Both

1.1K 107 6
                                    

Getaran panjang pada benda pipih milik Taeyhung menandakan sebuah panggilan masuk

Menerima dengan menggeser icon hijau, diam sebentar mengolah setiap kata yang dikeluarkan dari orang diseberang sana yang mana baginya itu cukup tiba²

Seokjin yang berada tepat di sampingnya;  menatap diam penuh tanya Taeyhung yang kini pria itu berubah ekspresi jadi panik

"Aku akan kesana secepatnya!" Balas Taeyhung cepat dengan sirat kekhawatiran luar biasa

Menutup panggilan secara sepihak, onix tajam yang perlahan melembut memaku pas pada manik bening di sampingnya

"Irene membutuhkan ku sekarang, aku harus kesana tapi aku janji akan kembali"

Hazel Seokjin menggambarkan sebuah permohonan agar Taeyhung tetap disini bersamanya, namun cepat berubah sendu saat suara lembut milik Taeyhung memohon agar ia diberikan izin

"Dia dalam bahaya Chagiya~ aku harus membantunya. Janji, aku akan kembali untuk kalian"

Seokjin jelas tak bisa melarang pujaan hatinya setelah berkata begitu lembut padanya apalagi saat di ketahui Irene tengah dalam bahaya yang entah apa itu Seokjin tak tahu

Menganggukkan kepala pertanda mengizinkan, Taeyhung memeluk tubuh ramping wanitanya sebentar mengecup pucuk kepala itu Lamat guna untuk menyalurkan rasa penenang pada Seokjin

"Kau sudah berbuat 2 janji baru padaku, kuharap kau tak mengingkari nya. Ku tahu kau bukan Taeyhung yang dulu, Taeyhung dengan keegoisannya" jelasnya dengan lirih dengan maksud tersirat dalamnya

"Tidak, aku tidak akan mengingkari nya. Aku sangat mencintaimu juga HyunJin secepatnya aku akan kembali untuk kalian"

Berlalu dengan tergesa-gesa, jujur saja Seokjin takut dan cemburu secara bersamaan

Kai masuk dengan tatapan bertanya karena sebelumnya mendapati Taeyhung lari begitu tergesa gesa keluar ruang rawat HyunJin

Namun ia hanya membalas dengan sebuah tundukan dalam dengan wajah tertekuk sembari tangannya mengelus elus permukaan tangan mungil anaknya

Kai mulai menyimpulkan sendiri disini, pasti tidak ada yang beres terjadi, menyapu Surai panjang Seokjin tanda prihatin sambil menguatkan wanita rapuh ini dari keterpurukan hatinya

"Jika ia benar-benar serius dengan mu untuk membahagiakan kalian, ia pasti kembali. Jika tidak jangan ambil jalan buntu berujung jurang, jika jatuh kedalam itu sangat susah untuk keluar. Jujur aku kesal saat tahu kau kembali pada pria yang membuat seperti ini, tapi kalau itu membuatmu bahagia aku tak bisa melarang. Aku berharap Taeyhung bisa membayar semua apa yang ia lakukan padamu bukan hanya sekedar kembali menjadi keluarga utuh tapi kembali dengan cinta dan bahagia sebagai bumbu pelengkapnya"

Seokjin begitu bersyukur mempunyai Kai yang sangat menyayangi nya juga HyunJin. Bak seorang kakak laki-laki

"Tapi jika ia kembali melakukan hal yang sama dengan mu seperti masa lalu itu ku tak yakin ia akan hidup bahagia"

.
.

Taeyhung berlari laju di sepanjang koridor RS tempat Irene di rawat

Firasat buruk berkecamuk di kepalanya, berharap Irene baik² saja di sana dan tak ada hal yang membuat ia bertambah beban

Langsung masuk begitu saja mendapati Irene yang meronta² di atas ranjangnya dengan kedua tangan di ikat kanan kiri pada bagian sisi samping

Air mata terus bercucuran mulut meraung raung sakit ingin lepas pada tekanan hidupnya

Terdapat luka gores pada leher Irene juga di tangan dan kakinya

Tatapan iba Taeyhung muncul; langsung mendekap tubuh itu erat berusaha menenangkan nya,

"Argghhh! Lepaskan aku hiks! Kalian jahat! Hiks a-aku hiks~ sakit hiks~ kumohon lepaskan aku! Argggg!" Masih tetap meronta bukan karena sakit akibat luka pada anggota tubuhnya melainkan luka memar pada batinnya

"Irene~ aku disini bersamamu jangan lukai dirimu lagi~ itu membuat aku sakit, janji aku akan membawa Kai padamu. Jangan lakukan itu lagi, sungguh itu menyakitkan~"

Perlahan ronta-an dan raungan macam² Irene mereda hanya tersisa isakan frustasi namun pilu juga tatapan kosong kedepan

"Kai~ hiks aku mencintai mu~ hiks"

Taeyhung memejamkan matanya bersama dengan satu tetes air matanya yang keluar mencolos membasahi pipinya

Para perawat pun langsung menyuntikkan berbagai obat penenang pada tubuh lemah Irene hingga ia jatuh tertidur lemas akibat terlalu banyak kehabisan tenaga

Saat dirasa kekacauan sudah dibereskan dan Irene telah terlelap barulah pemuda dengan tatapan tajamnya ini  menuju ruang dokter yang menangani Irene sekedar mendengarkan informasi tentang kondisi Irene

"Maaf tuan Kim. Kami ragu akan kesembuhan Ny.Irene melihat dari hari ke hari tak ada kemajuan melainkan perbuatan diluar nalarnya bertambah, dalam pengobatan ini hanya satu jalan keluar jika pasiennya berkenan ingin sembuh maka proses pengobatannya tak berujung nihil"

"Saya mohon lakukan yang terbaik untuk istri saya, untuk hal ini saya akan berusaha membujuknya. Kesembuhan nya adalah prioritas utama"

Baru saja ia keluar dari ruang dokter kembali lagi ponsel dalam sakunya bergetar hebat

Mengangkat nya cepat saat diketahui bahwa Seokjin lah sang penelepon

"HyunJin ---"

.
.
.

TBC

Wahahahaha lagi² melenceng gaes, gak ada feel-nya sama sekali. Bakat ku yoloh bisa dibilang kek keripik udang,,

Sumpah ni otak kenapa susah batt dapat ide atau apalah buat jadi bahan sambungan cerita ku, mesti berpikir keras lagi.. biasanya sih kalau diam merenung gitu dapat ide kan nah ini gue merenung berharap sebuah inspirasi datang ealah malah mulut Mak ku dateng komat Kamit baca mantra

Buset kok curhatan ya aku hehehehe -  -  - serah lah😑

°°°

Weh Weh gileh, gue terinspirasi dari satu foto ini untuk buat cerita baru,,, tunggu-- kok curhat p

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Weh Weh gileh, gue terinspirasi dari satu foto ini untuk buat cerita baru,,, tunggu-- kok curhat p.2 ya(?) Biarlah numpang doang mah gakpp yakn...

Oke see you next chap. yooo..
Salam manis irvkim
Voment juseyo~

I'm a third person| Taejin [GS]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ