Bab 16 - Refuse

1.2K 72 0
                                    

🌸🌸🌸🌸🌸

Aku menghembur tangisanku sekuat mungkin .
Mungkin benar kata Najwa ,
Amrin tidak cintakan aku .

"Aku tau kau dengan Amrin belum pernah bersama lagi kan ?"

"kau cuba la minta , aku yakin dia tolak kau "

"dia tak cintakan kau "

"dia kahwin dengan kau sebab dia terikat dengan janji dia 6 tahun lepas "

"dan yang paling penting , dia masih cintakan aku"

Aku menggeleng geleng kepala .
Tak , tak mungkin .

Tapi perkara yang berlaku tadi dah cukup membuktikan kata kata najwa tu betul .

"Amrin , i dah sedia nak jadi ibu untuk anak anak u " aku tersenyum manis .

Amrin yang berada di atas katil hanya terdiam .

"u tak suka ke ?" senyuman aku makin menghilang

Amrin tersenyum .

"no , i bukan tak suka . Tapi u tak rse terlalu muda lagi ke ?"

Sambil itu Amrin membuka spek matanya , kertas kerja dia letak di atas meja .
Mahu ambil serious tentang perkara yang aku katakan tadi .

"em 22 is enough for me . kita pun dah nak masuk 7 bulan kahwin "

Please say yes Amrin , buktikan apa yang najwa beritahu sebentar tadi salah .

"come here baby " Amrin menepuk nepuk katil disebelahnya .

Aku bergerak ke arah nya .
Aku tahu Najwa berbohong .

"i taknak u menyesal nanti sayang " kata amrin seraya mencuit hidung aku .

"menyesal apa pulak , anak sendiri kan " aku mengerut .

Apa dia merepek ni .

"no , listen princess . Why not kita tunggu one or two years more ?"

Aku diam .
Apa ni ? Hati aku sedikit sebanyak mempercayai kata kata najwa .

"u terlalu muda nak handle baby la . i terlalu busy . i takut i tak mampu jadi bapa yang baik "

Huh , alasan .
Aku mengalihkan pandangan ke arah lain .

"see ? i cakap macam ni pun u nak emo . You are still my babygirl , sayang . We dont need a new baby right now " Amrin menggosok kepala aku .

Patutkah aku mempercayainya atau ?

"u tak sayangkan i kan ? u tak cintakan i ?"

"Apa u merepek ni ?" Amrin mengerutkan dahi .

"u tak payah nak berdalih lagi la , u terikat dengan janji u 6 tahun lepas . sebab tu u kahwin dengan i , right ? "

Amrin memegang kedua bahuku .

"Who told u this shitty things ?"

"Siapa or dari mana i tau tu tak penting . Yang penting sekarang ni , benda ni betul atau tak " aku membalas

"u selalu mempersoalkan cinta i pada u " dia berkata dengan nada yang sedih .

"i penat lah gaduh macam ni . Setiap kali kita berbaik , ada je benda lain yang nak dijadikan isu , i tak faham la Arina "

Dia bangun dan kemudian mengambil hoodie serta dompetnya .

"i serabut la dengan hal pejabat lagi dengan perangai u terlalu manja macam ni tambah overthinking pulak "

Abang Where stories live. Discover now