8Tahun

15 1 0
                                    

"apa kabar?"

akhirnya, suara itu muncul juga. Sudah lama rasanya kerongkonganku kering akibat terlalu sulit mengucapkan dua kata penuh basa-basi itu. Ditambah senyum manis seusai pengucapannya membuat lelaki di depanku agak canggung. Sungguh penuh basa-basi normatif.

jemarinya mengepal, matanya teduh dan diam. Mulutnya sunyi. Tapi senyum tersuguh perlahan diiringi anggukan tanda dia baik-baik saja. Belum juga ada suara tapi ku tunggu hingga akhirnya...

"Aku selalu baik, kamu?" Tanyanya yang kemudian ku balas juga dengan anggukan.

benar-benar seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Sudah sangat mengejutkan mendengar dia langsung bertanya soal kabar juga. Tubuhku ini untungnya masih bisa berdamai dengan keadaan. walaupun aslinya aku kelimpungan dengan debarku ini. Debar yang tersimpan sudah sangat lama dan sekarang baru boleh ku sahkan menjadi debar yang sebenarnya.

beberapa menit dan kecanggungan.

akhirnya seorang pelayan mengantarkan dua gelas kopi dan dua potong kue. 

"Terimakasih, " katanya kepada pelayan tersebut.

sambil tersenyum dia kemudian menyodorkan gelas kopi hitam dengan gula aren dipinggir gelasnya. "untuk kamu yang postingannya selalu tentang kopi dan gula," katanya,

aku melongo kaget. apa katanya??

"ini juga untuk kamu yang tidak suka kue coklat. Pai saja ya."

mataku masih melebar, dengan dia yang setelahnya cuek-cuek saja. Oh tuhan ini pasti mimpi,

"makasih, Dafi. Padahal sudah sejak lama aku tidak minum kopi. Hehehe.." jawabku hati-hati, namun beberapa detik kemudian aku menyesal mengapa tidak mengiyakan saja, karena terlihat mata Dafi tampak kecewa sebab salah memesan.

"Tapi, aku masih sedikit suka. Arabika murni kan? pahit dan tidak ada rasa apapun selainnya, makasih Daf."

Sambung ku dengan hati-hati.

kemudian kami saling diam.

canggung menghajar kami lagi. sialannya terik matahari hari ini  benar-benar mendukung suasana panasnya hatiku.

"Delapan tahun kemarin, kamu kemana Daf?" ku buka suara untuk mengawali perbincangan yang mengendap lama di hati dan pikiran.

Dafi menatapku, dalam.. "aku..........."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 29, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WANT TO MEETWhere stories live. Discover now