9. Fanciful

73 6 0
                                    

Jinri masuk ke dalam apartemennya. Lalu mendaratkan bokongnya ke sofa empuknya. Dia sangat penasaran siapa yang mengirim paket ini. Kalau Pak Jang mengirim paket hadiah seperti ini sangatlah mustahil. Biasanya Pak Jang mengirim sebuket bunga dan kartu ucapan yang berisi kalimat nasehat seperti 'kau sudah bekerja keras berisitirahatlah beberapa hari'. Tangannya perlahan membuka hadiah kecil yang berbentuk persegi panjang dengan ketebalan satu ruas jari. Cukup terkejut ketika melihat sebuah jam tangan edisi terbatas dimana hanya ada lima di negara ini. Dia berhenti mengamati jam tangan  itu ketika melihat secarik kertas yang diselipkan di bawah jam tangan. Dia langsung mengambilnya lalu melihat apa isi dalamnya. Dia tidak membaca isinya. Rasa penasarannya tidak bisa ditahan hingga langsung melihat nama  pengirim.

Jeon Jungkook?

Kemudian beralih ke isinya. Kening Jinri mengkerut melihat satu kata yang terlampir di atas nama pengirim.

"Maaf?"

Jinri bertanya-tanya. Bagaimana Jungkook bisa tahu tempat tinggalnya? Seharusnya dia tinggal di rumah mewahnya yang bulan lalu baru dia beli. Dia tinggal di apartemen ini karena lokasi syuting belakangan ini dekat dengan apartemen ini yang kebetulan dia sewa selama setengah tahun.  Dia dapat kemari jika bosan tinggal di rumahnya.

Jinri menaruh kembali jam tangan itu ke dalam kotak. Rasa bencinya semakin menguap hingga meremas kertas kecil itu lalu melemparnya ke atas meja. Dia akan memberikan jam tangan ini kepada Hoseok untuk diberikan kepada kakak perempuannya. Dia juga harus memberi tahu kepada Hoseok atas ketidaknyamanannnya ini. Lagipula hanya Hoseok yang bisa menjadi teman ceritanya selama dia berkarir. Tidak ada orang lain selain Hoseok.

Saat ingin merebahkan tubuhnya kembali, Jinri mendengar bunyi bel. Lantas Jinri beranjak dari sofa lalu melihat di layar intercom. Di sana ada Jungkook. Jinri malas sekali mendengar kalimat yang dilontarkan terus-menerus oleh pria itu. Jinri langsung menutupnya. Kemudian dia mendengar bunyi  seseorang sedang memasukkan password.

Bip!

Jungkook mengetahui password-nya?

Jinri langsung menahan pintu dengan badannya. Namun, Jungkook memiliki tenaga lebih besar darinya. Jinri pun kalah telak. Jungkook menahan dengan menggunakan kakinya agar pintu tetap terbuka. Jinri terus berusaha mengeluarkan tenaganya. Kakinya pun tiada hentinya ikut mendorong kaki Jungkook untuk tidak menahan pintu. Tubuh Jinri langsung terpental ke belakang ketika Jungkook berhasil mendorong pintunya. Jinri tidak takut. Dia harus melawan Jungkook. Itu satu-satunya cara.

"Kau seorang penjahat! Bagaimana kau bisa tahu password-nya?! Kau menjijikan!"

Kemudian Jungkokk mendorong Jinri hingga tersembab jatuh ke lantai. Lalu Jinri bangkit. Belum berdiri sepenuhnya, Jungkook langsung menarik lengannya. Jinri langsung memberontak berusaha mendorong Jungkook lebih keras. Apa dayanya Jungkook lebih kuat darinya. Jungkook menarik Jinri dan mendorongnya hingga tubuh Jinri tersandar pada dinding yang jauh dari pintu masuk tadi. Jungkook langsung memenjarakan Jinri diantara kedua lengannya. Jinri pun tidak bisa pergi kemanapun karena berada di antara Jungkook dan dinding.

Jungkook terus melontarkan kalimat yang tidak ingin dia dengar. Jinri memejamkan matanya erat-erat. Berteriak mengusir Jungkook. Dia benar-benar benci melihat Jungkook. Terlebih sikapnya kelewatan batas seperti ini. Dia sangat benci.

Kemudian Jinri membuka matanya setelah mendengar rintihan Jungkook dan suara dentuman yang keras. Jinri terkejut. Matanya terbuka semakin lebar saat Yoongi langsung mengambil tangan Jungkook ke belakang menahannya. Jinri tidak bisa berpikir lagi. Dia mendadak menjadi orang bodoh saat mendengar deretan kata yang terus diucapkan Jungkook tadi. Kini dia hanya bisa berdiri gemetaran melihat presensi Yoongi.

ORENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang