Salah Paham

951 199 18
                                    

"Heh Bobby asu! Siniin anjir mau lo apain hape gue?!"

Malam minggu gue yang bersahaja harus jadi kelam gara-gara abang gue yang paling asu, Kim Jiwon alias Bobby.

"Diem ah lo, bogel!"

Wah sialan! Gue dikatain bogel.

"Balikin anj! Lo punya hape sendiri!" Kata gue sambil berusaha ngerebut hanphone gue yang ada ditangannya.

Tapi sia-sia woy): bang Bobby tinggi): gue mana nyampe): apalagi sekarang benda yang amat sangat gue sayangi itu lagi di-acungin ke atas.

"Assalamualaikum."

Gue sama bang Bobby refleks merespon ucapan salam yang baru aja nyampe ke telinga gue itu.

Setan bukan?

Kalau siang mah, masih ada kata 'siang bolong gini mana ada setan". Tapi ini kan udah malem.

Bang Bobby sama gue tatapan buat beberapa detik.

"Lo bukain pintu sana!" Kata bang Bobby nyuruh gue.

"Ogah! Lo aja sana!" Kata gue, ngelempar apa yang bang Bobby suruh.

"Buru sana bukain, takutnya itu setan anjir, gamau gue." Dia ngomong sambil dorong bahu gue.

"Tolol! Cowo masa takut setan?! Gak mau gue! Lo aja sana! Gue juga takut." Kata gue.

Posisi kita masih ada ditempat yang sama kaya pas gue berusaha ngerebut handphone gue dari tangan dia.

"Ga percaya gue kalau lo takut sama setan. Cewe bar-bar kaya lo mah yang ada ditakutin setan."

Wah kurang ajar nih gue punya abang kek dia gini.

"Assalamualaikum."

Suara itu ada lagi. Nada suaranya masih sama kaya yang sebelumnya. Suara lembut dan memikat hati.

AHAYDEUHHH BAHASA GUE KEYEN BENEL.

"Suaranya adem, Bang. Bukan setan. Udah lo bukain pintunya." Kata gue sambil dorong pintu.

"Berhubung suaranya adem dan itu suara cowo, lo aja yang buka."

Dan kembali terjadi aksi saling dorong buat bukain pintu rumah antara gue, Kim Jima dan abang gue, Kim Jiwon.

"Assalamualaikum, bang Ibob? Jima? Ada di rumah ga?"

Gue sama bang Bobby refleks diem.

Anjir, setannya tau nama kita.



Eh, tapi....

Kok suaranya kenal ya?




Gue noleh ke arah bang Bobby. Dia juga ngelakuin hal yang sama kaya gue.

Apa dia juga lagi mikir apa yang gue pikirin ya soal suara familiar ini?

Eh, tolol!



kak Midam -Lee MidamWhere stories live. Discover now