The Jealousy Deal → Nakamoto Yuta

5

"I almost forgot about you breaking my heart
I almost forgot what I went through, left out the most important part"
[Almost Forgot - Against The Current]

•••

Nara melihat ulang penampilannya di cermin kamarnya. Bergerak ke kanan, ke kiri, menghadap ke belakang, memutar seratus delapan puluh derajat.

Ini gak terlalu pendek 'kan ya?

Ah, enggak. Idol-idol favorit Yeri biasanya make segini juga pendeknya.

Nara menghembuskan napas panjang. Ia penasaran apa yang akan dikatakan Wonwoo dengan penampilan barunya itu. Nara sedikit berharap untuk mendapatkan pujian dari Wonwoo.

Nara mengoleskan lipgloss berwarna merah muda pada bibirnya lalu ia keluar dari kamarnya. Ia mengeluarkan hpnya dan mengecek apa ia mendapatkan pesan dari Wonwoo. Dan ya, benar, Wonwoo mengatakan ia sudah berada di depan. Nara heran mengapa Wonwoo tidak mau berangkat sendiri-sendiri saja. Wonwoo seakan-akan memberikan harapan kepada Nara. Harapan-harapan kecil yang semakin lama akan menumpuk.

Nara berjalan menuju Wonwoo yang sedang menunggu sambil menyender pada mobilnya. Nara bisa melihat ekspresi Wonwoo yang terpana walau hanya sepersekian detik karena setelah itu digantikan dengan tatapan dingin.

"Ngapain pake baju kayak gitu?" tanya Wonwoo dingin membuat Nara sedikit takut. Sedikit.

"Suka-suka aku?" ucap Nara terdengar seperti pertanyaan.

"Masuk. Ganti," perintah Wonwoo.

"Kamu gak ada hak nyuruh-nyuruh aku, ya," ucap Nara ketus. Nara berjalan menuju pintu mobil lalu membukanya namun pintu itu ditahan oleh tangan kekar Wonwoo.

"Lo mau ikut seminar atau ngejablay?"

Mulut Nara terbuka besar, tak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulut Wonwoo. Dengan kesal Nara meninju pundak Wonwoo dengan keras. "Mulut dijaga," ucap Nara kesal dengan cepat masuk mobil dan menutup pintunya dengan keras.

Suasana dalam perjalanan mereka di mobil sangat hening karena kejadian tadi. Nara yang tidak mau membuka pembicaraan karena kesal, dan Wonwoo tidak mau karena gengsi.