(4) Someone

63 10 3
                                    

Terimakasih telah hadir mengisi kekosongan hati ini.

Hari ini,besok dan seterusnya aku akan menjadikan dirimu satu-satunya tempat singgah tawa dan tangisku.

Sebab,

senyummu membuat aku terpana

tutur katamu membuat aku tertegun

tingkahmu membuat aku terpesona,dan

Semua yang telah kau berikan membuatku nyaman-someone

***

Mungkin siang itu jadi hari terpanas bagi casa,dia harus menyelesaikan tugas yang menurutnya membosankan.

'Matematika'

"Dear matematika,gue tahu gue pinter dalam hal apapun kecuali lo. Gue udah capek mikirin lo terus. Udah gue hitung sampe otak gue pindah ke jantung juga gak ketemu-ketemu. Udah lah,gue mau keluar nyari angin. Bye-bye matematika" kata casa pada buku matematikanya yang beberapa detik lalu dia tutup.

"Oke hari ini gue mau pergi ke taman,mau jalan-jalan" lanjut casa sambil membuka lemari yang penuh dengan baju-baju warna gelap kesukaannya.

"Tok.. Tok.. Tok.." sebuah suara ketukan pintu mengejutkan casa yang sedang memilih pakaian yang pas untuk dikenakan.

"Iya sebentar" jawab casa sembari membuka pintu kamarnya.

"Dek tolong nanti beliin kakak bunga lili putih buat kak fani,nanti malam ada acara ulang tahunnya di rumah Bibi. Casa ikut kan?" tanya kak rafa.

"Nanti casa usahakan kak."

***
Casa udah muter- muter buat nyari toko bunga di deket-deket pasar,tapi dia belum menemukan satupun toko bunga.

Dengan wajah yang mulai masam,ia duduk di kursi sambil melahap es krim coklat di tangannya dan membuka hp nya untuk mencari lokasi toko bunga terdekat.

"Maaf permisi,apa saya boleh duduk di kursi itu?" sebuah suara berat menghentikan gerakan tangan casa dilayar handpone,dia menunjuk ke kursi panjang yang sedang di duduki casa.

"Maaf mas,tapi ini tempat umum dan anda boleh duduk di mana saja tanpa minta izin kepada saya" jawab casa dengan ketus seperti biasa.

"Baik,terimakasih" jawab azzam dengan wajah setengah takut dan cemas.

Casa bisa membaca gerak-gerik orang di samping nya yang mulai berubah seakan Casa melakukan suatu kesalahan.

Ragu-ragu Azzam mengatakan sesuatu pada Casa.

"Permisi mbak,apa saya boleh mengatakan sesuatu?" kata seorang laki-laki yang duduk di samping Casa.

"Katakan saja dan saya akan segera pergi!" kata Casa

"Anda menduduki bunga itu mbak,tapi bunga itu milik paman saya. Dan sekarang sudah rusak karena anda duduki" kata laki-laki tersebut.

"Bunga apa sih?" tanya Casa sambil bangkit dari duduknya dan melihat sebuah buket bunga.

'Mawar'
...

'Mawar'
...

"Brakkk....."

"Loh mbak?? Mbak??" wajah Azzam mulai panik karena gadis di depannya jatuh tersungkur ke tanah.

***

"Gue dimana? Sakit banget nih kepala gue... Aduhh..." rintih Casa kesakitan.

Kenapa gue bisa sampai sini sih?

"Mbak,ini obatnya.. Diminum ya,anda sudah boleh pulang. Kami sedang menghubungi keluarga anda" kata seorang suster.

"Sus,tadi saya kenapa? Kok bisa sampai sini?" tanya Casa dengan wajah bingung.

"Tadi anda pingsan mbak di taman kota dan di bawa seseorang ke sini,ya sudah mbak saya keluar dulu permisi," jawab suster tersebut sembari keluar ruangan.

Siapa sih? Gak jelas banget.

***

Setiba di rumah, Casa masih memikirkan tentang bunga tadi,ia mencoba mengingat kejadian apa yang menimpanya 2 jam lalu.

"Dik,keluar yuk... Rame tuh" kata kak Rafa

"Ada apa emangnya diluar?" tanya Casa

"Ada tetangga baru depan rumah kita,dia pindahan dari Malang,dia remaja laki-laki seusia kamu. Dia pindah ke sini sama kakeknya." kata kak Rafa pada Casa

Hah?? Malang?? Waw... Itu kan kota impian gue,di sana pasti gue bisa nemuin banyak info tentang hmei7. Hehe gue berusaha deket ah sama dia.

"Ayo dek liat..." ajak kak rafa

Yang di ajak udah lari keluar dari rumah,udah sampe di depan rumah tetangga baru malah.

"Eh??... Kamu" tanpa sadar bahasa 'lo-gue' khas casa berubah jadi 'aku-kamu' dan mungkin akan bermetamorfosis lagi jadi 'saya-anda'

"Iya? Anda yang tadi menduduki bunga paman saya,tapi tak apalah paman saya sudah memaafkan" kata Azzam dengan wajah sumringah

"Em... Maaf aku gak sengaja kalau duduki bunga kamu... Maaf "

Sontak tingkah laku casa berubah,dan seluruh memori siang tadi berputar keras di kepalanya.

***

Duduk di balkon,bersama orang yang beberapa menit lalu Casa kenal,mungkin membuat nya tak sadar bahwa anak matanya dari tadi mengamati gerak gerik orang asing tersebut.

Casa merasa bersalah dan ia berniat untuk membayar kesalahannya karena bunga tadi.

"Nama saya Azzam," kata Azzam sambil mengulurkan tangannya pada Casa dengan niat ingin berkenalan.

"Gue Casa" jawab Casa menjabat uluran tangan Azzam.

"Eh saya tadi masih bingung sama kamu,kenapa tiba-tiba pingsan waktu liat bunga mawar" tanya Azzam penasaran.

"Gpp lupakan,gue gak suka ngungkit-ngungkit hal yang gue benci" kata Casa mulai tidak menyukai topik yang di bahas.

"Oh.. Maaf saya gak tahu." jawab Azzam polos.

"Kata Pak Faro kamu sekolah di SMA deket tugu itu ya?Kebetulan besok saya udah boleh sekolah di sana,apa saya bisa berangkat bareng kamu besok? Saya belum tau betul letak nya di mana," mohon Azzam.

"Iya bisa,gue udah terbiasa berangkat pagi. Udah sore nih,gue pulang ya" kata Casa.

"Makasih udah di bantuin beres-beres rumah,besok saya usahain main ke rumah mu" senyum Azzam terlihat mengembang.

"Sama-sama" tanpa sadar,senyum yang selama ini tak pernah terukir di wajah Casa,hari itu mengembang dengan sendiri nya.

***

Selama ini sudah banyak hacker dari Indonesia yang terkenal di kancah dunia.

Ada satu defacer yang sempat membuat pusing banyak pihak karena aksinya.

Yaitu 'Hmei7' salah satu mass defacer dunia. Dia idola gue,hacker tingkat dewa.

Dia berhasil melumpuhkan lebih dari 5000 website di seluruh dunia hanya dalam waktu 2 hari saja.

Dari banyaknya data yang beredar di internet, Hmei7 adalah seorang anak kuliahan di salah satu universitas negeri di Malang, Jawa Timur. Background pendidikan di perkuliahannya adalah Diskomvis.

Who is Hmei7? Tidak ada yang tahu,gue pun berusaha nyari tau siapa sosok nya.

-----------------------------------------------------------
Ikuti terus kisah nya ya kawan-kawan

HACKER DIARYWhere stories live. Discover now