh Neji, tapi sayangnya Neji sangat ahli dalam karate, tentu saja ia bisa menghindar dari serangan Yahiko. Tenten yang melihat itu benar-benar syok, ia segera mengambil ponselnya yang terjatuh dilantai saat Yahiko tiba-tiba masuk ke kamarnya tadi. Ia menelpon Sakura.

“Sakura, tolong telpon Sasuke, Yahiko ingin membunuh Neji dirumahku. Tolong....kami dirumahku!!”

Sakura menutup telponnya.

Terlihat lengan Neji terluka, darah menetes tidak terlalu banyak.

“Sialan. Mati saja kau Hyuuga.”

Yahiko mengarahkan pisaunya secara acak dan Neji sekuat tenaga menghindarinya. Neji memukul Yahiko dan terkena rahangnya dan perutnya.

“Kau tidak pantas mendekati Tenten!”

Neji ingin memukul perut Yahiko tapi Yahiko menghindar dan serangan melesat Neji berhasil melukai telapak tangan Neji. Pisau itu menusuk sedikit dalam dan mengeluarkan darah yang cukup deras.

“Neji!!” teriak Sasuke.

Sasuke menerjang Yahiko dan membuat Yahiko terjatuh dilantai. Sakura segera menghampiri Tenten yang terlihat syok dengan semua ini.

“Tenten,”

Sakura merangkul Tenten dan mengusap punggungnya,

“Tenanglah. Semua baik-baik saja.” gumam Sakura.

Yahiko berdiri kembali dan mengarahkan pisaunya ke arah Sasuke, tapi Sasuke dapat berkelit dengan mudah. Tiba-tiba masuklah beberapa anak buah Sasuke, ada sekitar 5 orang dan mereka berhasil mengalahkan Yahiko dan mengikat tangannya.

“Bawa dia ke kantor polisi.” ucap Sasuke tajam.

Sakura segera berlari ke dapur dan mengambil kotak P3K, Tenten mengambil kotak itu dari Sakura dan mengobati luka Neji.

“Neji-kun, gomen ne. Aku...tidak mem-berri-tahumu soal Yahiko.”

Tenten menangis. Neji langsung memeluk Tenten, meletakan wajah Tenten didadanya  dan membelai kepalanya.

“Sudahlah. Aku baik-baik saja.”
“Demo....”
Tenten semakin memeluk erat Neji.

“Tidak apa-apa. Jangan takut, ada aku disini”.

Sakura dan Sasuke memutuskan keluar dari kamar Tenten, memberikan privasi mereka berdua.

Keesokkan harinya,
Tenten dan Neji pergi ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian pada polisi. Setelah memberi kesaksian, polisi memberikan hukuman 7 tahun untuk Yahiko. Tenten juga sudah menjelaskan semuanya tentang hubungnnya dengan Yahiko dulu pada Neji.













Gimana dengan chapter ini? Kurang gregetnya?

Tapi jangan lupa ya tinggalkan jejak kalian...

Arigatou minna 😉😊☺☺

Konoha Love Story (Tamat)Where stories live. Discover now