-8.Marahan

106 18 4
                                    

Satu hal yang nggak pernah kamu,
mengerti,bagaimana susahnya mencintai sendiri.
-------


"Itu Theo bukan si?"tunjuk Ryan ke arah pintu masuk kantin, dan sontak mereka yang ada di meja itu menoleh ke arah pintu masuk kantin, terkecuali April.

Terlihat seorang pria di pintu masuk kantin, memakai baju putih dan celana abu-abu, memasukkan tangannya ke dalam saku celana yang sedang menuju ke arah kantin.Pria itu menuju ke arah meja makan di pojok.Pria itu langsung duduk tepat di samping April.

"Eh ngapain lo duduk di samping gue?"tanya April

"Emang ga boleh?"April mengerutkan jidatnya

"Jauh-jauh dari gue!"ketus April

"Kalo gue pengen deket lo terus gimana?"

"TERSERAH!"ketus April

"Katanya gak mau kesini,giliran gue sebut nama April langsung deh"celetuk Saka

"Bacot lo!"ketus Theo

"Lo sendiri doang yang lain kemana?"tanya Ryan

"Biasa ngasep di rooftop"jawab Theo

"Ngebakarin sampah?"celetuk April

"Haha bisa aja calon pacar"April melihat sinis ke arah Theo

"Ngarep!"ketus April

"Yhaa nyesek ampe ke usus 12 jari"ledek Saka

Kebetulan seseorang lewat di samping mereka,yaitu Fadil yang baru saja selesai membeli minum.

"Kak anterin aku ke kelas"ucap April

"Oke"jawab Fadil

April bangun dari tempat duduknya dan beranjak untuk berdiri dan menghampiri Fadil. April dan Fadil menjauh dari kantin, Theo dan teman-temannya hanya bisa melihat pungung April dan Fadil yang mulai menjauh.

"SAKIT HATI ABANG DEK!"teriak Saka yang sedang meledek Theo

"Heh punya gue tu"ucap Theo

"Sedih amat lo haha"ledek Fanny

Theo menahan rasa sakit nya. 'Gue janji lo bakal jadi milik gue'batin Theo

"Eh iya gue sama Elina duluan ya, mau nyusul April,dah"pamit Fanny

"Ok"pria bertiga itu kompak

*****
"Makasih Kak"Fadil hanya meng-angguk pelan

"Yaudah gue ke kelas dulu"pamit Fadil

"Oke"

April masuk ke kelasnya dan duduk di tempatnya sambil mengeluarkan novel dati dalam tasnya. Fanny dan Elina yang sudah di pintu kelas segera menghampiri April.

"Eh tadi kenapa lo kabur?"tanya Fanny

"Gue gak kabur"jawab April tanpa menoleh ke arah temannya
"Oh iya,siapa yang dari lo berdua yang ngasih id line gue ke manusia astral itu"tanya April menatap kedua temannya.

"Ga----gak tau"jawab Fanny terbata-bata

"El?"tatapan mata April yang menajam membuat Elina takut.

"Ih April jangan kaya gitu! Serem!"ujar Elina sambil menutup mukanya.

"Jujur siapa yang ngasih!?"tanya April semakin kesal

"Gue!"jawab Fanny

"Ha? Elo? Kenapa lo kasih id line gue ke dia? Lo kan tau kalo gue gak suka sama dia!"

My Crazy GirlWhere stories live. Discover now