10

3.2K 192 1
                                    

Hallo minna,

Arigatou udh bca and vomment fanfict ini,

Typo bertebaran,

Happy reading minna! 😊☺😉


















Sakura dan Hinata sedang berada di kantin JSHS menikmati makanan mereka.

“Sakura-chan, daijoubu ka? Kau terlihat sering melamun akhir-akhir ini.”

Memang benar kata Hinata, Sakura lebih sering diam dan melamun, ia memikirkan bagaimana cara untuk menolak Sasori, sampai saat ini Hinata tidak tau jika Sasori menyatakan perasaannya pada Sakura.

“Aa....aku ingin cerita ten....”
“Hinata-chan!! Boleh kami bergabung?”

Naruto tiba-tiba saja sudah berdiri didepan meja mereka bersama Sasuke.

“Silakan,” jawab Hinata singkat.

Naruto duduk disebelah Hinata sedangkan Sasuke disebelah Sakura.

“Ittadakimasu!” teriak Naruto.

Tau kan apa yang dimakan Naruto? Tentu saja makanan kesukaannya ramen. Sasuke hanya minum jus tomat.

“Sakura-chan, apa yang ingin kau katakan tadi?” tanya Hinata.
“Aa...”

Sakura memandang Sasuke lalu Naruto, dia sedikit gugup untuk menceritakan hal ini didepan mereka berdua.

“Tak masalah, ceritakan saja.”
“Demo..”
“Aku memaksa Sakura-chan!” ucap Hinata dengan nada tajam.
“Mm..sebenarnya....mm...Sasori me.....menyata..kan perasaannya..”

Deg. Sasuke merasa sebuah anak panah menebus tepat ke jantungnya. Ia tentu saja ingat siapa itu Sasori. Hinata yang mendengar berita itu tersentak kaget dan Naruto tersedak ramennya,

“Uhuk...”

Naruto segera meraih jusnya dan meminumnya.

“Sasori menyatakan perasaannya padamu?” ulang Hinata pelan

Sakura hanya menganggukkan saja.

“Jadi, apa jawabanmu Sakura?” tanya Sasuke pelan.
“Aku belum menjawabnya, Sasuke-kun.”
“Apa yang kau rasakan pada Sasori? Apa kau menyukainya Sakura-chan?”

Hinata memandang intens Sakura. Sasuke berterimakasih dalam hati pada Hinata karena sebenarnya ia ingin menanyakan pertanyaan itu tapi karena rasa gengsinya lebih besar ia tidak jadi menanyakannya pada Sakura.

“Aku hanya menganggapnya teman.”

Mendengar jawaban Sakura, Sasuke merasa lega seakan-akan rasa sakitnya dijantungnya mendadak hilang seketika.

“Tapi aku takut menyakitinya. Lagian kau kan tau, aku tidak ingin menjalin hubungan sebelum aku dewasa. Fokus utamaku adalah belajar dan bekerja.” jelas sakura panjang lebar.

Sasuke merasa hatinya sakit mendengar penjelasan Sakura baru saja. (Sakura tidak ingin pacaran?.....Apa aku harus mengubur perasaan ini dalam-dalam?.....). Sasuke menjadi tidak bersemangat.

“Tapi kau harus mencoba menjalin hubungan dengan lelaki Sakura-chan.” ucap naruto setelah menghabiskan ramennya ia tak ingin mengambil resiko tersedak lagi.
“Naruto, aku akan menjalin hubungan dengan lelaki tapi tidak sekarang mungkin saat aku benar-benar dewasa dan sudah bekerja. Aku tak ingin hal ini menghalangi sekolahku.” 

Naruto memandang Sasuke sekilas kemudian berkata,

“Gomen ne, Sakura-chan. Aku memaksamu untuk menjalin hubungan, itu kan terserah padamu,”.

Adore You 🌸Where stories live. Discover now