15

682 41 23
                                    


Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu. Hari dimana galang dan kawan-kawan nya akan berangkat ke Jogja.

"Galang! Udah jam 6 nih, Ayok buruan nanti you terlambat loh " Teriak dewi. Tak lama setelah nya galang muncul dengan wajah pucat.

"You kenapa sih lang?you sick?"

"Gapapa kok mam." Jawabnya dengan senyum tipis.

"Really? Kalo you sick mending gak usah ikut" Dewi mengecek kondisi sangat putra yang terlihat pucat itu.

"It's okay mamsky. Percaya deh, lagian kan galang udah dewasa jadi gak usah terlalu berlebihan kayak gitu ya"

Galang berjalan mendahului Dewi, dewi dengan spontan mengikuti langkah anak semata wayang nya itu.

"Hmm, you mah selalu begitu kalo ngomong. Bener ye gppa? Mamsky khawatir soalnya,jogja itu lumayan jauh loh nak mamsky gk mau you kenapa² disana "

"Iyaaa mamsky"

~~~~

Sesampainya disekolah, galang langsung menyalami tangan dewi

"Salamin buat papsky ya mam"

"Iya nanti mamsky salamin. Pokoknya kalo sakit, minum tuh obatnya ya. Jaga diri baik-baik disana ya nak"

"Iya, yaudah ya galang mau ngumpul dulu. Mamsky kerja gih nanti telat hehe. Tenang, galang bisa jaga kesehatan kok"

"Yaudah mamsky percaya. Mamsky pergi dlu ya lang. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam. Dah" Galang melambaikan tangannya dan menatapi mobil yang dibawa oleh ibunya.

"i love you mamsky " ia menundukkan kepala sambil memasukkan tangannya disaku jaket yang ia kenakan.
.
.
Digo, yang baru saja sampai tak sengaja melihat galang tengah berdiri sambil melamun, ia pun langsung menghampiri pemuda itu dan berdiri tepat dihadapan galang

"Galang"

Galang mendongak,

"Lu ngapain disini? Bengong lagi. Kesambet baru tau rasa lo"

"Lu ngapain disini? Nyamperin gua?"

Digo mengulum bibirnya
"gini nih kebiasaan. Ditanya malah nanya balik"

"Gua gak ngapa-ngapain kok" Jawab galang seadanya.

"Yaudah yuk ngumpul, kayaknya dikit lagi bakal berangkat deh. You know lah jogja jauh man. Kesiangan dikit auto nyampenya seabad"

Mereka pun berjalan beriringan, tak hanya itu, digo merangkul pundak galang sesekali menepuk nya pelan.

Galang terkekeh
"Ya tapi, gak sealay gitu juga sih sob"

"Hahaha gitu dong ketawa. Gua liat akhir2 ini lu itu cemberut terus kayak orang sawan tau gak? Hahaha"

"Gua tonjok nyangkut lo haha"
.
.
.
Semua siswa-siswi kelas 11 sudah berkumpul. Galang memperhatikan satu per satu diantara mereka, mencari seseorang yang sudah lama tak ia jumpai. Digo yang menyadari hal itu, langsung tersenyum

"Nyariin Thea? "

Galang melirik kearahnya sesaat

"Gua ramal, lu bakal sebangku sama dia" Digo terkekeh

"Ck, ramalan lu gk mempan. Darimana lu tau soal itu? "

"Lu gk inget slogan gua? Gua ini stalker paling ampuh disekolah"

"Yayaya, tapi kadang ramalan lu gk ampuh! Lagian apa hubungannya ramalan sama stalker coba? "

"Yeuh, gak percaya. Yaudah liat nanti aja deh kalo sampe tebakan gua bener, pokoknya gua minta traktiran elo di jogja nanti. Titik"

GALANG & THEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang