Kingdom (6)

567 58 14
                                    

~At Princess Roje Bedroom

Sama seperti Dongi dan Ibob, Junedi sedang berada dikamar putri yang dipilihkan Raja.

Putri yang sangat cantik, rumor mengatakan bahwa putri Roje memiliki suara indah.

Suara yang menawan, membuat siapa saja yang mendengarnya akan jatuh cinta.

Dan tidak sembarang orang bisa mendengarkan suara indah dari putri Roje.

Kebetulan, sangat kebetulan.

Mungkin ini adalah takdir mereka berdua.

Junedi juga memiliki suara indah. Semua wanita jatuh cinta pada suaranya itu. Apalagi wajahnya yang tamvan.

Karena Junedi memili suara yang indah menawan. Junedi akan mencoba membangunkan Princess Roje dengan nyanyiannya.

Siapa tahu, dia bisa membuka matanya.

Tadi, Junedi membawa piano. Dia punya dompet ajaib. Kaya doraemon.

Bisa mengeluarkan apa saja.

Kebetulan itu hadiah dari si Dorami adek nya Doraemon. Bikos Dorami suka sama suara Junedi. Ok ini info yg benar benar tidak penting dan tidak ada paedah nya.

Junedi ngeluarin piano kecil dari dompetnya. Terus ngeluarin senter pembesar juga.

Piano nya dibesarin.

Junedi langsung duduk didepan piano. Dia mulai menekan tuts piano. Dan keluarlah alunan melody yang indah.

Junedi mulai nyanyi....

Yang tempe lagunya pasti bernada(°∀°)b


Yeppeune oneuldo eojemankeum

Ani oneureun deo yeppeojyeonne

Ireon mareul hal ttaemada neoneun

Mot deureun cheok neul ttan yaegireul hae

Tiba tiba, ada suara yang ikut nyanyi.

Eojen neomu joheun kkumeul kkwosseo

Jigeum malhaejugin

Ganjireowoseo malhagi silheo

Geurigo ireon geon malhamyeon an doendae

Dream dasin kkuji mothaneun

Neomu gibun joheun kkumItu

naneun niga kkok geureon geo gateunde

Ternyata eh ternyata, Princess Roje bangun. Yang tadi nyanyi itu dia.

Junedi langsung menghentikan permainan piano nya.

Dia natap Princess Roje yang lagi senyum ke arah nya.

"Terimakasih sudah membuat ku bangun," ucap Princess Roje dengan tulus.

"Tentu tuan putri. Mari kita keluar, Raja sudah menunggu mu." Junedi ngulurin tangannya.

Dengan senang hati, Roje menggenggam tangan Junedi.

Mereka keluar kamar, dan menemui Raja.





~At Princess Nini Bedroom

Berbeda dengan ke tiga bespren nya tadi, Suhanbin membangunkan Princess Nini memakai cara yang paling aneh.

Tidak ada kelembutan, seperti Dongi.

Tidak ada keromantisan, seperti Junedi.

Tidak ada kemesraan, seperti Ibob.

Suhanbin ngeguncangin tubuh Princess Nini. Gak peduli walaupun nantinya dia bakal dipukulin. Yang penting putri pujaan nya bangun.

"Tuan putri bangun!! Bangun oy!! Saur!! Saurr!!!" Hanbin teriak teriak sambil goyang goyang in badan Nini.

Tapi dia belom bangun juga.

Suhanbin kehabisan akal. Dia gak tau harus bangunin pake cara apa.

Tapi setelah berpikir sekitar dua tahun lamanya, tapi bohong. Akhirnya Suhanbin mendapatkan sebuah ide.

Dia mengeluarkan satu berlian, dari tas nya.

Wajah Suhanbin menjadi sosok namja yang akan melamar sekarang gadis pujaan.

"Tuan putri, aku ingin melamar mu. Aku membawakan berlian untuk mu. Ini hanya satu, tapi jika kau membuka mata mu, dan bersedia menjadi pendamping ku. 10 kebun berlian yang ku punya, akan aku berikan untuk mu tuan putri." Hanbin menghela napas sejenak.

"Jika kau tidak membuka mata mu, itu artinya kau tidak bersedia menjadi pendamping ku. Dan aku akan mencari perempuan lain yang bersedia menemani sisa hidup ku."

Tidak ada respon.

"Baiklah."

Pas Suhanbin mau masukin berlian nya lagi, tiba-tiba Princess Nini bangun.

Dia langsung ngerebut berlian yang ada ditangan Suhanbin. Terus diamati.

"Berlian asli!" gumam Princess Nini.

"Aku bersedia menjadi istri mu! Apalagi kau sudah membuat ku bangun dari tidur panjang itu!!" ucap Princess Nini, semangat 69.

'Cih! Ternyata bener kata Peri Jinan! Cara begini paling ampuh. Cewe manapun pasti langsung bangun! Untung aja gue suka, kalo kaga gue tinggalin ni cewe!' Suhanbin menggerutu didalam kalbu.

"Terimakasih sudah mau menerima ku tuan putri." Suhanbin nyium tangan Nini. "Raja sudah menunggu anda tuan putri."

Nini ngangguk-ngangguk, terus narik Suhanbin keluar kamar.

Konpink~familly [END]Where stories live. Discover now