Musim Semi Terakhir

87 4 1
                                    

Jinno telah kembali ke angkasa menjaga perdamaian. Mio dan Reika kembali ke aktivitas sebelumnya. Terkadang mereka juga mampir ke toko elektronik milik ayah Shouta untuk sekedar membantu. Sinya sedang sibuk-sibuknya mengerjakan tugas kuliah dan Yuka tampak lebih sering latihan untuk pertandingan lacrosse musim semi ini, sekaligus pertandingan terakhir sebelum akhirnya benar-benar lulus.

Shouta tampak memandang langit dengan tatapan layu, beberapa siswa telah pergi ke kantin. Bel istirahat telah berbunyi dan ia masih saja betah untuk duduk di kursinya yang berada di samping jendela.

"Shouta-kun apa yang kau pikirkan sih?"

Tooru menghampiri sahabatnya yang sepertinya tengah galau tersebut, meletakkan sebuah roti diatas meja Shouta. Ia berbalik kursi untuk memperhatikan pemuda yang tampak sedang aneh tersebut,

"Hm... musim semi telah datang ya..." gumam Shouta

Tooru memandang kawannya dengan aneh, seumur-umur ia belum pernah melihat Shouta yang tampak mendayu-galau seperti ini. Biasanya pemuda 18 tahun itu selalu memamerkan senyum dan bersemangat.

"Shouta, apa kau sedang sakit?" tanya Tooru sambil menyentuh keningnya.

Tidak panas, pikir Tooru.

"Begini ya, kalau kau sedang menggalaukan tentang universitas seharusnya kau menggalaukannya sejak awal, tapi menurutku belum terlambat kamu bisa konsultasi pada guru BK, mereka pasti punya rekomendasi perguruan tinggi yang cocok untukmu-oh dan tentu saja yang punya klub kendo, kau masih sering latihan kan?"

Shouta masih diam bergeming, membuat Tooru makin kesal saja. Namun ia berusaha untuk mengelus dada. Ia menyadari pandangan Shouta yang sudah berubah, yang awalnya memandang langit kini ke bawah.

Tooru mengikuti arah mata Shouta, terdapat tiga orang gadis dibawah mereka sedang berbincang di bawah pohon sakura. Tooru mengenali mereka sebagai anggota klub lacrosse di sekolah.

Ia lalu kembali melihat Shouta dan menyadari perubahan mimik wajah pemuda itu.

"Astaga... bahkan badai cinta musim semi juga bisa menyerang siswa yang akan lulus...."



WARNING!!!

Last Spring

Shouta Date x Yuka Sanada

My Pairing From Childhood Film



Setelah nyawa Shouta kembali, Tooru menendang bokong pemuda itu sambil mengoceh-betapa bodohnya Shouta selama tiga tahun terakhir ini.

"Tooru-kun itu sakit sekali..." keluh Shouta sambil mengelus pantatnya sebelum kembali duduk.

"Aish!! Seharusnya aku yang mengeluh! Kukira kau kerasukan sesuatu!" sahut Tooru.

Shouta hanya nyengir sambil memperlihatkan giginya. "Gomen ne Tooru..." ucapnya

"Yayaya... ngomong-ngomong kamu menyukai Yuka Sanada ya?" tanya Tooru sebelum omongannya dipotong ia melanjutkan "Dari awal tahun ketiga kemarin kau sering melihatnya latihan sepulang sekolah, wah... jadi kau benar-benar jatuh cinta ya!"

Shouta segera membekap mulut Tooru, "Jangan mengatakannya dengan keras!"

"Aku mengerti, aku mengerti!" ucap Tooru begitu mulutnya bebas dari cengkraman Shouta, Ia lalu melipat kedua tangannya dan bersandar pada kursi. "Dakedo... sepertinya kamu sedikit terlambat, pasti akan susah untuk mendekatinya setelah kelulusan nanti." ucap Tooru dengan nada sedih yang dibuat-buat.

Last SpringWhere stories live. Discover now