PERSONA (1)

2.4K 224 27
                                    

Pagi ini seperti biasa, Taehyung sudah berada di rumah Jeon Jungkook untuk menyiapkan segala keperluannya, mulai dari baju, dasi, jam tangan, sampai sarapan.

Bertahun-tahun menjadi sekretaris seorang Jeon Jungkook membuatnya terbiasa melakukan segala hal yang dibutuhkan oleh bosnya.

"Hari ini saya memakaikan dasi monoton yang membuat Anda terlihat cerdas dan modern" Ucap Taehyung setelah selesai memasangkan dasi pada bosnya itu.

Jungkook menatap pantulan dirinya di cermin dan kemudian tersenyum.

"Sangat bagus" Ucap Jungkook.

"Terima kasih" Ucap Taehyung dan beranjak mengambil jas dan memakaikannya pada Jungkook.

"Bukankah ini mempesona?" Tanya Jungkook seraya melirik cermin. Taehyung masih setia merapikan pakaian yang dipakai bosnya.

"Maksud Anda sinar matahari?" Tanya Taehyung.

"Bukan" Jungkook mundur beberapa langkah hingga tepat berada di depan cermin yang tadi diliriknya.

"Aura yang kupancarkan" Ucap Jungkook seraya mengangkat kedua tangannya seolah mengeluarkan aura pada dirinya. Taehyung hanya menatap datar perilaku bosnya tersebut, ini hal yang sering terjadi ngomong-ngomong.

"Iya itu mempesona. Ini jadwal Anda pada hari ini" Ucap Taehyung dengan senyum manisnya dan memberikan jadwal yang telah dibuatnya kepada Jungkook.

Jungkook melihat sekilas dan kemudian memberikan kembali jadwal itu pada Taehyung.

Drrt.. Drrrt...

Tertera nama Direktur Eksekutif Lee Jae Hun pada layar handphone Taehyung.

"Dari Tuan Lee, haruskah saya mengangkatnya?" Tanya Taehyung meminta izin.

"Tidak. Dia akan memberikan kabar bahwa ia membuat masalah di pertemuan kemarin di Vietnam. Aku tidak mau orang yang bersalah itu menggangu pagi indahku" Ucap Jungkook.

"Apa yang anda maksud dengan orang yang bersalah ini?" Tanya Taehyung yang masih belum dapat mencerna baik perkataan dari bosnya itu.

"Menyakiti seseorang atau mencuri sesuatu bukan satu-satunya hal yang membuatmu bersalah. Menjadi tidak kompeten dan tidak menyadari ketidakmampuan juga merupakan suatu kesalahan. Apakah kamu tau?" Tanya Jungkook dengan senyumnya.

"Apa?" Tanya Taehyung.

"Bagaimana seorang pria menjadi sangat tidak kompeten?" Tanya Jungkook seraya mempoutkan bibirnya.

"Saya juga bertanya-tanya" Jawab Taehyung dengan senyum kotaknya.

"Kamu cukup melakukannya dan memenangkannya. Mengapa orang tidak bisa melakukan sesuatu sesederhana itu?" Tanya Jungkook seraya menaruh telunjuknya di dagu seolah berpikir.

"Tidak semua orang sama seperti Anda, Pak" Ucap Taehyung seraya tersenyum. Jungkook bersedekap dan menatap Taehyung penasaran.

"Apakah benar?" Tanyanya.

"Selama hidup, saya belum pernah melihat pria lain sesempurna Anda, Pak" Ucap Taehyung. Jungkook tersenyum dan kemudian mengangguk tanda setuju.

Drrrt... Drrtt...

Handphone Taehyung kembali bergetar.

"Siapa itu?" Tanya Jungkook.

"Ini panggilan dari pria yang bersalah, apa yang harus saya lakukan Pak?" Jawab Taehyung. Jungkook memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya seraya menghela napas kasar.

HOME (Short Story KookV)Where stories live. Discover now