Pagi ini seperti biasa Sherlyna merasa mual dan tidak enak badan sehingga ia harus berlari kekamar mandi untuk memuntahkan semua isi yang ada dalam perutnya. Sherlyn tidak tahu kenapa akhir akhir ini ia sering merasa pusing dan mual bahkan kadang ia menginginkan sesuatu yang menurutnya tidak wajar. Sesuatu yang sebelumnya ia tidak pernah pikirkan atau inginkan.
Saat awal pindah Sherlyn ingin makan makanan Indonesia di Amerika. Bukannya tidak ada kalau Sherlyn mencari pasti ada namun disini masalahnya saat ia ingin sesuatu ia tidak bisa mengatakannya pada sang suami karena ia tak mau kena amukan Revan sehingga Sherlyn harus menahan semua keinginannya.
"Sabar ya sayang kita berdoa bareng bareng semoga papamu tau apa yang kamu inginkan" ucap Sherlyn sembari mengelus perutnya. Sherlyn mencuci mulutnya dengan tissue lalu menguncir rambutnya dan bergegas turun kedapur untuk memasak.
Sesampainya Sherlyna didapur ia melihat pemandangan yang menurutnya aneh, kenapa? Karena ia melihat Revan suaminya berkutat dengan beberapa peralatan dapur dengan mengenakan setelan kemeja kerjanya sehingga membuat Sherlyna mengernyitkan keningnya bingung. Dengan ragu Sherlyna mendekat dan menyapa suaminya.
"Ehmmm.... selamat pagi" sapa Sherlyna pada Revan.
"Pagi" balas Revan singkat.
Satu kata yang keluar dari mulut Revan pagi ini cukup membuat rasa mual diperut Sherlyna menghilang. Entah ada apa dengan suaminya itu tiba tiba berkutat didapur dipagi hari ditambah lagi Revan membalas ucapan selamat paginya. Hal yang jarang Revan lakukan selama Sherly menikah dengan Revan.
"Sedang apa? Apa ada yang bisa dibantu?" tanya Sherlyn ragu.
"Kamu tidak lihat aku sedang apa?" balas Revan datar dan cuek.
Bukannya Sherlyn tidak melihat. Sherlyn melihat dengan jelas jika suami cueknya itu tengah mencuci piring hanya saja itu untuk basa basi di pagi hari.
"Sini berikan padaku, biar aku yang mencucinya" tawar Sherlyn pada sang suami.
"Hah..." Revan menghembuskan nafasnya berat seraya mengangkat piring yang sudah dibilasnya dengan air. "Tidak perlu menawarkan bantuan kalau semua sudah selesai" lanjutnya.
"Tidak, itu masih belum selesai kau masih harus mengelapnya dengan kain lap agar piringnya kering, sini berikan padaku biar aku yang mengelapnya" tawar Sherlyna lagi.
Revan mengerutkan keningnya pada sang istri lantaran ia tidak suka dengan sikap Sherlyna yang mengaturnya seenak saja.
"Sudah berapa kali aku katakan. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan dan jangan larang apa yang ingin aku lakukakn Sherlyn! Kenapa sih kamu gak ngerti, apa kamu gak ngerti Bahasa Indonesia? Kamu mau aku ngomong pake bahasa apa biar kamu ngerti? Apa perlu aku ngomongnya pake kekerasan biar kamu paham" ucap Revan membuat tubuh Sherlyna lemas.
Baru tadi ia senang karena Revan membalas sapaannya. Ia pikir Revan berubah ternyata tidak.
"Kamu tuh ya dibilangin berkali kali juga ga ngerti sih, bingung aku sama kamu udah untung aku nikahin, dikasih kehidupan layak, fasilitas mewah,bahkan dapat kasih sayang dari keluarga aku. Kasih sayang yang udah bertahun tahun gak kamu dapetin dari keluarga kamu sendiri" ucap Revan kali ini benar benar menohok hati Sherlyna.
Tentu saja Sherlyna tersinggung. Tentu saja Sherlyn sakit hati. Sherlyn tidak terima dengan ucapan Revan meskipun itu memang ada benarnya. Mama Ratna sendiri dulu pernah mengatakan kalau ia lebih memilih Sherlyna dari pada Revan yang statusnya adalah anak kandungnya sendiri. Apa mungkin itu yang membuat Revan sakit hati dan mengungkit ini pada Sherlyn.
"Sudahlah aku berangkat dulu" ucap Revan lalu meninggalkan Sherlyna sendiri.
Sherlyna diam, tidak beranjak ataupun tidak tersenyum membalas ucapan suaminya. tidak seperti biasanya karena memang ia sakit hati akan ucapan sang suami. Seolah olah disini Sherlyn adalah perebut kebahagiaan Revan padahal Revanlah yang merebut kebahagiaan Sherlyn. Revanlah yang menghancurkan hubungan Sherlyn dengan Hendra sehingga ia harus dikurung dalam ikatan pernikahan yang tidak mungkin ada orang yang menginginkannya diseluruh dunia ini.

YOU ARE READING
Sherlyn's Diary [COMPLETE]✔
RomanceHaii guyss..... Ada yang udah baca ceritaku yang judulnya Hulya? Kalau ada kalian pasti tahu tokoh Sherlyna itu siapa? Kalau yang belum tau gapapa gausah khawatir karena Sherlyn dan Hulya tidak berkaitan. Sherlyn hanya muncul dibeberapa part dicerit...