Doubt

1.2K 110 3
                                    

Suara tapak kaki yang berlari tergesa sepanjang koridor RS begitu terdengar, menghiraukan tatapan aneh yang mengarah padanya. Hanya memaku kepada seseorang yang tengah menunggu kedatangannya disana

Perasaan senang syukur Alhamdulillah merayap begitu saja pada diri Taeyhung, beberapa menit yang lalu Seokjin menelpon nya dengan suara tangis bahagia

"HyunJin hiks~ hyunjinku siuman hiks~"

Tanpa pikir panjang Taeyhung langsung melesat bergegas ke RS tempat HyunJin dirawat

Walau banyak beban pikiran yang membuat tenaganya terkuras lebih tak menjadi penutup atau penghalang baginya untuk bertemu sang buah hati yang dikabarkan telah sadar dari tidurnya setelah beberapa jam lalu melewati masa kritis

"Appa" sahutan lirih sirat kebahagiaan keluar sayu menyapa pendengaran Taeyhung yang baru saja datang membuka pintu rawat buah hatinya

Merentangkan kedua tangan kecilnya pertanda ingin sekali di dekap sang ayah, senyum bak rembulan menghias pada wajah pucat HyunJin dua kelereng bulat HyunJin berbinar lucu di mata Taeyhung

Ia peka, tersenyum teduh memeluk HyunJin erat penuh sayang dan cinta

Melepas perlahan, kemudian mengecup kepala buah hatinya

"Appa" panggil HyunJin sekali lagi namun dengan nada lemas

"Ne~ kau membutuhkan sesuatu jagoanku?"

"Appa mau berjanji padaku? Janji pria sejati? Seperti yang Appa cerita ke HyunJin" menatap penuh hazel sang ayah seakan memohon bersama dengan menjulurkan jari kelingkingnya sebagai tanda janji

"Baiklah" enteng nya mengiyakan menautkan kedua jari kelingking mereka tanda sudah berjanji

Seokjin dan Kai hanya menyimak percakapan kedua laki² yang berbeda usia terpaut jauh ini. Sedari tadi hanya diam menonton

"Appa jangan pernah meninggalkan kami lagi. Ingat! Appa sudah berjanji, Jucci Kai dan Eomma jadi saksinya loh. Appa sudah janji antar pria setia gak boleh ingkar"

Seketika Taeyhung diam membatu pada tempatnya, seakan tidak tahu harus merespon apa selanjutnya; janji yang diberikan HyunJin untuknya seakan mengunci mulutnya berbicara

Seokjin yang sedari tadi diam, ikut tercengang mendengar penuturan sang anak, pasalnya HyunJin tak sama sekali mempermasalahkan figur ayah padanya

Tapi sekarang HyunJin mengatakan hal itu langsung pada orang yang bersangkutan

Melihat tanggapan diam yang diberikan Taeyhung sudah dapat Seokjin tahu jawaban nya tapi ingat itu hanya kesimpulan nya seorang

Rasa bersalah Seokjin seakan bertambah, saat diketahui bahwa HyunJin benar² memerlukan figur seorang ayah dan lebih sakitnya lagi saat anaknya ini tak mau mempermasalahkan nya pada sang ibu hingga tiba ia meminta langsung pada orang itu

Perasaan dan kesungguhan Taeyhung padanya membuat perasaan ragu hinggap menyergap secara tiba-tiba

Mengapa tidak, jika Taeyhung benar² serius padanya pasti tak menunggu waktu lama untuk mengutarakan janji tersebut

"Appa berjanji, karena Appa tentu mencintai Eomma dan jagoan kecilku ini kkkk, maka dari itu kau harus cepat sembuh oke, biar Appa cepat mengabulkan semua apa yang HyunJin inginkan"

Seokjin cukup tercengang untuk kesekian kalinya saat mendengar balasan  Taeyhung, entahlah tak ada rasa bahagia menyelip. Asumsinya bahwa itu hanya sekedar kata tak tahu fakta bahwa penuturan Taeyhung adalah sebuah kebenaran

"Yeayyy Appa tidak akan pergi lagi. Yeayyy" soraknya riang dengan kedua tangan di goyang goyangkan lucu ditambah mata menyipit menggemaskan

.
.

"Kau ragu?" Tanya Kai to the point

Seokjin lantas langsung menolehkan matanya menatap Kai terkejut

Lalu perlahan melepas tatapannya terpaku pada lantai RS sakit menunduk dalam gurat sendu yang teramat

Kini mereka berdua duduk di depan ruangan HyunJin setelah tadi meminta izin keluar sebentar pada Taeyhung

"Bisa dibilang seperti itu Oppa~" berujar lirih

"Apa yang membuatmu ragu pada suamimu sendiri? Bukankah ia sudah berjanji untuk selalu bersama kalian, seharusnya kau senang"

Seokjin diam sebentar, kembali menatap lekat lantai di bawahnya

"Jika ia benar-benar serius tidak akan memerlukan waktu lagi untuk berpikir mengucapkan janji itu Oppa~ seakan diam nya selama beberapa saat itu adalah jawaban menolak untukku. Aku takut Oppa~ masa² itu akan terulang dan menghantam ku jatuh lebih sakit lagi hiks~ aku benci seperti ini hiks~ aku benci dengan diriku hiks~"

Reflek Kai memeluk tubuh wanita rapuh disampingnya menaruh kepala Seokjin pada dadanya untuk merendam semua isakan yang keluar disana

Satu tangannya dipakai untuk mengelus surainya satunya lagi untuk menepuk menenangkan Seokjin dari isakannya

"Jangan selalu mengambil kesimpulan sendiri Seokjin. Tidak selamanya logikamu benar, kita juga perlu mencari penjelasan pasti dengan cara bertanya langsung pada objeknya. Aku memang tak ingin bahkan tak rela bila kau kembali pada lubang hitam yang sama, aku tak kuat melihatmu menderita tapi aku juga tidak selalu membiarkanmu dengan pikiran bahkan kesimpulan yang belum tentu kebenarannya yang akan membuatmu berputar pada keraguan bahkan kesalahpahaman mu sendiri"

Seokjin tak dapat membalas, mulutnya seakan kaku untuk menjawab dan alasan lain ia juga tak tahu harus berkomentar seperti apa

Hanya satu yang pasti dalam dekapan menenangkan Kai Seokjin bisa lebih tenang walaupun tak semenenangkan dan senyaman dekapan Taeyhung padanya

"Harus kau ingat Seokjin, jika Taeyhung melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya ku pastikan aku tak memakai rasa simpati ku lagi untuk bermain"

Melepas pelukannya menghapus titik air mata yang membekas di pipi gembul Seokjin lalu menenangkan nya dengan melempar senyum tipis yang mengembang sedikit

"Pergilah masuk temui Taeyhung dan HyunJin. Bergabunglah didalam buatlah HyunJin merasakan keluarga yang utuh yang selama ini ia dambakan"

"Oppa?"

"Aku akan pulang, besok aku akan kembali kesini"

Saat membuka pintu ia mendapati Taeyhung dan HyunJin telah tertidur satu ranjang yaitu dirancang rawat di kecil yang untungnya berukuran king size, tidur saling berpelukan nampak imut dan hangat Dimata Si wanita

Tak sadar seulas senyum mengembang begitu saja, perlahan mendekat kearah rajang merangkak naik menempatkan diri disamping HyunJin menyapu Surai blond sang anak kemudian mengecupnya seperti yang biasa ia lakukan kala si mungil terlelap

"Selamat malam hero ku"

Hazel indah miliknya melirik kearah Taeyhung yang juga terlelap damai disamping HyunJin, wajah tenang yang selama ini Seokjin rindukan

Tak dapat dicegah, Seokjin juga mengecup dahi sang suami Lamat mengucapkan selamat tidur yang manis layaknya seperti dahulu

"Selamat malam singaku"

.
.
.

Jadi bingung sendiri dengan ceritaku 🙄

TBC

Maafkan, maafkan, maafkan daku yang terus mengecewakan kalian 😞😔

Ku lope kalian 😗😙😚

See you next chap.
Voment juseyo~

I'm a third person| Taejin [GS]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora