BAGIAN 68 |

394K 38.9K 49K
                                    

Voteee🔥🔥🔥

Ramein🔥🔥🔥

Happy reading🔥🔥🔥

-----

     Glora mengakhiri panggilan.

     Ragu-ragu tangannya mulai menyibak gorden, menampakkan Magma yang berdiri juga menurunkan HP dari telinganya. Cowok itu sudah basah kuyup, dia menatap Glora dengan sendu.

     Akhirnya Glora membuka pintu jendela lebar-lebar, hingga udara dingin pun mulai menyusup ke kulitnya sendiri.

     "Glora.." ada bercak darah di bawah hidung nya dan beberapa lebam di bagian wajah akibat pukulan balasan dari Lio tadi.

     "M-au apa?" Tanya Glora, dingin dan sedikit ketus. Dia masih menahan diri untuk tidak luluh pada cowok ini.

     Kehabisan kata-kata, Magma hanya bisa diam di bawah hujan.

     "Sana pulang. Ngapain kesini?"

     Cowok itu menggeleng. Dia merunduk dengan mata yang terpejam rapat. "Glora," dia masih menggumamkan nama itu.

     Glora mengerjap ke atas agar air matanya tidak tumpah. Tidak boleh kasihan! Tidak boleh kasihan!

     "Abis darimana? Kenapa masih pake seragam sekolah?"

     "Belom pulang.."

     "Itu muka abis berantem?"

     Magma mengangguk.

     Tidak mungkin Magma ini penyebab Eza masuk rumah sakit. Tadi Nindi bilang, Magma tidak ikut saat tawuran. Sudahlah. Biarkan. Cowok keras kepala dan emosian maklum bertengkar dengan siapapun. Tidak tahu apa jika itu hanya akan membahayakan dirinya.

     "Kak Magma?" Panggilnya.

     Cowok itu masih merunduk, bertumpu sebelah tangan pada jendela dekatnya.

     "Kak Magma!" Panggilnya sekali lagi. Lebih tegas.

     Tetap tak di tanggapi.

     "Pergi, Kak." Masa bodo dengan Magma yang masih diam, Glora menarik jendela untuk menutupnya lagi. Mungkin hanya dengan cara ini cowok itu mau pergi.

     "Glora!!" Magma langsung menahan kuat jendela itu agar tidak di tutup dulu.

     "Mau apa hah? Mau masuk? Nggak bisa lah!"

     Lama Magma bergeming, "M-au peluk."

     Gadis itu terperangah, kenapa cowok selalu mudah memporak-porandakan hati wanita sih? "Nggak mau. Kak Magma basah."

     Magma kembali diam. Seketika Glora langsung merasa bersalah. Hatinya berkecamuk sakit melihat Magma terdiam begini ulahnya.

     Cowok itu mengusap air matanya. Tidak masalah jika Glora tidak mau memeluknya karena dia juga sudah tidak pantas mendapatkan itu dengan mudah.

MAGMAWhere stories live. Discover now