Bab 4 - Masak

440 22 1
                                    

Minggu, ialah hari bermalas-malasan di rumah bersama suami bagi Kania. Sebenarnya memang sudah kebiasaan Kania bermalas-malasan setiap hari Minggu, bedanya kali ini bersama suami tentunya.

Selepas sholat Subuh berjamaah, baik Kania dan Arrash memilih untuk melanjutkan tidur. Pasalnya, keduanya sama-sama begadang malam tadi dan menyebabkan tidur mereka kurang. Memang sudah kebiasaan keduanya apabila di hari libur, maka keduanya akan begadang sampai dini hari.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, Kania dan Arrash baru saja bangun. Keduanya kini sama-sama merasakan lapar di perut mereka.

Arrash yang lebih dulu bangun memutuskan untuk membilas wajahnya dan mengambil wudhu, meninggalkan Kania yang masih duduk menetralkan pandangannya.

"Mas mau sholat dhuha dulu. Aza mau ikut atau ndak?" Arrash menghampiri Kania lalu mengecup kepala Kania dengan sayang.

"Ndak mas. Mas Ibra duluan aja,  Aza mau masak di dapur aja." Kania menjawab dengan uapan yang tak tertahankan.

"Ntar mas bantuin ya habis sholat dhuha." Arrash mengacak rambut Kania sebelum akhirnya pergi untuk sholat dhuha.

"Hm."

Setelah kepergian Arrash, Kania merapikan tempat tidur. Tak lupa ia juga membuka gorden kamar, membiarkan cahaya matahari yang masuk.

Membilas mukanya sebentar, Kania beranjak menuju dapur untuk memasak. Melihat bahan yang tersisa di dalam kulkas, akhirnya Kania memutuskan untuk memasak omelete pagi ini.

Setelah mengambil bahan-bahan yang diperlukan, Kania mencuci bersih wortel dan daun bawang kemudian memotong kecil-kecil kedua bahan tersebut.

Saking asyiknya, Kania tak menyadari jika Arrash sedari tadi memperhatikannya.

"Sini mas bantuin." Arrash mengambil alih bagian mengocok telur.

"Eh ndak usah mas, Aza bisa sendiri. Mas Ibra duduk aja."

"Udah ndak papa, lagian kan enak kalau masaknya berdua. Lebih romantis." Arrash menyenggol pinggang Kania bermaksud menggoda.

"Ih masnya bisa aja."

"Bumbunya mau mas ambilin yang mana aja, Za?"

"Ambilin garam sama merica aja mas."

"Oke."

Setelah memasukkan bumbu secukupnya, Kania memasukkan potongan wortel dan daun bawang. Sedangkan Arrash memanaskan wajan yang sudah berisi minyak sedikit.

Melihat ikat rambut Kania yang terlepas dan membuat rambut Kania terurai, Arrash dengan sigap merapikan kembali rambut sang istri.

Kania yang terlalu fokus memasak tidak sadar lagi jika rambutnya yang ia ikat cepol terurai.

Dengan telaten Arrash merapikan rambut Kania dari ujung ke ujung lalu mengikatnya kembali.

"Makasih mas."

"Sama-sama."

"Ada yang bisa mas bantu lagi ndak?"

"Siapin piring sama nasinya ya mas." Kania menoleh ke arah Arrash merasa tidak enak menyuruh suami.

"Oke."

Setelah menyiapkan piring beserta nasi, Arrash duduk dengan tenang menunggu sang istri. Sesekali ia menyeruput kopi yang sempat Kania buatkan tadi.

"Tadaaaaa. Omelete nya sudah datang." Kania berucap dengan semangat.

Setelah membaca doa sebelum makan, keduanya pun menikmati makan dengan tenang diiringi obrolan ringan yang mencairkan suasana.

Selesai makan, Kania membereskan peralatan makan yang kotor. Tak lupa, Arrash membantu membawakan dari belakang.

"Biar Aza yang nyuci piringnya, mas. Mas ke kamar aja dulu."

Namun rupanya Arrash tak bergeming dari tempatnya. Menyenderkan tubuhnya di dinding, Arrash memperhatikan setiap gerak-gerik Kania yang sedang mencuci.

Tiba-tiba Kania dikejutkan dengan ulah Arrash yang memeluknya dari belakang.

"Astaga, mas ngagetin aja. Sana mandi. Masnya bau tau!" Kania yang kaget pun menepuk pelan lengan Arrash yang berada di pinggangnya.

"Mau mandi bareng ndak?" Bisik Arrash di telinga Kania.

"Gak." Kania menyikut pinggang Arrash.

"Biar lebih romantis loh, Sayang." Bisik Arrash kembali.

"Pagi-pagi udah modus ya mas." Kania kembali menyikut.

"Dah sana mandi. Masnya ganggu tau!" Kania mendorong dengan paksa tubuh Arrash.

"Yakin ndak mau? Ntar nyesel loh." Arrash masih saja menggoda Kania.

"Malem ini tidur di luar ya mas!" Ancam Kania.

"Ampun, Sayang."

*****

.

.

.

Vote dan Commentnya teman🤗😘

Mas Ibra!Where stories live. Discover now