FOR YOU

1.9K 201 43
                                    

Panasnya kota Seoul tak menyurutkan semangat Jungkook untuk mengedarkan pamflet seraya mengenakan kostum badut di pinggir taman. Sesekali ia melepas kepala badutnya dan mengibaskan kertas pamflet yang ada di tangannya sekedar untuk menciptakan udara yang dapat meringankan gerah dan panas yang dirasakannya.

"Ah, panas sekali!" Jungkook mengedarkan pandangnya. Tak banyak yang mengunjungi taman di hari aktif seperti ini.

"Semoga hari ini pamfletnya cepat habis. Kasihan Taehyung jika harus menungguku sendiri. Aisshh... Lagi apa dia sekarang ya?" Monolog Jungkook. Senyumnya kembali merekah kala mengingat sosok bocah kesayangannya yang kini telah resmi menjadi istrinya.

Dia masih ingat bagaimana pertama kali bertemu dengan bocah manis itu. Kala itu dia terlihat begitu polos dan menggemaskan. Wajah serius serta bibir yang mempout kala menyelesaikan gambarannya terlihat sangat lucu.

"Hai adik manis, sedang apa?" Sapa Jungkook. Saat itu ia sedang bermain ke rumah sahabatnya, Kim Seokjin untuk mengerjakan tugas kelompok.

"Taetae sedang menggambar Hyung. Aissshh... Taetae bingung, Taetae ingin menggambar kelinci, tapi kenapa jadinya seperti ini?" Tanya Taehyung polos seraya menunjukkan hasil gambarannya pada Jungkook.

Jungkook tak dapat menahan senyumnya saat melihat gambaran bocah itu. Alih-alih terlihat seperti kelinci, gambaran Taehyung lebih mirip buntelan anjing dengan dua gigi kelinci yang menyembul di antara belah bibirnya.

"Gambarmu cukup bagus, meski terlihat sedikit unik" Ucap Jungkook seraya menahan tawa. Dia mengembalikan gambaran itu pada Taehyung.

"Pasti jelek. Tuh, Hyung saja terkesan menggejekku. Uuh..." Taehyung memberengut sebal. Wajah imutnya terlihat semakin imut saat itu.

"Aku tidak mengejekmu. Ngomong-ngomong, kelas berapa kamu?" Tanya Jungkook mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kelas 6" Sahutnya. Jungkook mengusap rambut bocah itu seraya tersenyum. Bocah manis dan menarik, begitulah kesan pertama Jungkook saat melihatnya.

Jungkook kembali memasang kepala badutnya setelah kembali tersadar dari acara melamunnya. Dia harus segera menyelesaikan pekerjaannya dan segera pulang.
.
.
.

"Kenapa Hyung belum pulang?" Taehyung menunggu dengan perasaan yang gelisah. Biasanya, hyungnya akan pulang sebelum matahari terbenam. Namun, sampai saat matahari tenggelam sempurna, hyungnya itu masih belum pulang juga.

Ceklek

"Hyung pulang!" Suara Jungkook terdengar diiringi deritan pintu yang tertutup.

"Tumben sampai malam Hyung? Taetae lama menunggumu" Ucap Taehyung merajuk seraya memeluk tubuh hyung yang kini telah resmi menjadi suaminya itu.

"Mianhae Tae, tadi taman sangat sepi, butuh waktu lama untuk menghabiskan pamfletnya" Ucap Jungkook memberi penjelasan. Taehyung hanya diam dan mengangguk paham.

"Apa Taehyungie sudah makan?" Tanya Jungkook setelah menarik dagu Taehyung agar menghadap ke wajahnya. Taehyung hanya menggeleng dan menelusupkan kembali wajahnya pada dada bidang Jungkook.

"Taetae belum makan. Sengaja menunggu Hyung pulang" Jawabnya. Jungkook mengelus surai Taehyung dan kemudian mengecupnya.

"Baiklah, mari kita makan bersama" Ajak Jungkook seraya menarik tangan Taehyung untuk berjalan ke meja makan. Kebetulan tadi sebelum pulang, Jungkook menyempatkan membeli sebuah makanan.
.
.
.

Jungkook adalah namja berusia 25 tahun kala itu. Dia harus menikahi Taehyung yang masih berusia 12 tahun karena itu adalah pesan terakhir dari almarhum Seokjin yang meninggal akibat kecelakaan. Taehyung memang hanya hidup berdua dengan kakaknya karena orang tuanya sudah meninggal waktu Taehyung masih berusia 3 tahun. Saat itu, Jungkook langsung menyanggupi permintaan Seokjin sebab jujur, Jungkook sudah menyayangi bocah itu sejak kali pertama bertemu.

HOME (Short Story KookV)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora