Chapter 5

11.5K 571 5
                                    

Perhaps Love | Chapter 4

Playlist: Raisa & Dipha Barus - Mine (Day & Night)

=-=

Sialan, Kyra merutuki dirinya karena terlena kembali dengan godaan yang Aksa berikan. Sudah berkali-kali logikanya kalah dengan gairah yang baru pertama kali Kyra rasakan, Aksa adalah pria pertama yang melakukan hal itu dan sukses membuat wanita sepolos Kyra menjadi sangat liar.

Lebih sialan lagi mereka tidak menggunakan pengaman ketika melakukannya.

Sekali lagi Kyra memikirkan kemungkinan jika dirinya akan hamil, apakah dia harus melakukan aborsi atau membiarkan janin ini tumbuh. Apalagi sudah seminggu berlalu sejak dia melakukannya bersama Aksa. Pria itu bagaikan hilang ditelan bumi membuat Kyra merasa bahagia sekaligus agak takut.

Besok dia harus membeli testpack untuk memastikannya.

"Turunlah, kamu dipanggil papamu di ruang makan."

Oh tidak, suara nenek lampir terdengar, petaka mulai datang.

"Aku tidak ingin makan bersama kalian," balas Kyra kemudian kembali melanjutkan kegiatan melukisnya.

"Siapa bilang jika aku ingin makan bersamamu?"

Kyra berusaha mengabaikan walaupun mulutnya sangat gatal ingin membalas ucapan Riza.

"Kami sudah selesai makan siang, papamu hanya ingin membicarakan suatu hal."

"Tentang?"

Riza manaikkan kedua bahu, "Entahlah, jika kamu ingin tau cepatlah turun. Aku cukup lelah berdiri disini menunggumu."

"Aku tidak menyuruhmu untuk menungguku."

"Berhenti membalas ucapanku dan turunlah!" Riza berlalu dari depan pintu, selepas itu Kyra meletakkan kuasnya diatas meja.

Beberapa menit berlalu barulah dia melangkah keluar dari kamar.

"Papa panggil Kyra?" tanyanya sekedar berbasa-basi, dia memilih duduk sedikit berjauhan dari papanya.

"Ada yang ingin papa bicarakan."

Kyra mengunyah kue kering yang tersaji diatas meja, menunggu lanjutan pembicaraan yang dimaksud papanya.

"Kamu kenal dengan keluarga Abimanyu?"

Dahi Kyra berkerut tampak berfikir, "Hotel Senjaya?"

Berbicara tentang hotel itu, hotel Senjaya adalah hotel tempatnya menginap bersama Aksa.

Oh ayolah, bisakah nama Aksa enyah dari otak Kyra sekarang.

"Hotel itu salah satu milik Abimanyu."

"Jadi?"

"Kita akan makan malam bersama keluarga Abimanyu, mamamu akan mempersiapkan segalanya untukmu."

Mama siapa yang papanya maksud, batin Kyra. Setau Kyra mamanya sudah lama terkubur di dalam tanah.

"Aku bisa melakukannya sendiri." Kyra beranjak dari tempat duduk malangkah ingin menaiki tangga.

"Papa harap kamu jangan mengacau jika tidak ingin mendapatkan hukuman lagi."

Kyra menghela nafas sembari mencengkram penyangga tangga. Tanpa membalas ucapan papanya dia melanjutkan langkah menuju kearah kamar.

=-=

Perhaps LoveWhere stories live. Discover now